PERMINTAAN MENJADI ANGGOTA KOPERASI

Demikianlah beberapa contoh sebagai syarat-syarat khusus bagi penerimaan anggota dari berbagai jenis Koperasi. Dengan diuraikan tentang syarat-syarat keanggotaanya diatas tadi, maka perlu diingat bahwa keanggotaanya itu melekat pada anggota-anggota selama syarat-syarat itu masih dapat dipenuhinya. Jika tidak, maka anggota yang bersangkutan tidak lagi berhak menjadi anggota Koperasi. Misalanya mengenai Koperasi karet diatas, bila seorang anggota Koperasi tersebut suda berganti mata pencahariannya dari petani karet menjadi petani kelapa atau menjadi pemborong bangunan-bangunan dan dengan demikian sama sekali meninggakkan pekerjaannya sebagai petani karet, maka ia sudah tidak memenuhi syarat-khusus keanggotaan Koperasi karet, sehingga ia sudah kehilangan hak sebagai anggota. Inilah pula salah satu perbedaan dengan badan-badan persero seperti Perseroan Terbatas P.T. dimana pemegang sahamnya tidak perlu hilang haknya sebagai pemegang saham pada P.T. itul sendiri. Dan dengan demikian terbukti pula bahwa keanggotaan Koperasi melekat pada pribadi perorangannya. Jika dikalangan para anggotanya sudah tidak ada persamaan kepentingan mengenai usaha Koperasi, maka dengan sendirinya tidak ada manfaat usaha Koperasi itu kepada sebagian jumlah anggota, dan ini menimbulkan menurunnya perasaan solidaritas rasa setia kawan terhadap usaha bersama yang dilakukan Koperasi tersebut. Hal ini terjadi karena sebagian anggota tidak lagi mempunyai mata pencaharian untuk hidup seperti semula diwaktu mereka memasuki Koperasi, atau pada waktu Koperasi bersama-sama didirikan. Oleh karenanya dari pihak Koperasi diperlukan penelitian kembali mengenai usaha-usaha anggota Koperasi sendiri, sehingga tetap terpelihara persamaan kepentingan dalam usaha Koperasi.

5. PERMINTAAN MENJADI ANGGOTA KOPERASI

Setiap orang yang meminta menjadi anggota Koperasi, diwajibkan mempelajari lebih dahulu maksud dan tujuan Koperasi tersebut, terutama mengenai syarat-syarat keanggotaan dan hak serta kewajiban sebagai anggota. Biasanya ia menanyakan hal demikian kepada teman- temannya yang sudah lebih dahulu menjadi anggota. Ada juga baiknya jika ia menhubungi Kantor Pengurus Koperasi, dimana salah seorang Pengurus dapat memberikan keterangan lebi lanjut kepadanya. Jika ia sudah memaklumi semuanya yang disebut tadi itu, maka ia menyampaikan permintaan secara tertulis, dengan mengisi formulir daftar isian yang biasanya sudah tersedia di Kantor Koperasi yang bersangkutan. Ada kalanya, oleh Pengurus Koperasi diadakan semacam pertemuan guna memberikan penerangan dan pendidikan singkat mengenai Koperasi pada umumnya kepada calaon-calon anggota telah menyapaikan permintaannya untuk menjadi anggota Koperasi. Dengan demikian dapat dihindarkan adanay anggota yang tidak mengerti sama sekali tentang Koperasi dan teknik serta organisasinya, sehingga partisipasinya di dalam Koperasi dapat diharapakan guna turut mengembangkan usaha Koperasi dikemudian hari. Pengurus Koperasi meneliti apakah permintaan calon anggota itu memenuhi syarat keanggotaan, baik yang ditentukan dalam Undang-undang maupun di dalam Anggaran Dasar Koperasi sendiri. Seperti diterangkan sebelum ini, adanya kalangan permintaan menjadi anggota itu turur disokong didukung lebih dahulu oleh 2 orang anggota Koperasi yag bersangkutan. Hal ini untuk mempermudah penelitian permintaan calon anggota tersebut oleh Pengurus sehingga dapat dihindari masuknya anggota baru yang wataknya kurang baik atau ingin mengacaukan perkumpulan Koperasi. Hal serupa ini dirasa perlu, jikalau keanggotannya Koperasimeliputi daerah kerja yang luas dan jumlah anggota sampai meningkat ribuan orang, yang tidak semuanya mungkin dikenal oleh Pengurus, khususnya mengenai kepribadian seseorang ditengah-tengah masyarakat desa yang sangat luas . Jika Pengurus menyetujui permintaan calon anggota, maka diberitahukan kepada yang bersangkutan mulai tanggal berapa calon tadi dapat diterima menjadi anggota. Jika seseorang anggota ditolak oleh Pengurus, maka calon tersebut dapat diperhitungkan kepada Rapat Anggota yang akan datang dan keputusan mengikuti Pengurus Koperasi yang bersangkutan.

6. KEANGGOTAAN KOPERASI DIBUKTIKAN OLEH BUKU DAFTAR ANGGOTA