Jaringan Antara Sesama Pedagang Pekan Etnis Minang

Bapak Sudirman langsung mengajak para pedagang pekan lainnya untuk memillih pasangan tersebut sehingga memiliki suara terbanyak di daerah Pancasila dan sekitarnya. Dari pengakuan para pedagang pekan dan observasi yang telah dilakukan didapatkan bahwa Bapak Sudirman merupakan figur yang dapat menjadi pemersatu para pedagang pekan etnis Minang di Kota Pinang karena dianggap telah menjadi pemimpin komunitas pedagang pekan tersebut.

5.4 Jaringan Sosial Pedagang Pekan Etnis Minang

Jaringan sosial merupakan hubungan-hubungan yang tercipta antar banyak individu dalam suatu kelompok ataupun antar suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Hubungan-hubungan yang terjadi bisa dalam bentuk yang formal maupun bentuk informal. Hubungan sosial adalah gambaran atau cerminan dari kerjasama dan koordinasi antar warga yang didasari oleh ikatan sosial yang aktif dan bersifat resiprosikal Damsar, 2002:157. Dari hasil wawancara serta observasi yang telah dilakukan didapatkan data bahwa terdapat 4 pola jaringan yang terbentuk pada pedagang pekan etnis Minang di Kota Pinang yaitu jaringan antara sesama pedagang pekan etnis Minang, jaringan antara pedagang pekan dan pedagang grosir, jaringan antara pedagang pekan dan pelanggan serta jaringan dan hubungan antara pedagang pekan etnis Minang dengan etnis lain.

5.4.1 Jaringan Antara Sesama Pedagang Pekan Etnis Minang

Pola jaringan yang terbentuk antara sesama pedagang pekan etnis Minang di Kota Pinang adalah jaringan satu kampung, hal ini terjadi karena semua UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pedagang pekan berasal dari kampung yang sama yaitu berasal dari Pariaman, Sumatera Barat. Kesamaan asal daerah mengakibatkan para pedagang yang merupakan para perantau membentuk pola jaringan baik berupa kekerabatan maupun pertemanan sehingga terbentuk jaringan yang luas yang tergabung dalam satu komunitas pedagang pekan etnis Minang. Jaringan ini mempermudah para pedagang untuk menjalani aktifitas baik yang berhubungan dengan aktifitas ekonomi maupun dalam pergaulan sehari-hari. Dalam aktifitas ekonomi, manfaat terbentuknya jaringan yaitu mempermudah para pedagang untuk mendapatkan tempat berjualan bagi pedagang yang baru datang merantau. Permasalahan lapak atau tempat berjualan di lokasi pekan adalah masalah yang sangat penting karena bagi para pedagang lapak adalah asset utama selain barang dagangan. Bagi pedagang yang baru merantau atau pemula tidak mudah mendapatkan lapak jualan biasanya mereka akan ditunjukkan tempat atau menumpang tempat terlebih dahulu dengan pedagang yang telah terlebih dahulu berjualan. Setelah pedagang yang baru merintis tersebut mulai bisa mandiri maka akan mencari lokasi lapak yang bisa dipakai berjualan. Pedagang tersebut mencari tempat yang kosong atau meminta izin memakai tempat kepada pedagang yang sedang tidak berjualan, lapak untuk berjualan biasanya hanya berupa sebidang tanah yang tidak memiliki bangunan permanen hanya berupa tenda yang dibongkar pasang pedagang untuk berjualan. Akibatnya tidak adanya kepemilikan tetap di beberapa pekan sehingga jaringan yang terbangun antara sesama pedagang dapat memudahkan untuk mendapatkan lokasi berjualan tersebut. Bahkan pada awalnya, pedagang Minang harus berebut dengan pedagang pekan etnis lain untuk mendapatkan tempat atau UNIVERSITAS SUMATERA UTARA lokasi berjualan yang strategis. Berikut penuturan pedagang Minang yang pertama kali merintis jualan ke pekan. “Pertama kali saya berjualan ke pekan rebutan la sama pedagang Batak supaya dapat yang strategis, karena dulu sikit yang jualan masi gampang cari tempat tapi yang susah ntu cari tempat yang strategis jadi harus anggar-anggar jago la sama orang Batak itu.” Sudirman Pili Setelah mulai banyak pedagang Minang yang ikut berjualan ke pekan, maka untuk memperoleh lokasi berjualan mereka mendapat informasi atau diberikan oleh pedagang yang telah terlebih dahulu berjualan. Berikut penuturan salah satu pedagang yang mendapatkan lokasi atau lapak berjualan dari pedagang yang telah terlebih dahulu berjualan. “Saya banyak dapat lapak jualan dikasi lapak sama si Dirman SP, jadi lapak dia saya minta atau saya bayari supaya saya bisa berjualan sampai sekarang.” Buyung Seiko Hal senada juga disampaikan pedagang berikut. “Awal-awal jualan ga sulit dapat lapak jualan karena baru sedikit pedagang yang jualan tapi saya ditunjukkan lapak sama bang Man SP dimana lapak yang kosong jadi ga ngerebut punya orang lain.” Budi Jaringan juga mempermudah para pedagang pekan etnis Minang dalam hal pinjam meminjam uang untuk menambah modal. Bagi para pedagang salah satu hambatan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya adalah ketersediaan modal yang cukup namun dengan adanya sistem pinjam meminjam tersebut, maka permasalahan permodalan ini dapat mereka atasi dan ini terbukti dengan usaha mereka masih tetap bertahan dan eksis sampai sekarang. Dengan adanya jaringan para pedagang tidak akan kesulitan mencari pinjaman untuk tambahan belanja UNIVERSITAS SUMATERA UTARA barang karena telah memiliki pedagang lain yang menjadi teman untuk saling pinjam meminjam, ketika pedagang tersebut butuh uang maka akan dipinjamkan oleh pedagang lainnya dan begitu juga sebaliknya. Seperti penuturan salah satu pedagang berikut ini. “Di sini para pedagangnya sering ganti-gantian pake uang buat belanja. Misalnya abang sama pedagang A, hari ini si A ga belanja ke Medan jadi abang pinjam uangnya dulu buat nambahin belanja abang. Uang tadi abang balikin pas minggu depannya, di minggu depannya abang yang gantian minjamin uang abang kayak gitu la terus.” Yan Sependapat dengan pedagang di atas, berikut penuturan pedagang yang lain. “Karena modal kita ga terlalu besar jadi di sini kita biasa pinjam meminjam buat belanja supaya barang kita bertambah ga susut. Jadi kita saling tolong- menolong dan saling membantu saja supaya usaha kita tetap berjalan.” Khairil Arman Dalam pergaulan sehari-hari atau, jaringan bermanfaat untuk mempermudah menjalin interaksi dengan pedagang pekan lain sehingga tali silaturahmi tetap dapat langgeng dan kesolidan sesama pedagang pekan etnis Minang dapat tetap terjaga. Hal ini seperti yang dituturkan pedagang berikut. Jika kita sudah saling kenal maka akan mudah mendekatkan diri dan menjadi akrab. Semakin banyak kawan kita di sini maka kita bergaul sehari-hari akan semakin mudah pertolongan bisa datang dari kawan- kawan kita itu, misalnya ketika mobil rusak di tengah perjalanan maka yang menolong kawan kita pedagang lain. Johan Pili Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan didapatkan data bahwa jaringan yang terbangun antara sesama pedagang pekan etnis Minang di Kota Pinang adalah jaringan pedagang yang berasal dari asal daerah yang sama UNIVERSITAS SUMATERA UTARA yaitu berasal dari Pariaman, Sumatera Barat. Dengan terbangunnya jaringan yang kuat maka manfaat yang dirasakan para pedagang adalah adanya kemudahan- kemudahan dalam aktifitas perekonomian maupun dalam aktifitas pergaulan sehari-hari.

