5.2 Awal Pedagang Minang Berjualan Ke Pekan
Jika dilihat dari hasil wawancara dengan para informan, mereka sepakat mengatakan bahwa pedagang Minang di Kota Pinang yang pertama kali turun
berjualan ke pekan-pekan adalah Bapak Sudirman Pili yang telah berjualan sejak 17 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1995.
Hal ini seperti yang dikatakan salah satu informan yang merupakan salah satu pedagang yang telah lama menetap di kota ini.
“Khusus orang awak di kota ini yang jualan pertama kali ke poken bisa saya pastikan si Dirman Sudirman
Pili orangnya. Setelah dia pindah ke sini dia dapat informasi dari si Lubis kenalannya di sini yang
kerjanya jadi supir truk Colt Diesel yang ngantar pedagang-pedagang sayur yang semuanya orang
Batak. Dia yang mulai merintis dari nol jualan sendiri kawannya orang Batak semua, sampai akhirnya
jualannya berhasil dan dia punya banyak anggota. orang-orang yang di ajaknya juga ikut berhasil
sekarang banyak orang awak yang jualan ke pekan diajaknya.” Buyung Seiko
Hal senada juga disampaikan salah satu informan yang merupakan pedagang Minang yang telah lama berjualan ke pekan-pekan.
“Kalau orang Minang atau orang awak di Kota Pinang ini yang duluan jualan ke pekan-pekan adalah Pak
Man Sudirman Pili. Pak Man duluan yang merintis usaha seperti ini, makanya semua pedagang Minang
bahkan yang pedagang Batak itu kenal dan segan sama Pak Man.” Yan
Sependapat dengan pernyataan informan di atas, salah satu informan yang merupakan pedagang yang awalnya diajak berjualan oleh Bapak Sudirman Pili
berpendapat. “Orang-orang yang pertama kali jualan ke poken
kebanyakan orang-orang beretnis Batak, tapi kalau orang Minang sini yang pertama kali ikut jualan ke
poken adalah Pak Man Sudirman Pili. Sebelum saya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ikut berjualan dan masih jadi kernet, Pak Man sudah sibuk jualan dan sering cerita-cerita tentang jualan ke
poken sama saya.” Budi
Begitu juga dengan penuturan salah satu informan yang mengatakan bahwa :
“Dari cerita pedagang-pedagang lain yang saya dengar, Pak Man Sudirman Pili adalah orang awak
yang pertama kali jualan ke poken-poken. Makanya semua pedagang-pedagang di sini mau tua mau muda
segan sama Pak Man.” Suardi
Dari hasil wawancara dengan Bapak Sudiman Pili diketahui bahwa awalnya hanya mencoba-coba jualan di Kota Pinang karena usaha yang dirintis di
Kota Medan mengalami kebangkrutan. Bapak Sudirman Pili datang ke kota ini karena niat mencoba mencari usaha di tempat lain dan kebetulan juga ada saudara
yang mengajak pindah ke kota ini. Niat mencari usaha baru di tempat lain merupakan salah satu keberanian para perantau Minang yang memang sudah
terbiasa untuk merantau ke daerah lain juga merupakan salah satu bentuk insting dagang yang terasah sejak lama. Menurut penuturan Bapak Sudirman Pili bahwa :
“Di sini saya melihat orang-orang Batak yang jualan ke pekan, bawa barang sekarung habis ketika pulang
jualan. Dari situ awal saya ingin jualan ke pekan- pekan.” Sudirman Pili
Dari hasil wawancara dengan Bapak Sudirman Pili juga diketahui bahwa awal mula pedagang Minang ikut berjualan ke pekan-pekan tepat pada tahun
1995, ketika itu Bapak Sudirman Pili adalah pedagang Minang di Kota Pinang yang pertama kali berjualan ke pekan-pekan. Ditambahkan Bapak Sudirman Pili
bahwa : “Karena saya pedagang Minang yang pertama kali
turun ke poken jadi pas jualan tidak ada kawan sesama orang awak karena kebanyakan mereka jualan di kota,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
saya ikut gabung dengan pedagang Batak pada saat itu dan kebanyakan mereka menjual ikan dan sayur.”
Sudirman Pili
Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan, terdapat kesamaan jawaban yang menyatakan bahwa awal pedagang etnis Minang di Kota Pinang
ikut berjualan ke pekan-pekan adalah pada tahun 1995, pada saat itu pedagang etnis Minang yang pertama kali berjualan adalah Bapak Sudirman Pili.
5.3 Unsur Perekat Keterlekatan Hubungan Sesama Pedagang Pekan