4.5.2 Informan kedua Pedagang Pekan
Nama : Buyung Seiko BS
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Air Batu Kota Pinang
Bapak BS telah 23 tahun tinggal di Kota Pinang, sebelum pindah ke kota ini ia tinggal di Rantau Prapat. Di Rantau Prapat ia membuka usaha menjual
arloji, kemudian pindah ke Kota Pinang dan membuka usaha jualan arlojinya di kota dengan menyewa sebuah ruko Rumah Toko. Bapak BS menamakan
tokonya dengan salah satu nama produk arloji yang banyak ia jual yaitu Seiko, usaha yang ia jalankan awalnya berjalan lancar dan berhasil, Bapak BS pedagang
pertama yang menjual arloji di kota ini sehingga ia pun dikenal dengan panggilan Buyung Seiko oleh para pedagang di Kota Pinang. Berdasarkan penuturan Bapak
BS, awalnya ia tidak berjualan ke pekan-pekan tapi orang Minang yang pertama kali ikut jualan ke pekan-pekan adalah Bapak SP yang sebelumnya berjualan di
kota Medan namun karena beberapa hal usaha Bapak SP bangkrut dan ia mengajak Bapak SP untuk pindah ke Kota Pinang dan mencoba membuka usaha
di sini. Bapak BS mengajak Bapak SP pindah ke sini karena mereka kenal dekat dan masih ada hubungan saudara sehingga ia berniat menolong Bapak SP. Setelah
Bapak SP turun ke pekan-pekan, ia mendapat cerita dan informasi dari Bapak SP bahwa belum ada pedagang pekan yang menjual jenis barang arloji dan aksesoris.
Bapak BS melihat ini sebagai peluang, kemudian ia menanamkan modalnya dan menyuruh anggota-anggotanya untuk ikut berjualan ke pekan-pekan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Bapak BS, awalnya pedagang Minang yang pertama kali turun ke pekan-pekan adalah Bapak SP kemudian setelah banyak yang melihat hasil
berjualan ke pekan cukup menjanjikan keuntungan maka banyak pedagang Minang lain yang ikut berjualan, selain itu banyak juga para pedagang yang
mengajak serta sanak saudara untuk berjualan sehingga semakin lama semakin banyak pedagang Minang yang menjadi pedagang pekanan karena untuk berjualan
ke pekan tidak terlalu membutuhkan modal yang besar. Banyaknya pedagang Minang yang ikut berjualan baik pedagang yang sudah tinggal di Kota Pinang
bahkan banyak juga pedagang yang datang dari Medang dan Padang sehingga terbentuklah kelompok pedagang Minang yang berjualan ke pekan yang kebetulan
tempat tinggalnnya juga saling berdekatan. Berdasarkan penuturan Bapak BS, pedagang yang pertama kali menjual barang jenis arloji di pekan adalah anggota-
anggotanya yaitu Jamil Pili dan Win. Modal awal mereka berjualan masing- masing berkisar Rp 2.000.000,- dan seiring perjalanan waktu ketiga anggota pak
BS tersebut berhasil membuka usaha sendiri bahkan Jamil Pili memiliki kendaraan dan barang jualan yang cukup banyak.
Daerah pekan-pekan yang didatangi anggota Bapak BS antara lain Sidodadi, Lohsari, Simpang Kanan, Tanjung Medan, Trans, Ujung Gading dan
Langkiman. Barang dagangan yang ia jual berupa jam, dompet, tali pinggang, kacamata dan aksesoris lainnya. Penghasilan jualan Bapak BS di pekan sehari bisa
mencapai Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 sehari tergantung kondisi cuaca dan ramainya pembeli, bagi Bapak BS hambatan-hambatan jualan ke pekan yang ia
alami antara lain jalannya yang sangat berat serta cuaca yang sangat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mempengaruhi jualan karena mereka berjualan hanya beratapkan terpal-terpal atau tenda.
4.5.3 Informan ketiga Pedagang Pekan