5.4.2 Jaringan Antara Pedagang Pekan dengan Pedagang Grosir

Dokumen yang terkait

Dampak Alokasi Dana Desa (ADD) terhadap Pengembangan Ekonomi di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan

53 254 99

Moral Ekonomi Pedagang Komunitas Etnik India

2 72 88

MORAL EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA(Studi Tentang Moral Ekonomi Pedagang Kaki Lima Di Pasar Sore Kota Batu)

0 4 2

Migran Pedagang Kaki Lima di Kota Bogor (Studi Perbandingan Pedagang Suku Jawa, Sunda dan Minang)

0 4 123

POLA INTERAKSI SOSIAL PEDAGANG "GARENDONG" DI KOTA PAYAKUMBUH (STUDI TERHADAP PEDAGANG YANG TERDAFTAR PADA IKATAN PEDAGANG KELILING PASAR IBUH KOTA PAYAKUMBUH).

4 14 7

JARINGAN SOSIAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI (Studi Terhadap Pedagang Pasar Raya Inpres Di Kota Padang).

0 0 1

JARINGAN SOSIAL PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL PASCA RENOVASI ( Studi Kasus Jaringan Sosial Antara Pedagang Distributor, Pedagang Grosir dan Pedagang Ecer Kelontong di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang Pasca Renovasi).

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Sosial - Jaringan Sosial Dan Moral Ekonomi Pedagang Pekanan (Studi Kasus Terhadap Pedagang Etnis Minang Yang Berjualan Di Perkebunan Wilayah Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Jaringan Sosial Dan Moral Ekonomi Pedagang Pekanan (Studi Kasus Terhadap Pedagang Etnis Minang Yang Berjualan Di Perkebunan Wilayah Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan)

0 0 17

JARINGAN SOSIAL DAN MORAL EKONOMI PEDAGANG PEKANAN (Studi Kasus Terhadap Pedagang Etnis Minang yang berjualan di Perkebunan

0 0 10