BAB XXVII PEMBUBARAN KOPERASI
Pada  bab  terdahulu  sudah  diuraikan  tentang  tata-cara  mendirikan  Koperasi.  Setelah Koperasi  berdiri,  kemudian  dijelaskan  pula  bagaimana  caranya  agar  Koperasi  tersebut  dapat
berhasil di dalam menjalankan usahanya. Apabila  Koperasi  sudah  berjalan,  ada  kemungkinan  macet  usahanya  atau  tidak  dapat
melanjutkan usahanya lagi, apakah Koperasi tersebut dapat dibubarkan ? Untuk  memberikan  jawaban  terhadap  pertanyaan  tersebut,  maka  pada  bab  ini  akan
dijelaskan  hal-ikhwal  tentang  pembubaran  Koperasi.  Untuk  itu  ada  beberapa  hal  yang  akan dijelaskan  yang  meliputi  kapan  Koperasi  dapat  dibubarkan,  cara  pembubaran  dan  hapusnya
Badan Hukum Koperasi.
1.   Kapan Koperasi Bubar
Koperasi  membubarkan  din  atau  dibubarkan  harus  atas  dasar  ketentuan  Undang- Undang yang berlaku untuk itu. Pada dewasa ini, Undang-Undang yang berlaku adalah. Undang-
Undang  Nomor  12  tahun  1967  tentang  Pokok-Pokok  Perkoperasian.  Ada  beberapa  hal  yang dapat menyebabkan dapat bubarnya Koperasi. Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :
a.   Bila  Rapat  Anggota  dari  Koperasi  yang  bersangkutan  menghendaki  agar  Koperasinya dibubarkan.  Pembubaran  atas  kehendak  anggota  yang  tercermin  dalam  Rapat  Anggota  ini
harus  ada  alasan-alasannya  yang  cukup  kuat,  antara  lain  :  misalnya  akan  menggabungkan din dengan Koperasi lain amalgamasi.
b.  Disamping  atas  kehendak  sendiri,  Koperasi  dapat  pula  dibubarkan  atas  keputusan Pemerintah.
Pemerintah dapat membubarkan Koperasi apabila : -   Terdapat  bukti-bukti  bahwa  Koperasi  yang  bersangkutan  tidak  dapat  lagi  memenuhi
ketentuan-ketentuan  dalam Undang-Undang Koperasi yang berlaku. -   Kegiatan-kegiatan  Koperasi  bertentangan  dengan  ketertiban  umum  dan  atau  kesusilaan.
Akibatnya kegiatan tersebut akan mengganggu lingkungannya. -   Koperasi  yang  bersangkutan  dalam  keadaan,  sedemikian  rupa  sehingga  tidak  dapat
diharapkan    lagi  kelangsungan  hidupnya  sebagai  organisasi  ekonomi  yang  berwatak  sosial dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan anggotanya.
-   Koperasi  yang  bersangkutan,  waktu  terjadi  perubahan  atau  penggantian  Undang-Undang tidak menyesuaikan diri dengan Undang-Undang yang baru tersebut.
Untuk  dapat  dilaksanakan  hal-hal  tersebut  diatas,  harus  benar-benar  terbukti  dan  bukti- bukti tersebut baik secara materil maupun menurut hukum tidak diragukan lagi kebenarannya.
2.   Tata-cara Pembubaran Koperasi
Tata cara pembubaran Koperasi berbeda antara pembubaran atas permintaan Koperasi sendiri  dengan  pembubaran  atas  kehendak  Pemerintah  dan  juga  pembubaran  akibat
penyesuaian.
a.  Pembubaran atas kehendak sendiri
Langkah-langkah pembubaran Koperasi atas kehendak sendiri di laksanakan sebagai berikut :
-   Koperasi yang bersangkutan mengadakan Rapat Anggota Khusus Pembubaran. -   Pengurus menyampaikan keputusan Rapat Anggota Khusus Pembubaran kepada Pejabat
yang  berwenang  untuk  itu  dengan  permohonan  pembubaran  Koperasi  yang bersangkutan.
- Setelah menerima permohonan pembubaran dari Koperasi yang bersangkutan, Pejabat
yang  berwenang  untuk  itu  mengeluarkan  Surat  Keputusan  Pembubaran  dan menyampaikan kepada yang bersangkutan.
