Adanya Figur Pemersatu yang Kharismatik

sehingga ketiga unsur tersebut dapat mempererat dan menguatkan tingkat kesolidan antara sesama pedagang pekan etnis Minang tersebut.

5.3.3 Adanya Figur Pemersatu yang Kharismatik

Komunitas pedagang pekan etnis Minang yang tinggal di Pancasila merupakan kumpulan para pedagang Minang yang merantau ke kota ini sejak awal tahun 1995, semakin lama pertumbuhan anggota komunitas pedagang pekan terus bertambah karena para pedagang yang telah terlebih dahulu datang akan mengajak keluarga, saudara dan teman-temannya untuk ikut berjualan ke pekan. Sekarang jumlah pedagang pekan yang tergabung di komunitas ini jumlahnya lebih dari 100 orang yang tidak hanya tinggal di Pancasila tetapi juga menyebar di sekitar daerah Kota Pinang. Pedagang Minang yang pertama kali berjualan ke pekan-pekan adalah Bapak Sudirman Pili, yang memulai usaha berjualannya sejak tahun 1995 dan pada saat itu Bapak Sudirman Pili menumpang dengan pedagang-pedagang pekan yang beretnis Batak. Para pedagang pekan lainnya sebagian besar merupakan mantan anggota atau orang yang diajak berjualan oleh Bapak Sudirman Pili sehingga sehingga semua pedagang pekan etnis Minang sangat mengenal dan menghormati Bapak Sudirman Pili karena telah mengajak mereka berjualan ke pekan sehingga sebagian dari pedagang dapat sukses secara materi. Rumah Bapak Sudirman Pili dijadikan tempat berkumpul para pedagang jika sedang tidak berjualan bahkan jika akan berangkat ke pekan Langkiman yang jaraknya jauh, semua pedagang akan berkumpul di rumah Bapak Sudirman Pili dan berangkat bersama-sama menuju lokasi pekan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Bapak Sudirman Pili telah dianggap sebagai figur pemimpin komunitas pedagang pekan etnis Minang di Kota Pinang karena telah lama berjualan serta paling berpengalaman berjualan ke pekan-pekan. Semua pedagang pekan baik yang telah lama berjualan maupun yang baru berjualan kenal dan menaruh rasa segan kepada Bapak Sudirman Pili sehingga mendengarkan hal-hal yang disampaikan Bapak tersebut. Hal ini sesuai dengan penuturan yang disampaikan pedagang berikut. Pak Man Sudirman Pili adalah orang awak yang pertama kali jualan ke poken-poken. Makanya semua pedagang-pedagang di sini mau tua mau muda segan sama Pak Man.” Suardi Sependapat dengan pedagang di atas, berikut penuturan pedagang lainnya. Jika kita sedang ada masalah, kita cerita sama Pak Man. Rumahnya selalu ramai jika malam atau sedang libur jualan semua pedagang berkumpul disitu. Ketika Si Jamil mau bangun rumah, Pak Man yang ngajak semua pedagang untuk bantuin dan semua pedagang langsung ikut bantu. Yan Hal senada juga disampaikan pedagang berikut ini. Pedagang pekan segan semua sama Pak Man, ketika pajak kebakaran Pak Man lang kerahkan anggota dan pedagang pekan lain tanpa diminta langsung ikut Pak Man bantuin pedagang yang sedang tertimpa kebakaran tersebut. Ketika Pak Man adakan alek anaknya, semua pedagang pekan bantuin mulai dari tenda sampai minjamkan lampu karena lampu yang disediakan tidak terang jadi para pedagang lain pinjamkan lampu besar yang biasa dipakai buat jualan. Johan Pili Ketika Pilkada pemilihan Bupati dan wakil Bupati Labuhanbatu Selatan tahun 2010 yang lalu, Komunitas pedagang pekan etnis Minang juga dilihat sebagai sumber suara yang potensial dari salah satu pasangan calon yang ikut pemilihan sehingga mendatangi Bapak Sudirman untuk meminta dukungan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Bapak Sudirman langsung mengajak para pedagang pekan lainnya untuk memillih pasangan tersebut sehingga memiliki suara terbanyak di daerah Pancasila dan sekitarnya. Dari pengakuan para pedagang pekan dan observasi yang telah dilakukan didapatkan bahwa Bapak Sudirman merupakan figur yang dapat menjadi pemersatu para pedagang pekan etnis Minang di Kota Pinang karena dianggap telah menjadi pemimpin komunitas pedagang pekan tersebut.

5.4 Jaringan Sosial Pedagang Pekan Etnis Minang

Dokumen yang terkait

Dampak Alokasi Dana Desa (ADD) terhadap Pengembangan Ekonomi di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

53 254 99

Moral Ekonomi Pedagang Komunitas Etnik India

2 72 88

MORAL EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA(Studi Tentang Moral Ekonomi Pedagang Kaki Lima Di Pasar Sore Kota Batu)

0 4 2

Migran Pedagang Kaki Lima di Kota Bogor (Studi Perbandingan Pedagang Suku Jawa, Sunda dan Minang)

0 4 123

POLA INTERAKSI SOSIAL PEDAGANG "GARENDONG" DI KOTA PAYAKUMBUH (STUDI TERHADAP PEDAGANG YANG TERDAFTAR PADA IKATAN PEDAGANG KELILING PASAR IBUH KOTA PAYAKUMBUH).

4 14 7

JARINGAN SOSIAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI (Studi Terhadap Pedagang Pasar Raya Inpres Di Kota Padang).

0 0 1

JARINGAN SOSIAL PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL PASCA RENOVASI ( Studi Kasus Jaringan Sosial Antara Pedagang Distributor, Pedagang Grosir dan Pedagang Ecer Kelontong di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang Pasca Renovasi).

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Sosial - Jaringan Sosial Dan Moral Ekonomi Pedagang Pekanan (Studi Kasus Terhadap Pedagang Etnis Minang Yang Berjualan Di Perkebunan Wilayah Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Jaringan Sosial Dan Moral Ekonomi Pedagang Pekanan (Studi Kasus Terhadap Pedagang Etnis Minang Yang Berjualan Di Perkebunan Wilayah Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan)

0 0 17

JARINGAN SOSIAL DAN MORAL EKONOMI PEDAGANG PEKANAN (Studi Kasus Terhadap Pedagang Etnis Minang yang berjualan di Perkebunan

0 0 10