2. Siapa yang akan dididik ?
Untuk  mengembangkan  Koperasi  agar  dapat  merupakan  benar-benar  merupakan organisasi  ekonomi  yang  berwatak  sosial  adalah  tidak  mudah.  Sebagai  organisasi  ekonomi,
Koperasi harus dapat menjalankan usahanya secara efisien artinya setiap tindakannya dibidang usaha  harus  berpedoman  prinsip-prinsip  ekonomi.  Disamping  itu,  sebagai  Koperasi  setiap
langkahnya dibidang ekonomi harus pula efektip, artinya adalah mempunyai manfaat langsung bagi para anggotanya.
Oleh sebab itu, yang merupakan sasaran pendidikan Koperasi adalah mencakup siapa saja yang mempunyai kepentingan, baik langsung maupun  tidak langsung pada Koperasi. Kalau diperinci
lebih  lanjut,  mereka  itu  akan  meliputi  :  calon  anggota,  para  anggota,  pengurus,  Badan Pemeriksa, Manajer dan karyawan-karyawan Koperasi tersebut.
a.
Pendidikan bagi calon anggota.
Pendidikan  yang  diberikan  kepada  calon  anggota  dimaksudkan  untuk  menanamkan  idea Koperasi  pada  mereka  agar  mereka  mengerti,  memahami,  mengetahui  dan  akhirnya
mencintai Koperasi. Untuk tertarik pada suatu idea, dia harus mengerti terlebih dahulu, apa sebenarnya  maksud  dan  tujuan  idea  tersebut.  Setelah  mngerti,  kemudian  berusaha
memahaminya  dan  bila  telah  paham  benar-benar  lalu  tertarik  dan  selanjutnya  akan menyintai dan berani berkorban untuk itu.
b. Pendidikan bagi para anggota.
Setahap  lebih  lanjut  daripada  pendidikan  calon  anggota  adalah  pendidikan  kepada  para anggota.  Pendidikan  kepada  anggota  Koperasi  dimaksudkan  untuk  meningkatkan
pengetahuan  dan  pengertiannya  tentang  Koperasi.  Aapabila  hal  tersebut  dapat  dilakukan, maka  kesetiaan  anggota  kepada  Koperasinya  akan  lebih  tebal  lagi.  Hal  ini  penting,  sebab
loyalitas  atau  kesetiaan  anggota  kepada  Koperasinya  adalah  salah  satu  sebab  pula  akan keberhasilan Koperasi yang bersangkutan.
c. Pendidikan bagi Pengurus.
Pendidikan  kepada  Pengurus  dimaksudkan  untuk  menigkatkan  kemampuan  Pengurus  di dalam mengelola Koperasi. Semakin trampil seorang Pengurus didalam mengelola Koperasi
yang  dipimpinnya,  maka  akan  semakin  berhasil  pula  Koperasi  yang  dipimpinnya.  Oleh karena  itu,  kterampilan  Pengurus  dalam  mengelola  Koperasi  yang  dipimpin  itu  juga
merupakan salah satu kunci untuk berhasilnya Koperasi yang bersangkutan.
d. Pendidikan bagi Badan Pemeriksa.
Badan  Pemeriksa  suatu  Koperasi,  harus  dapat  melakukan  pemeriksaan.  Apabila  Badan Pemeriksa tidak dapat melakukan pemeriksaan, maka Badan Pemeriksa tersebut akan gagal
menjalankan  misinya  sebagai  wakil  anggota  untuk  melaksanakan  fungsi  control  yang dipercayakan  oleh  Rapat  Anggota  kepadanya.  Oleh  sebab  itu,  Badan  Pemeriksa  perlu
memperoleh  latihan  secara  khusus.  Latihan  bagi  Badan  Pemeriksa,  terutama  diperlukan pada bidang-bidang pembukuan, pengawasan dan pemeriksaan.
e. Pendidikan bagi Manajer.
Peranan  dan  fungsi  Manajer  dalam  Koperasi  sangat  menentukan.  Sebab  maju  mundurnya usaha  Koperasi  terletak  di  tangan  Manajer.  Makin  pandai  dan  terampil  Manajer  sebuah
Koperasi  untuk  mengatasi  masalah-masalah  yang  dihadapi  oleh  Koperasinya,  makin  besar harapan  Koperasi  tersebut  untuk  dapat  berhasil  dengan  baik.  Di  dalam  meningkatkan
ketrampilan tersebut, kepada Manajer perlu diberikan pendidikan dan latihan ketermpilan,
khususnya  di  bidang  manajemen.  Dengan  demikian  maka  Manajer  diharapkan  akan memiliki  keterampilan  mengelola,  secara  minimal  untuk  menjamin  keberhasilan  Koperasi
yang dipimpinnya. Latihan untuk Manajer ada yang bersifat latihan tehnis dan ada pula yang teoritis.
f. Pendidikan bagi karyawan.