Di dalam operasinya. tidak semua Koperasi dapat memperoleh fasilitas dari LJKK seperti tersebut diatas. Untuk itu ada 3 tiga kategori Koperasi yang dihubungkan dengan
pelayanan LJKK seperti tersebut diatas. Adapun ketiga kategori tersebut adalah sebagai berikut.
a. Koperasi-Koperasi yang sudah cukup kuat dan tee mane mengadakan hubungan langsung dengan Bank. Koperasi-Koperasi seperti ini tidak, lagi memperoleh atau memerlukanfasilitas
dari LJKK. b. Koperasi-Koperasi yang belum cukup kuat sehingga terhadap kredit dari Bank telah
mempunyai, jaminan sendiri, tetapi tidak mampu membayar bunganya secara penuh. Untuk Koperasi-koperasi seperti ini dapat memperoleh bantuan subsidi bunga dari LJKK.
c. Koperasi-Koperasi, yang masih lemah permodalannya, sehingga untuk tiap kredit yang diminta dari Bank masih memerlukan jaminan. Koperasi ini sangat memerlukan fasilitas dari
LJKK.
7. Gerakan Koperasi
Pembinaan untuk perkembangan dan pertumbuhan Koperasi selain dalam Pemerintah juga dilakukan oleh Gerakan Koperasi sendiri. Bagi Negara-negara yang kedudukan ekonominya
sudah cukup kuat, pembinaan oleh Gerakan Koperasi sendiri ini peranannya lebih besar bila dibandingkan dengan pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah. Sedangkan di negara-
negara berkembang dan yang sedang berkembang, pembinaan oleh. Pemerintah memegang peranan cukup penting.
Pembinaan oleh Gerakan Koperasi sendiri ini, dapat dilakukan oleh Koperasi tingkat atasannya pembinaan Koperasi Primer oleh Pusat Koperasi, dan sebagainya dan juga misalnya
pelaksanaan pendidikan ketrampilan yang dibiayai dari dana pendidikan Koperasi yang bersangkutan.
Disamping itu, Gerakan Koperasi juga membentuk Dewan Koperasi Indonesia DEKOPIN yang juga bertanggung jawab untuk membina kelangsungan hidup koperasi dan menjaga agar
tiap Koperasi yang ada melaksanakan usahanya sesuai dengan Prinsip-prinsip Koperasi.
8. Masyarakat
Koperasi adalah merupakan organisasi dari pada anggota masyarakat untuk secara bersama-sama memenuhi kebutuhannya sendiri. Di dalam kehidupannya Koperasi tidak dapat
melepaskan diri dan lingkungan tempat berdiri dan tempat kerjanya. Oleh sebab itu antara Koperasi dengan lingkungan dan daerah kerjanya terdapat hubungan timbal-balik yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Hubungan antara Koperasi dengan lingkungan tersebut tercermin dari adanya berbagai kegiatan Koperasi yang perlu dimanfaatkan oleh lingkungannya. Oleh sebab itu masyarakat
lingkungan itupun melakukan kan pembinaan terhadap Koperasi. Bentuk yang paling nyata daripada pembinaan. oleh lingkungan tersebut adalah, adanya kontrol terhadap setiap gerak
dan langkah Koperasi dalam melaksanakan usahanya. Begitu Koperasi bertindak menyimpang dari tujuannya, maka masyarakat akan langsung memberikan penilaiannya.
Disamping kontrol tersebut, juga pimpinan-pimpinan Koperasi kebanyakan terpilih diantara para pemuka masyarakat yang terdapat dikalangan Koperasi itu sendiri.
Khususnya pada Koperasi Unit Desa KUD maka pemuka-pemuka masyarakatpun ikut membimbing Koperasi melalui Badan Usaha Unit Desa BUUD.
PERTANYAAN-PERTANYAAN :
1. Sebutkan siapa saja yang dapat melakukan pembinaan terhadap Koperasi ? 2. Peranan apa yang dapat dilakukan oleh KUD dalam usahanya ?
3. Uraikan apa tujuan Pemerintah untuk mendirikan PUSLATPENKOP dan BALATKOP ? 4. Apa saja yang dapat dijalankan- oleh LJKK di dalam usahanya untuk membantu permodalan
Koperasi dan apa kepanjangan dari PPKK 5. Di dalam membina Koperasi. Gerakan Koperasi dapat melakukan kegiatan apa saja ?
BAB XXVII PEMBUBARAN KOPERASI
Pada bab terdahulu sudah diuraikan tentang tata-cara mendirikan Koperasi. Setelah Koperasi berdiri, kemudian dijelaskan pula bagaimana caranya agar Koperasi tersebut dapat
berhasil di dalam menjalankan usahanya. Apabila Koperasi sudah berjalan, ada kemungkinan macet usahanya atau tidak dapat
melanjutkan usahanya lagi, apakah Koperasi tersebut dapat dibubarkan ? Untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan tersebut, maka pada bab ini akan
dijelaskan hal-ikhwal tentang pembubaran Koperasi. Untuk itu ada beberapa hal yang akan dijelaskan yang meliputi kapan Koperasi dapat dibubarkan, cara pembubaran dan hapusnya
Badan Hukum Koperasi.
1. Kapan Koperasi Bubar
Koperasi membubarkan din atau dibubarkan harus atas dasar ketentuan Undang- Undang yang berlaku untuk itu. Pada dewasa ini, Undang-Undang yang berlaku adalah. Undang-
Undang Nomor 12 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan dapat bubarnya Koperasi. Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bila Rapat Anggota dari Koperasi yang bersangkutan menghendaki agar Koperasinya dibubarkan. Pembubaran atas kehendak anggota yang tercermin dalam Rapat Anggota ini
harus ada alasan-alasannya yang cukup kuat, antara lain : misalnya akan menggabungkan din dengan Koperasi lain amalgamasi.
b. Disamping atas kehendak sendiri, Koperasi dapat pula dibubarkan atas keputusan Pemerintah.
Pemerintah dapat membubarkan Koperasi apabila : - Terdapat bukti-bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak dapat lagi memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Koperasi yang berlaku. - Kegiatan-kegiatan Koperasi bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan.
Akibatnya kegiatan tersebut akan mengganggu lingkungannya. - Koperasi yang bersangkutan dalam keadaan, sedemikian rupa sehingga tidak dapat
diharapkan lagi kelangsungan hidupnya sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan anggotanya.
- Koperasi yang bersangkutan, waktu terjadi perubahan atau penggantian Undang-Undang tidak menyesuaikan diri dengan Undang-Undang yang baru tersebut.