Informan Keenam Belas Pembeli Informan Ketujuh Belas Pembeli

pembeli seperti dengan memanggil pembeli dengan panggilan “bibi” atau “ayu” sehingga pembeli lebih dekat dengan pedagang tersebut. Ketika berjumpa atau membeli barang dengan pedagang Minang tersebut, Menurut Ibu Indah tidak hanya masalah jualan yang diperbicarakan. Mereka bisa membicarakan masalah keluarga terutama tentang pendidikan anak-anak dan terkadang juga membahas masyarakat dan kebiasaan masyarakat di sini, hal inilah yang membuat terjalinnya kedekatan antara pedagang Minang dan para pembelinya. Ketika membeli barang selain membeli dengan cara kontan, Ibu Indah juga sering mengambil barang terlebih dahulu dan membayarnya ada saat pekan dibuka minggu depannya serta memesan barang yang diinginkan. Menurut Ibu Indah, hanya dengan pedagang Minang para pembeli yang sudah langganan bisa mendapat kemudahan seperti itu.

4.5.16 Informan Keenam Belas Pembeli

Nama : Dijah Sari DS Umur : 48 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Lohsari Ibu DS datang ke pekanan tiap pekan dibuka pada hari selasa, ia selalu datang karena pekanan ini tidak jauh dari tempat tinggalnya sedangkan pekanan lain lumayan jauh untuk di tempuh. Setiap seminggu sekali, ia selalu datang dan membeli berbagai macam kebutuhan rumah tangga seperti kebutuhan-kebutuhan pokok, ikan, sayur-mayur, bumbu masak, pakaian dan terkadang membeli mainan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA untuk anak-anaknya. Ketika membeli pakaian, Ibu DS selalu memilih untuk membeli kepada pedagang Minang karena menurutnya barangnya lebih lengkap banyak pilihan serta dapat menawar harga barang tersebut. Bagi Ibu DS, bertransaksi dengan pedagang Minang sangat berbeda dengan pedagang-pedagang lain cara berjualannya pun sangat berbeda. Pedagang Minang berjualan tidak kaku mau membujuk dan merayu pembeli hingga mau membeli barang sedangkan dengan pedagang-pedagang lain tidak. Menurut Ibu DS, jika ada pedagang Minang yang menjual sayur-mayur ataupun ikan pasti ia akan langganan kepada pedagang Minang tersebut karena pedagang Minang lucu sebab mahir dan menguasai bahasa Jawa jadi ketika berbelanja para pedagang akan menggunakan bahasa Jawa dengan pembelinya. Ketika membeli pakaian, Ibu DS sering membeli 2 atau 3 potong pakaian yang harganya dikurangi pedagang tersebut tanpa ditawar-tawar lagi karena ia sudah langganan. Namun selain urusan jual beli tidak banyak hal-hal yang dapat diperbincamgkan dengan pedagang Minang tersebut karena kesibukannya masing-masing, jika bertemu dan sedang membeli pakaian biasanya mereka sekedar menanyakan kabar masing- masing.

