BAB V TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA
5.1 Keberadaan Pedagang Etnis Minang Di Kota Pinang
Berdasarkan data di lapangan yang didapatkan dari hasil wawancara dengan para informan, keberadaan pedagang-pedagang etnis Minang di Kota
Pinang dimulai sejak berkembangnya aktivitas perekonomian di kota ini sekitar awal tahun 1980. Para pedagang etnis Minang yang datang ke kota ini berasal dari
kota Rantau Prapat, kota Medan dan datang merantau langsung dari kampung yaitu dari Padang, Sumatera Barat. Awalnya para pedagang etnis Minang yang
datang ke kota ini membuka usaha dagangnya di kota dengan membuka toko ataupun berjualan di emperan-emperan jalan kota yang merupakan jalan lintas
Sumatera yang menghubungkan propinsi Sumatera Utara dan Propinsi Riau. Seperti yang dituturkan salah satu informan yang merupakan pedagang
etnis Minang yang telah lama menetap di kota ini. “Kedatangan para pedagang Minang ke kota ini tidak
terlepas dari berkembangnya kota ini, sehingga menarik minat para perantau untuk datang mencari
peluang usaha. Kami datang dari Rantau Prapat kemudian mengajak sanak family baik dari Medan
maupun langsung dari kampung supaya sama-sama merintis usaha.” Buyung Seiko
Data yang sama juga diperoleh dari hasil wawancara dengan pedagang etnis Minang lainnya yang mengatakan bahwa awal kedatangannya ke kota ini
untuk merantau dan merintis usaha di sini. Berikut hasil wawancara dengan informan tersebut.
“Awalnya saya berjualan di Rantau Prapat membuka toko, tapi karena melihat berjualan di Kota Pinang
lebih berpotensi maka saya memutuskan pindah ke kota ini dan mulai merintis usaha dagang saya.” Yul
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Selain datang dari kota Rantau Prapat, keberadaan pedagang etnis Minang di Kota Pinang juga diramaikan dengan kedatangan pedagang-pedagang yang
berasal dari Medan yang juga datang dengan tujuan merintis usaha dagang di kota ini. Seperti penuturan salah satu pedagang yang datang dari kota Medan berikut.
“Awalnya saya hanya coba-coba jualan di sini, ketika usaha saya di Medan bangkrut saya mencoba mencari
usaha di tempat lain dan kebetulan ada saudara yang duluan di sini yang ngajak pindah supaya bisa coba
jualan di sini.” Sudirman Pili
Begitu juga menurut penuturan salah satu pedagang etnis Minang yang langsung datang merantau dari kampung di Padang, Sumatera Barat.
“Awal datang ke sini diajak saudara untuk kerja sama dia sebagai anggota, karena di kampung belum ada
kerja jadi saya memberanikan diri merantau ke kota ini, lagian di sini juga ada saudara yang uda menetap
duluan jadi bisa menumpang tinggal.” Jamil Pili
Jika dilihat berdasarkan penuturan beberapa informan di atas, kedatangan pedagang etnis Minang ke kota ini tidak terlepas dari sikap dasar orang Minang
yang ingin merantau ke daerah lain untuk mencari peluang usaha yang lebih baik dari daerah asal. Baik disadari atau tanpa disadari oleh pedagang Minang yang
merantau ke luar daerah asalnya, mereka memiliki sikap berani serta pandai mencari peluang usaha di tempat lain. Hal ini juga tidak terlepas dari sikap
komunal masyarakat Minang itu sendiri yang akan saling menguatkan sesama masyarakat Minang sehingga mereka akan mengajak sanak saudaranya untuk
datang dan ikut memulai usaha bersama sehingga semakin lama jumlah masyarakat Minang yang datang dan menetap di kota ini semakin besar.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.2 Awal Pedagang Minang Berjualan Ke Pekan