berkaitan pola jaringan dan moral sosial pedagang serta usaha dan strategi pedagang dalam mempertahankan usaha dagangnya.
3.5 Interpretasi Data
Data yang dikerjakan sejak peneliti mengumpulkan data dilakukan secara intensif setelah pengumpulan data selesai dilaksanakan. Merujuk pada Lexy J.
Moleong 2006:190, pengolahan data ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan observasi
yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya.
Data tersebut setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan cara
abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang yang terperinci, merujuk ke inti dengan menelaah pernyataan-pernyataan yang diperlukan
sehingga tetap berada dalam fokus penelitian. Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan-satuan itu
kemudian dikategorisasikan. Berbagai kategori tersebut dilihat kaitannya satu dengan lainnya dan diinterpretasikan secara kualitatif. Proses analisis dalam
penelitian ini telah dimulai sejak awal penulisan proposal, sehingga selesainya penelitian ini yang menjadi ciri khas dari analisis kualitatif.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.6 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
Bulan ke- 1
2 3
4 5
6 7
8 9
1 Pra Survey
√ 2
Acc Judul Penelitian √
3 Penyusunan Proposal
√ 4
Seminar Proposal √
5 Revisi Proposal
√ 6
Penelitian Lapangan √ √ √
7 Pengumpulan dan Analisis Data
√ √ 8
Bimbingan Skripsi √ √ √
9 Penulisan Laporan
√ √ √ 10 Sidang Meja Hijau
√
3.7 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini mencakup kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan peneliti untuk melakukan penelitian
ilmiah. Selain itu terkait erat dengan kelemahan instrument wawancara mendalam. Kendala lain adalah keterbatasan waktu saat melakukan wawancara dengan
informan, hal ini disebabkan kegiatan informan yang sarat akan kesibukan. Karena informan peneliti adalah pedagang pekan yang cukup sibuk dalam
melakukan aktivitas perdagangnya dari pagi hingga malam, maka peneliti harus mampu melihat waktu yang tepat untuk melakukan wawancara. Selain itu
keterbatasan waktu karena wawancara baru dapat dilakukan pada waktu para pedagang tidak terlalu sibuk melayani pembelinya. Bahkan untuk melakukan
wawancara, peneliti harus melakukan pendekatan dengan cara ikut langsung berjualan dengan para pedagang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Terlepas dari permasalahan teknis penelitian dan kendala di lapangan peneliti menyadari keterbatasan peneliti mengenai metode menyebabkan
lambatnya proses penelitian yang dilakukan, dan masih terdapat keterbatasan dalam hal kemampuan pengalaman melakukan penelitian ilmiah serta referensi
buku atau jurnal yang sedikit dikuasai peneliti. Walaupun demikian peneliti berusaha untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini semaksimal mungkin agar
data dan tujuan yang ingin dicapai dapat diperoleh.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH DAN PROFIL INFORMAN