Pembagian Sisa Hasil Usaha. Penggunaan modal yang bermanfaat.

5. Memperoleh : Memperoleh bunga sec- Memperoleh devident yang sejalan dengan Jasa ara terbatas, maju mundurnya usaha. 6. Penarikan : Dapat ditarik kembali. Tidak dapat ditarik kembali.

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha.

Dasar pembagian sisa hasilusaha keuntungan bersih ditentukan dalam Undang-Undang tentang Pokok-Pokok Perkoperasian dan pelaksanaannya tercermin pada Anggaran Dasar tiap- tiap koperasi yang bersangkutan. Pembagian Sisa Hasil Usaha Koperasi pada dasarnya ditentukan untuk dipergunakan sebagai berikut : a Cadangan. b Dikembalikan kepada anggota sesuai dengan jasa masing-masing anggota. c Dipergunakan untuk kepentingan anggota seperti pendidikansosial dan untuk kepentingan umum, yaitu pembangunan daerah kerjanya. Sisa Hasil Usaha Kopoerasi, ada yang berasal dari kegiatan usaha dalam melayani anggota atau transaksi antara Koperasi dengan anggota dan ada pula yang berasal dari kegiatan usaha dengan bukan anggota Tetapi pembagian sisa hasil usaha kepada anggota menurut jasa masing-masing hanya terbatas pada sisa hasil usaha yang diperoleh dari transaksi-transaksi antara Koperasi dengan anggotanya..

4. Penggunaan modal yang bermanfaat.

Pada dasarnya Koperasi berusaha Koperasi berusaha untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya. Di dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, modal Koperasi dapat dipergunakan untuk investasi dan dapat pula untuk modal kerja. Modal investasi artinya madal yang diperoleh oleh Koperasi dibelikan peralatan untuk mengolah lebih lanjut hasil produksi anggota seperti penggilingan padi, pembangunan bangunan untuk menyimpan dan menyortir hasil agar memperoleh harga yang lebih baik seperti gudang, mendirikan bangunan gedung untuk kantor, dan sebagainya, Modal kerja adalah modal yang diperlukan oleh Koperasi untuk menjalankan usaha koperasi tersebut, seperti Koperasi Simpan Pinjam untuk dipinjamkan kepada anggota KUD untuk membeli padi atau gabah dari petani kemudian dijual kepada Pemerintah maupun pasar, dan sebagainya. Penggunaan modal yang telah terkumpul pada Koperasi yang harus disesuikan dengan kebutuhan pengumpulan modal tersebut. Untuk itu, harus dibut rencana penggunaan terlebih dahulu. Atas modal yang ada, berapa bagian untuk investasi dan berapa bagian untuk modal kerja. Bagi Koperasi-Koperasi yang telah memiliki peralatan, kebanyakan modalnya dipergunakan untuk keperluan modal kerja agar Koperasi tersebut dapat berjalan untuk memenuhi kebutuhan para anggota. Tidak jarang koperasi menjalankan usahanyaatas modal yang terkumpul yang tidak sesuai dengan rencana. Untuk itu diperlukan adanya pengawasan untuk mengetahui apakah penggunaan sesuatu dengan rencana. Apabila tidak sesuai, haruslah dicari sebab-sebabnya dan dilakukan penelaahan lebih lanjut untuk disesuaikan lagi dengan rencana. Tetapi bila rencananya yang salah, maka perlu dilakukan penelaahan kembali atas rencana tersebut oleh pengurus dan dipertanggung jawabkan didalam rapat anggota. Penggunaan modal Koperasi, selain harus kene pada sasaran, juga harus sehemat mungkin, Beaya-beaya yang tidak sungguh-sungguh diperlukan, tidak boleh dikeluarkan. Pada berbagai jenis Koperasi, modal tersebut penggunaannya dibedakan oleh kebutuhan, kemanfaatan dan kegunaannya bagi anggota-anggotanya. Pada Koperasi-Koperasi yang bergerak dibidang jasa, seperti Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Angkutan, dan sebagainya titik beratnya adalah mempertinggi tingkat pelayanan jasa-jasa kepada anggota. Pada Koperasi-Koperasi Produksi penggunaannya adalah untuk mempertinggi produktivitas para anggotanya. Pada Koperasi-Koperasi yang bergerak dibidang pemasaran, Modal Koperasi dipergunakan untuk mempertinggi kwalitas hasil anggota agar dapat memperoleh harga yang layak bagi anggota Koperasi. Bagi Koperasi-Koperasi Konsumsi, dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan para anggota sehari-hari. Pada Koperasi-koperasi Aneka Usaha multy purpose, modal Koperasi dipergunakan untuk berbagai kegiatan dengan titik berat pada kebutuhan utama anggota, bukan pada yang paling menguntungkan koperasi.

5. Pengawasan atas modal