PENGURUS DIPILIH OLEH RAPAT ANGGOTA KOPERASI. PERSYARATAN BAGI SEORANG ANGGOTA PENGURUS.

BAB XIV PENGURUS KOPERASI

Didalam Rapat Anggota para anggota mempergunakan haknya untuk mengeluarkan pendapat tentang Koperasinya, terutama mengenai tata-pelaksanaan Koperasi pada tahun buku yang lampau. Disitu pula semua anggota dapat menentukan apakah koperasi sudah menjalankan tugas dan kewajibanya debgan baik, dan turut pula menentukan siapakah yang akan dipilih menjadi anggota Pengurus pada masa jabatan yang baru. Yang cukup pentingnya ialah bahwa dalam Rapat Anggota itu telah ditentukan kebijaksanaan yang akan ditempuh oleh Koperasi guna memenuhi kebutuhan anggota-anggotanya. Rencana-rencana usaha ditetapkan untuk dilaksanakan dalam tata-kehidupan Koperasi selam buku tahun mendatang. Akan tetapi setelah semuanya ini ditetapkan oleh Rapat Anggota maka Rapat Anggota itu bubar dan semua pesertanya kembali ketempat tinggal masing-masing. Rapat Anggota yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam tata-kehidupan Koperasi tidak melembaga, artinya Pimpinan Rapat Anggota yang selama jalannya Rapat Anggota berkuasa memimpin rapat sesuai dengan tata- tertib rapat tidak mempunyai wewenang sama sekali untuk melaksanakan keputusan- keputusan yang telah diambil oleh rapat anggota itu. Wewenang ada pada Pengurus Koperasi, yang dipilih oleh Rapat Anggota sendiri.

1. PENGURUS DIPILIH OLEH RAPAT ANGGOTA KOPERASI.

Pengurus Koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu Rapat Anggota. Ada kalanya Rapat Anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin Koperasi yang bersangkutan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memiliki syarat-syarat ialah mereka yang bukanbelum anggota Koperasi mungkin sudah turt dilayani oleh Koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota. Dalam hal demikian dapatlah diterima pengecualian itu di mana yang bukan anggota dapat dipilih menjadi anggota Pengurus Koperasi. Jumlah angota Pengurus yang bukan berasal dari kalangan anggota Koperasi tidak boleh melebihi jumlah 13 sepertiga dari seluruh anggota pengurus. Perlu kiranya diperhatikan bahwa hal yang demikianharus dianggap sebagai kekecualian, oleh karenanya janganlah langsung mengemukakan orang-orang yang bukanbelum menjadi anggota Pengurus untuk dipilih. Adalah kewajiban Koperasi juga mendidik anggota-angotanya supaya dalam waktu yang sesingkat-singkatnnya kepengurusan itu sepenuhnya berada didalam tangan anggota- anggotanya sendiri.

2. PERSYARATAN BAGI SEORANG ANGGOTA PENGURUS.

Didalam Undang-Undang tentang Pokok-pokok Perkoperasian U.U.No.12 tahun 1967 tidak dapat disebut mengenai syarat-syarat untuk dapat dipilih sebagai anggota Pengurus Koperasi selain menetapkan dua hal saja sebagai tersebut dalam pasal 22 ayat 2 yang berbunyi sebagai berikut : a Mempunyai sifat kejujuran dan ketrampilan kerja. b Syarat-syarat lain yang ditentukan dalam Anggaran Dasar. Dengan demikian masih perlu dicantumkan didalam Anggaran Dasar Koperasi masing- masing syarat-syarat tambahan lainya yang dirasakan perlu guna dipenuhi oleh setiap calon Anggota Pengurus sebelum dimajukan dalam pemilihan Pengurus. Sifat-sifat dimaksud dapat berbunyi sebagai berikut : 1 Percaya pada Koperasi, turut serta dalam permodalan dan aktif mengambil bagian dalam usaha Koperasi. 2 Bersedia menyediakan waktu untuk menghadiri Rapat-rapat Pengurus dan mengambil bagian yang sunggus-sungguh dalam rapat tersebut. 3 Dapat bekerja sama dengan sesame anggota Pengurus dan berjiwa terbuka terhadap pendapat orang lain. 4 Senantiasa mempunyai fikiran yang maju untuk mengembangkan gagasan atau ide baru yang dapat membantu suksesnya organisasi Koperasi. 5 Memiliki kemauan bekerja dan belajar guna menambah ketrampilan dalam memimpin Koperasi. 6 Tidak mengharapkan perlakuan istimewa terhadap diri sendiri dari sesama anggota Pengurus dan anggota Koperasi umumnya. Selain ini dapat juga ditetapkan syarat-syarat khusus lainya yang melekat pada sifat khusus Koperasi itu sendiri yang dapat berbeda dari satu Koperasi dengan Koperasi yang lain, seperti umpamanya : sudah mengikuti kursus Kader Koperasi Karet, atau Pusat Koperasi : Sudah pernah menjadi Pengurus Koperasi Primer, dan sebainya. Juga ada kalanya dicantumkan dalam persyaratan ini hal-hal yang tidak dibolehkan dirangkap pada waktu bersamaan dengan jabatan Pengurus, seperti : tidak dibenarkan menduduki jabatan Pengurus jika pada waktu bersamaan pula menjadi anggota Badan Pemeriksaan, dan atau tidak dibenarkan menjadi anggota Pengurus, jika pada waktu bersamaan menjadi Pengurus atau Direktur suatu Perusahaan yang menjalankan suatu usaha yang sama dengan bidang usaha Koperasi sendiri, umpamanya Direktur PT. Eksport Karet tidak dibenarkan menjadi anggot Pengurus Koperasi Karet Rakyat, dan sebagainya.

3. TUGAS KEWAJIBAN PENGURUS KOPERASI.