Kerangka Teori TINJAUAN PUSTAKA

66

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan kursi ergonomis terhadap kenyamanan posisi duduk ibu menyusui bayi usia sampai enam bulan dengan memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain karakteristik individu, karakteristik pekerjaan atau aktivitas menyusui, dan karakteristik lingkungan. Adapun data karakteristik tempat duduk kursi ergonomis penelitian ini yang meliputi dimensi kursi, sudut dudukan, bentuk, dan bantalan kursi yang digunakan dimana deskripsinya tercantum dalam Lampiran V. Sedangkan faktor karakteristik individu yang akan diukur yaitu usia ibu, dan Indeks Massa Tubuh IMT ibu. Untuk karakteristik pekerjaan yang akan diukur yaitu durasi, ukuran objek, dan postur. Sementara karakteristik lingkungan yang diukur meliputi tingkat kebisingan, suhu, dan tingkat pencahayaan. Adapun faktor dimensi tubuh atau ukuran antropometri ibu tidak diukur karena kursi ergonomis pada penelitian ini telah dirancang sesuai ukuran antropometri. Faktor kondisi tubuh, sirkulasi atau peredaran darah, kondisi pikiran atau tingkat stres, dan faktor beban mental dan sosial tidak diukur karena keterbatasan peneliti. Faktor-faktor tersebut secara teori dapat mempengaruhi kenyamanan. Kondisi lingkungan yang diukur hanya lingkungan fisik yang meliputi kebisingan, suhu, dan pencahayaan. Kondisi lingkungan kimia dan biologi tidak diukur karena mempertimbangkan keterbatasan peneliti, dimana untuk mengukur kondisi lingkungan kimia dan biologi memerlukan analisis laboratorium lebih lanjut seperti kadar debu, jumlah mikroorganisme, dan sebagainya. Faktor beban visual tidak diukur karena aktivitas menyusui tidak berkaitan dengan beban visual. Penggunaan tenaga tidak diukur karena keterbatasan peneliti. Faktor pergerakan tidak diukur karena aktivitas menyusui merupakan aktivitas yang statis. Pergerakan yang mungkin terjadi adalah perubahan posisi duduk ibu. Faktor waktu istirahat tidak diukur karena berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan, jeda atau selang aktivitas menyusui tidak jauh berbeda sekitar 2-3 jam, artinya ibu menyusui bayi rata-rata 2-3 jam sekali. Waktu istirahat di sini diartikan sebagai waktu dimana ibu sedang tidak melakukan aktivitas menyusui. Adapun faktor aktivitas saat sedang tidak menyusui tidak diukur karena aktivitas tersebut cenderung homogen, yaitu termasuk aktivitas rumah tangga pada umumnya. Pada penelitian ini, variabel independennya adalah Penggunaan Kursi Ergonomis yang datanya diperoleh dari Kelompok Kontrol, yaitu kelompok tanpa menggunakan kursi ergonomis dan Kelompok Eksperimen, yaitu kelompok yang menggunakan kursi ergonomis. Pengukuran posttest pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen dilakukan 1 – 2 bulan setelah pretest. Adapun variabel dependennya adalah Kenyamanan Posisi Duduk Ibu saat Menyusui yang selain diukur secara kuantitatif melalui lembar Body Part Discomfort, juga diukur secara kualitatif melalui wawancara mendalam untuk mendukung hasil kuantitatif. Hal ini dikarenakan Lembar Body Part Discomfort Scale mengukur keluhan fisik dari ibu menyusui yang merupakan indikasi adanya peningkatan rasa ketidaknyamanan.