4.5.17 Informan Ketujuh Belas Pembeli

Nama : Saritem Umur : 32 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Sidodadi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tiap pekan dibuka Ibu Saritem selalu datang ke pekan untuk membeli segala keperluannya sehari-hari karena untuk membeli ke kota jarak yang ditempuh sangat jauh dan akan mengganggu waktu kerjanya sebagai pekerja perkebunan kelapa sawit. Keberadaan pekanan ini sangat membantu sehingga tidak harus repot membeli kebutuhan-kebutuhan rumah tangganya.Barang-barang yang selalu Ibu Saritem beli di pekan antara lain sayur-mayur, ikan atau daging, serta akan membeli pakaian jika ia membutuhkan pakaian. Jenis pakaian yang sering ia beli adalah baju kaos dan celana pendek untuk keperluan kerja sehari- hari sedangkan membeli pakaian yang cantik jika menjelang hari lebaran atau ada acara pesta perkawinan sehingga akan membeli baju baru. Jika berbelanja pakaian Ibu Saritem selalu membeli dengan para pedagang Minang bahkan ia sudah menjadi langganan pada pedagang Minang tersebut. Menurut Ibu Saritem, berbelanja dengan pedagang Minang lebih nyaman karena mereka sudah dekat dan akrab sehingga jika membutuhkan pakaian ia selalu datang kepada pedagang Minang tersebut. Berbeda dengan pedagang-pedagang lain misalnya ketika Ibu Saritem membeli sayur, ia akan membeli dengan pedagang etnis Batak karena penjual sayur-mayur kebanyakan mereka. Berbelanja dengan pedagang beretnis Batak transaksinya selalu cepat tidak ada basa-basi ketika selesai ambil barang langsung pergi dari lapak pedagang tersebut sedangkan berbelanja dengan pedagang Minang lebih mudah dan mereka tidak akan kasar bahasanya. Sehingga pembeli menjadi lebih nyaman, apalagi pedagang Minang menguasai bahasa Jawa jadi lebih lama ketika kita berbelanja. Pedagang Minang tersebut juga mau jika kita memesan barang yang kita inginkan, jadi ketika minggu depan pekan kembali dibuka mereka akan membawakan barang pesanan kita tersebut. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ibu Saritem sering berbelanja pakaian dan mengambil banyak karena ia juga menjual kembali pakaian tersebut kepada saudara atau tetangga dengan sistem kredit, sehingga karena sudah sering berbelanja dan selalu membeli banyak maka ia selalu mendapatkan potongan harga dari pedagang Minang tersebut. Menurut Ibu Saritem, pedagang Minang selalu ramah serta tidak sungkan untuk bergaul dengan masyarakat sekitar pekan. Para pedagang Minang juga selalu mau bertanya tentang keadaan masyarakat sini, terkadang mereka menumpang kamar mandi atau sholat ke rumah kita karena di pekan tidak ada tempat sholat. Biasanya jika sedang musim rambutan, Ibu Saritem selalu memberikan rambutan kepada pedagang tersebut bahkan terkadang mereka sendiri yang datang ke rumah dan langsung memanjat pohon rambutan tersebut. Hal-hal yang sering Ibu Saritem perbincangkan dengan pedagang Minang jika sedang berbelanja atau bertemu antara lain masalah kabar keluarga, masalah gaji sudah diterima atau belum, masalah perkebunan sawit bahkan ketika pemilu bupati yang lalu mereka mengajak untuk memilih calon tertentu.

4.5.18 Informan Kedelapan Belas Pembeli

Dokumen yang terkait

Dampak Alokasi Dana Desa (ADD) terhadap Pengembangan Ekonomi di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

53 254 99

Moral Ekonomi Pedagang Komunitas Etnik India

2 72 88

MORAL EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA(Studi Tentang Moral Ekonomi Pedagang Kaki Lima Di Pasar Sore Kota Batu)

0 4 2

Migran Pedagang Kaki Lima di Kota Bogor (Studi Perbandingan Pedagang Suku Jawa, Sunda dan Minang)

0 4 123

POLA INTERAKSI SOSIAL PEDAGANG "GARENDONG" DI KOTA PAYAKUMBUH (STUDI TERHADAP PEDAGANG YANG TERDAFTAR PADA IKATAN PEDAGANG KELILING PASAR IBUH KOTA PAYAKUMBUH).

4 14 7

JARINGAN SOSIAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI (Studi Terhadap Pedagang Pasar Raya Inpres Di Kota Padang).

0 0 1

JARINGAN SOSIAL PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL PASCA RENOVASI ( Studi Kasus Jaringan Sosial Antara Pedagang Distributor, Pedagang Grosir dan Pedagang Ecer Kelontong di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang Pasca Renovasi).

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Sosial - Jaringan Sosial Dan Moral Ekonomi Pedagang Pekanan (Studi Kasus Terhadap Pedagang Etnis Minang Yang Berjualan Di Perkebunan Wilayah Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Jaringan Sosial Dan Moral Ekonomi Pedagang Pekanan (Studi Kasus Terhadap Pedagang Etnis Minang Yang Berjualan Di Perkebunan Wilayah Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan)

0 0 17

JARINGAN SOSIAL DAN MORAL EKONOMI PEDAGANG PEKANAN (Studi Kasus Terhadap Pedagang Etnis Minang yang berjualan di Perkebunan

0 0 10