Pendidikan kepada orang dewasa.

4. Macam-macam Pendidikan Koperasi.

Tujuan pendidikan Koperasi disesuaikan dengan kebutuhan Koperasi yang bersangkutan. Apabila melihat pada tujuan tersebut, maka pendidikan Koperasi dapat bermacam-macam. Adapun macam-macam pendidikan Koperasi tersebut pada dasarnya sebagai berikut : a. Pendidikan Umum. Untuk dapat mengerti dan memahami Koperasi, maka diperlukan pengetahuan tentang Koperasi pada Umumnya. Di samping itu, perlu pula diketehui pengetahuan-pengetahuan lain yang mempunyai kaitan langsung terhadap kehidupan perkoperasian, seperti ekonomi dan sebagainya. Pendidikan-pendidikan seperti ini kebanyakan dilakukan di sekolah-sekolah. Bentuk pendidikan umum ini dapat dilakukan dari Sekolah Dasar-Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Apabila pendidikan Umum ini diberikan kepada para dewasa, maka diberikan kepada para anggota.

b. Pendidikan Kejujuran.

Berbeda dengan pendidikan umum, pendidikan kejujuran ini lebih menjurus pada keahlian secara khusus. Keahlian-keahlian khusus memang diperlukan di dalam perkoperasian, seperti pengetahuan tentang impor-ekspor, pengetahuan tentang kwalitas barang, pengetahuan tentang perpajakan, dan sebagainya. Pendidikan kejuruan pada Koperasi ini diperlukan apabila Koperasi yang bersangkutan telah berkembang kegiatan dan usahanya, sehingga memerlukan keahlian-keahlian yang terspesialisasikan.

c. Pendidikan Keterampilan.

Pendidikan keterampilan di dalam Koperasi sangat diperlukan. Bentuk pendidikan ketrampilan ini banyak dilakukan dengan latihan-latihan. Sebab orang dapat bekerja dengan trampil apabila kepada mereka telah dilatih terlebih dahulu. Perbedaan antara keterampilan dengan kejujuran disini adalah pada cara dan bahan-bahan yang diberikan di dalam pendidikan, dimana pada keterampilan titik beratkan adalah pada latihan-latihan. Contoh pendidikan ketrampilan pada Koperasi misalnya untuk mendidik para masinis mesin, sedangkan kejuruan adalah para juru buku. Ada berbagai cara lagi yang tidak perlu disebutkan disini sebab pada dasarnya ketiga cara tersebut diatas sudah merupakan sebagian terbesar daripada cara-cara pendidikan Koperasi yang dilakukan di Indonesia. Hanya saja perlu pula kiranya dikemukakan disini, bahwa selain pendidikan- pendidikan yang diselenggarakan secara khusus tersebut, juga pendidikan di sekolah tentang perkoperasian dan pendidikan praktek berkoperasi juga memegang peranan yang tidak kecil.

