tidak bagus, cuaca yang sangat mempengaruhi jualan, angin di tengah perkebunan yang menyebabkan debu sehingga barang dagangan menjadi kotor, razia polisi
dan kutipan-kutipan petugas Dishub Dinas Perhubungan. Namun banyak juga pengalaman yang ia alami sejak berjualan ke pekan-pekan seperti ketika berjualan
ke pekan Langkiman, pekannya sangat jauh kurang lebih lima jam perjalanan melewati perkebunan Torganda sampai wilayah Tapanuli Selatan. Jika kondisi
hujan maka jalanan akan berlumpur sehingga mobil sulit untuk lewat dan sering terpuruk. Jika mobil kita atau ada mobil pedagang yang terpuruk, kita akan
beramai-ramai turun berhujan-hujanan mendorong mobil agar bisa lewat dari lumpur atau melewati jalan yang mendaki. Banyak orang yang mengatakan sakit
mengalami pekerjaan seperti ini tapi bagi Bapak JP para pedagang di sini sudah terbiasa dilewati dengan kebersamaan sehingga menjadi ringan.
4.5.7 Informan ketujuh Pedagang Pekan
Nama : Khairil Arman KA
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kalapane Gang. Pancasila
Bapak KA merupakan salah satu anak Bapak SP yang ikut berjualan ke pekan-pekan, ia mulai dari kecil sudah terbiasa ikut membantu Bapak SP
berjualan ketika libur sekolah. Namun ia berjualan penuh ketika tidak bersekolah lagi kurang lebih 9 atau 10 tahun yang lalu mulai penuh membantu Veri abangnya
dan Bapak SP berjualan. Bapak KA menjadi pedagang pekan juga karena awalnya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
hanya ikut membantu jualan yang merupakan usaha orangtua tapi akhirnya usaha ini diserahkan kepadanya juga sehingga sekarang ikut juga berjualan di pekan-
pekan. Pada saat itu menurut Bapak KA. “Usaha yang dijalankan Bapak SP cukup berhasil
serta mulai besar maka kami anak-anaknya juga diberi kesempatan memiliki usaha jualan masing-masing
tidak lagi berjualan bersama orang tua sehingga berjualan sendiri dan mandiri. Pada awalnya kami
disediakan barang dagangan sehingga kami hanya menjualkan barang-barang tersebut saja dimasing-
masing lapak yang juga diberikan oleh orangtua. Setelah berkembang kami diberi kepercayaan untuk
membuka usaha sendiri, diberi modal dan barang dan usaha itu berjalan sampai sekarang ini sampai kami
bisa memiliki kendaraan masing-masing”.
Modal awal yang digunakan Bapak KA untuk berjualan sepenuhnya berasal dari orangtua, modal barang diberikan beberapa kali sampai ia bisa tegak
sendiri atau berjualan secara mandiri seperti sekarang ini. Bahkan kendaraan juga sebagian merupakan uang dari orangtua agar bisa berjualan sendiri tidak
menumpang lagi dengan abangnya. Daerah pekanan yang didatangi Bapak KA adalah Tanjung Medan, Simpang Kanan, Lohsari, Sumber Rejo, IP, Sidodadi,
Ujung Gading, Trans dan Langkiman. Sekarang Bapak KA telah memiliki kendaraan sendiri, untuk berjualan ke pekan sehari ia bisa mengeluarkan uang
sebesar Rp 100.000 tapi bisa lebih besar jika ada razia diperjalanan. Penghasilan yang didapatkan Bapak KA sehari berjualan kurang lebih Rp 2.000.000
tergantung kondisi pekanan juga bisa lebih ramai bahkan juga bisa kurang hasilnya karena menurut Bapak KA berjualan tidak selalu menetap hasil yang
didapat. Jenis barang dagangan yang dijual Bapak KA adalah segala jenis pakaian,
baju laki-laki, baju perempuan, celana panjang, celana pendek, celana jeans laki-
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
laki dan perempuan serta baju ibu-ibu. Hambatan-hambatan yang dihadapi Bapak KA ketika berjualan antara lain jualan yang cukup berat menguras tenaga,
jaraknya jauh, jalan banyak yang rusak, dan banyak pekan yang belum ada fasilitas kamar mandi. Namun menurut Bapak KA semua dihadapi dan dijalani
dengan santai, ikhlas dan tetap semangat sehingga senua hambatan-hambatan tersebut bisa di akal-akali para pedagang. Banyak juga pengalaman dan cerita
menarik yang dialami Bapak KA ketika berjualan diantaranya ia dan pedagang Minang lainnya pernah menginap di tengah perkebunan kelapa sawit dan tidur di
mobil ketika pulang berjualan di pekan Langkiman, mobil terpuruk di lumpur waktu perjalanan pulang dari langkiman tersebut pada tengah malam padahal
sudah letih karena baru selesai jualan tapi kita harus mendorong mobil. Selain itu, ketika orang lain malam takbiran sudah libur kerja dia masih berjualan jadi
takbirannya di jalan ketika perjalanan pulang dari pekan.
4.5.8 Informan kedelapan Pedagang Pekan