b.   Pembubaran Koperasi atas kehendak Pejabat
Pembubaran Koperasi atas kehendak Pejabat ini hanya dilakukan apabila Koperasi yang bersangkutan  telah  benar-benar  terbukti  menyalahi  Undang-Undang  yang  berlaku  dan  tidak
ada jalan keluar lainnya kecuali dibubarkan. Oleh sebab itu tata-cara pembubaran atas kehendak Pejabat adalah lain dengan atas kehendak
sendiri. Adapun langkah-langkah untuk itu adalah : -  Dilakukan  penelitian,  apakah  Koperasi  yang  bersangkutan  benar-benar  telah  menyalahi
ketentuan  seperti  yang  tercantum  dalam  Undang-Undang  yang  berlaku  seperti  tidak memenuhi  ketentuan-ketentuan  Undang-Undang  lagi,  kegiatannya  bertentangan  dengan
ketertiban  umumkesusilaan  dan  tidak  dapat  diharapkan  lagi  kelanjutan  hidupnya. Disamping  dilakukan  penelitian,  juga  terhadap  Koperasi  yang  bersangkutan  dilakukan
pencatatan-pencatatan  atas  kekayaan-kekayaan  yang  ada,  Bukti-bukti  tentang  kekayaan, daftar  anggota  dan  daftar  Pengurus  hares  diamankan.  Atas  dasar  penelitian  tersebut,
Pejabat  yang  berwenang  untuk  membubarkan  Koperasi  yang  bersangkutan  mengirimkan surat kepada, Koperasi tersebut tentang maksud pembubaran tersebut.
-  Pada  waktu  pemberitahuan  dikirimkan  kepada  Koperasi  yang  bersangkutan  dikirim  pula usul pembubaran kepada Pejabat yang berwenang untuk itu.
Apabila  Koperasi  yang  akan  dibubarkan  tersebut  karena  sesuatu  hal  tinggal  namanya  saja, artinya  tidak  ada  pengurus  dan  anggotanya  lagi,  maka  perlu  diadakan  pengumuman
tentang. maksud pembubaran tersebut.
Jika  dalam  jangka  waktu  3  bulan  sejak  dikeluarkan,  surat  pengumuman  pembubaran tersebut tidak ada keberatan, maka pembubaran dapat dilakukan oleh Pejabat.
c.   Pembubaran atas dasar berlakunya Undang-Undang baru
Apabila  ada  Undang-Undang  Koperasi  baru  yang  menggantikan  Undang-Undang  Koperasi yang  berlaku  sebelumnya,  maka  Koperasi  Koperasi  yang  ada  harus  menyesuaikan  diri.
dengan Undang-Undang baru tersebut.
Ini  berarti  bahwa  Koperasi-Koperasi  yang  menyesuaikan  diri  tersebut  tunduk  kepada Undang-Undang  Koperasi  yang  berlaku  barn.  Koperasi-Koperasi  yang  tidak  menyesuaikan
diri harus dibubarkan sebab berarti tidal- mau tunduk pada Undang-Undang Koperasi yang berlaku: Misalnya dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 12 tahun 1967 tentang
Pokok-Pokok  Perkoperasian,  dari  jumlah  Koperasi  yang  ada  yang  menyesuaikan  hanya  N bush, lainnya dibubarkan.
Tata  cara  pembubaran  Koperasi-Koperasi  yang  tidak  menyesuaikan  diri  tersebut  adalah sebagai berikut :
-   Terhadap  Koperasi-Koperasi  yang  ada  pada  saat  berlakunya  Undang-Undang  barn, dilakukan  penelitian  setelah  jangka  waktu  penyesuaian  habis,  apabila  dalam  jangka
wakta yang telah ditentukan ternyata Koperasi yang bersangkutan tidak menyatakan diri untuk  menyesuaikan  dengan  Undang-Undang  barn,  make  dapat  segera  diberi  tahu
tentang maksud Pejabat untuk membubarkannya.
Terhadap  Koperasi-Koperasi  yang  tidak  menyesuaikan  diri,  tidak  diberi  kesempatan untuk  naik  banding  atas  usul  pembubaran  .  oleh  Pejabat.  Pejabat  yang  berwenang
setelah  jelas-jelas  bahwa  Koperasi  yang  bersangkutan  tidak  menyesuaikan  diri    dengan Undang-Undang  baru,  segera  meluluskan  permohonan  pembubaran  yang  telah
diusulkan.
Pengamanan  terhadap  kekayaan  dan  lain-lain  pada  Koperasi  tersebut  harus  juga dilakukan.
3.  Keputusan Pembubaran
Apabila  seluruh  prosedure  telah  dilaksanakan,  maka  Pejabat  yang  berwenang,  baru dapat membubarkan Koperasi, baik yang atas permintaan sendiri maupun yang atas kehendak-
Pejabat.  Untuk  bubarnya  Koperasi  maka  Pejabat  yang  berwenang  mengeluarkan  Surat Keputusan  Pembubaran.  Surat  Keputusan  Pembubaran  tersebut  harus  dicatat  dalam  daftar
Umum di tempat Koperasi yang bersangkutan terdaftar.
Karena  Koperasi  sebagai  organisasi  ekonomi  yang  berwatak  sosial,  maka  akibatnya banyak  pihak  yang  tersangkut  di  dalam  pembinaan  Koperasi,  dan  banyak  pula  pihak  yang
berkepentingan untuk mengetahui pembubaran  Koperasi yang bersangkutan: Untuk itu pihak- pihak tersebut harus pula menerima tembusan pembubaran tersebut.
Di  dalam  Surat  Keputusan  Pembubaran  Koperasi  ada  satu  aspek  yang,  sangat  penting yaitu pentingnya dibentuk Penyelesai atau Panitia Penyelesaian. Untuk Panitia Penyelesaian ini,