5. Pendidikan kepada orang dewasa.

Pada Koperasi ada pendidikan yang mempunyai arti sangat penting terhadap perkembangan Koperasi yaitu pendidikan kepada para dewasa. Berbeda dengan pendidikan umum, dimana sasarannya adalah didik yang kebanyakan masih belum dewasa, pada pendidikan ini sasarannya adalah orang-orang yang telah dewasa. Hal ini dapat dimengerti, sebab Koperasi adalah wadah usaha dari pada orang-orang yang telah dewasa, kecuali Koperasi anak sekolah. Sebagai syarat untuk dapat menjadi anggota Koperasi misalnya, adalah setiap warga Negara Indonesia yang telah dewasa. Karena yang menjadi sarana pendidikan warga Koperasi adalah orang-orang yang telah dewasa, maka pendekatan yang dilakukan di dalam pendidikan ini adalah lain dengan pendekatan yang dilakukan pada pendidikan kepada anak-anak atau mereka yang belum dewasa. Ada berbagai cara pendekatan pada pendidikan kepada para dewasa ini, yaitu cara pendekatan dengan mengumpulkan kelompok orang-orang yang mempunyai minat secara bersama-sama untuk mengatasi kesulitan bersamanya, dan sebagainya. Sebagai contoh ada dua tempat yang terkenal dengan pendekatannya untuk mengembangkan Koperasi dengan melakukan pendidikan kepada orang dewasa tersebut. Kedua tempat tersebut adalah Kanada dengan kegiatan Coady International Institute sebagai bagian penyuluhan dari Universitas St. Vrancis Xavier di Antigonish, dan lainnya adalah Sekolah Tinggi Rakyat di Denmark dan berkembang di Negara-negara Skandinavia lainnya. Pendidikan kepada para dewasa ini mempunyai tujuan untuk membuka kunci pandangan dan pikiran mereka yang telah dewasa itu, tetapi belum menyadari sepenuhnya apa sebenarnya kebutuhan-kebutuhannya dan bagaimana cara mengatasi kebutuhan-kebutuhanya tersebut. Dengan pendidikan-pendidikanlah mereka dapat membuka pikirannya dan sekaligus juga ikut serta berusaha mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya dengan kekuatan sendiri. Kekuatan itu kian besar, bila mereka menyatakan diri dalam bentuk Koperasi. 6. Pusat Pendidikan Koperasi. Untuk berhasilnya suatu pendidikan, diperlukan sarana-sarana. Tanpa adanya sarana- sarana penunjang yang memadai, jarang sekali suatu pendidikan yang dilaksanakan, baik oleh instansi Pemerintah maupun oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan, dapat berhasil dengan memuaskan. Adapun berbagai sarana yang diperlukan untuk berhasilnya suatu pendidikan antara lain adalah : paralatan untuk mengajar seperti : papan tulis, kapur, alat tulis menulis, alat-alat peraga, gedung tempat dilaksanakan pendidikan, dan sebagainya. Untuk dapat menunjang pendidikan-pendidikan Koperasi, baik yang diselenggarakan Pemerintah untuk para aparatnya maupun yang diselenggarakan oleh Gerakan Koperasi, pada dewasa ini di seluruh Indonesia terdapat 27 dua puluh tujuh buah pusat pendidikan Koperasi, yang disebut Pusat Latihan dan Penataran Koperasi. Pusat Pendidikan Koperasi yang ada di 27 Propinsi tersebut adalh milik Pemerintah. Hal ini sesuai dengan program Pemerintah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan baik para aparaturnya maupun Gerakan Koperasi. Pendidikan-pendidikan yang dilakukan di dalam pusat pendidikan Koperasi adalah pendidikan- pendidikan yang penyelenggaraannya dilakukan didalam kelas. Selain pendidikan-pendidikan Pusat Latihan dan Penataran Koperasi juga menyelenggarakan Lokakarya, seminar, dan sebagainya. Pada akhirnya kegiatan-kegiatan tersebut harus diselenggarakan oleh Gerakan Koperasi sendiri. 7. Pendidikan oleh Gerakan Koperasi. Seperti telah disebutkan sebelumnya, pada dasarnya pendidikan Koperasi itu harus dilakukan sendiri oleh Gerakan Koperasi. Untuk keperluan itu, Undang-Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian memberikan tempat dengan mengharuskan penyisihan sebagian dari sisa hasil usaha Koperasi yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagai Dana Pendidikan. Besar kecilnya Dana Pendidikan bagi tiap-tiap Koperasi berbeda satu dengan yang lainnya. Untuk dapat terkumpulnya Dana Pendidikan sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan bagi Koperasi, maka Pemerintah mengatur cara-cara pengumpulan dan penggunaan Dana Pendidikan tersebut melalui Dewan Koperasi Indonesia. Dari jumlah Dana Pendidikan yang terkumpulkan dari Koperasi-Koperasi maka Dewan Koperasi Indonesia dapat menyelenggarakan pendidikan bagi Koperasi-KoperasiKUD dan anggotanya. PERTANYAAN-PERTANYAAN : 1. Apa sebabnya pendidikan Koperasi itu penting ? Sebutkan alasan anda yang memperlihatkan pentingnya pendidikan Koperasi tersebut. 2. Siapakah menurut pendapat anda yang paling berwenang untuk melakukan pendidikan Koperasi ? Kemukakan alasan untuk itu. 3. Uraikan apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan pendidikan bagi para dewasa pada Koperasi ?

BAB XXVI PEMBINAAN TERHADAP KOPERASI

Pembinaan terhadap Koperasi dilakukan oleh Pemerintah Gerakan Koperasi dan masyarakat. Perlu kiranya disini dijelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan pembinaan adalah kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong tingkat pertumbuhan dan perkembangan serta kemajuan suatu Koperasi agar pada akhirnya mampu untuk berdiri sendiri. Kalau pada bab-bab terdahulu telah dijelaskan tentang mengelola dan mengembangkan administrasi, manajemen usaha dan pendidikan pada Koperasi, maka pada bab ini akan diusahakan untuk menjelaskan tentang pengaruh-pengaruh di luar Koperasi yang dapat men dorong tingkat perkembangan, pertumbuhan dan kemajuan Koperasi.

1. Pemerintah sebagai pembina

Dalam membina Koperasi, Pemerintah mendasarkan diri pada falsafah ing ngarso sung tulodo, ing madya ambangun karso dan tut wuri handayani. Arti falsafah tersebut adalah sebagai berikut : a. Di depan memberi contoh ing ngarso sung tulodo, artinya Pemerintah membina Koperasi dengan jalan memberikan contoh-contoh yang baik tentang tata cara berkoperasi, menjalankan Koperasi dan apa yang harus dilaksanakan oleh Koperasi. Apabila dilihat dari kegiatannya meliputi : Bimbingan : yaitu memberikan contoh yang baik sesuai dengan sendi-sendi dasar Koperasi. Disinilah Pemerintah harus dapat menciptakan suasana yang dapat mendorong perkembangan dan pertumbuhan Koperasi. Pengawasan : Yaitu mengamankan setiap kegiatan Koperasi agar tidak menyimpang dari rencananya dan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Memberikan fasilitas : Yaitu untuk membangkitkan kemampuan Koperasi agar dapat bertindak sendiri. Di dalam memberikan fasilitas ini Pemerintah tidak akan membiarkan Koperasi menjadi organisasi yang pada akhirnya akan terus menerus tergantung pada Pemerintah.

b. Ditengah membangun kemauan ing madya ambangun karso, artinya apabila ditengah-

tengah gerakan Koperasi, Pemerintah harus selalu berusaha untuk dapat mengembangkan kemauan agar Koperasi selalu berkeinginan untuk maju atas kekuatan sendiri. Pelaksanaan atas kebijaksanaan ini dikalangan Koperasi yang dilakukan Pemerintah adalah tindakan- tindakan sebagai berikut :