Lelang Koperasi Serba Usaha.

b. Harus adanya kemapuan beli daya beli dari para anggotanya apabiala barang kebutuhannya telah diperoleh. Sebagai contoh apabial barang yang dibeli telah datang tidak boleh dijual secara kredit, sebab akan menghabat kelancararan perputaran barang. c. Adanya jaminan kwalitas sesuai dengan kebutuhan dari seluruh anggota yang membutuhkan. d. Adanya standar ukuran atas barang yang dibutuhkan. 4. Peningkatan kwalitas bersama Di dalam rangka menjual bersama hasil produksi yang dilakukan secara koperatip, masih banyak dijumpai adanya bermacam-macam kwalitas barang dari para anggotanya. Untuk itu perlu dilakukan satu pase pengolahan atas barang tersebut. Pengolahan itu dapat dalam bentuk menyempurnakan bentuk, seperti mesin butut untuk produksi para pandai besi, mesin sol sepatu pada para pengrajin sepatu. Disamping itu, ada yang diolah tanpa mengubah bentuk tetapi dengan melakukan pemilihan kwalitas yang ada lalu dipilih yang lebih seragam, seperti pada gabah untuk dikipas dihalangkan butir-butirnya yang kosong, dan sebagainya. Bagi pengusaha-pengusaha kecil dan pengrajin-pengrajin, peningkatan kwalitas bersama dalam bentuk Koperasi ini sangat penting. Dengan peningkatan kwalitas tersebut, maka dapat diperoleh standar kwalitas seperti yang dikehendaki oleh pasaran. Apabila tidak terdapat kwalitas yang standar, maka harga dari hasil produksi pengusaha satu dengan yang lain akan berbeda. Hal tersebut akan mempersulit bagi Koperasi dalam menentukan pembayarannya kepada para anggotanya. Sebagai contoh, harga sepatu yang dipasarkan oleh Koperasi hasil pembuatan sepatu Amin adalah lain dengan Kasan. Harga sepatu Kasah lebih tinggi, sebab meskipun modelnya sama, tetapi kekuatannya berbeda. Untuk dapat meningkatkan usaha Koperasi yang bergerak dibidang peningkatan kwalitas bersama tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian. Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai nberikut : a. Perlu adanya alat yang dapat meningkatkan kwalitas yang telah dihasilkan oleh para anggotanya. Sebagai contoh, Koperasi Pandai Besi yang memiliki mesin butut. b. Perlu adanya pemberian wewenang kepada Koperasi dari para anggotanya untuk melakukan tindakan-tindakan demi peningkatan kwalitas barang yang dihasilkan oleh para anggotanya.

5. Lelang

Salah satu cara untuk memperoleh harga yang baik bagi pera anggota adalah dengan cara pelelangan. Koperasi di Indonesia yang sudah biasa dengan cara lelang adalah Koperasi Periklanan. Di dalam Koperasi Periklanan, agar para nelayan dapat memperoleh harga yang baik, maka hasilnya dikumpulkan disuatu tempat untuk ditawarkan kepada para calon pembeli yang ada. Kepala calon pembeli yang dapat memberikan yang tertinggilah hasil tersebut diberikan. Jasa Koperasi didalam menjalankan lelangan tersebut dibayar oleh nelayan dalam bentuk kontribusi tertentu atas dasar berapa dari hasil lelang yang diperoleh atas ikan tangkapan nelayan tersebut. Untuk dapat berhasilnya sistem lelang ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. a. Terpasahnya penjual dengan calon pembeli. Apabila antara penjual dengan calon pembeli dapat melakukan kontak langsung, maka lelang tidak akan banyak manfaatnya. Sebab atara penjual dan pembeli dapat melakukan tawar menawar secara langsung. b. Tidak adanya persatuan antara pembeli. Apabila para pembeli sudah bersatu, maka mereka dapat menentukan suatu tingkat harga yang disepakati bersama yang akan menekan tingkat harga pembelian serendah mungkin. c. Perlu adanya organisasi yang cukup kuat dan berwibawa untuk dapat menggerakkan pelelangan agar dapat berperan dengan baik.

6. Koperasi Serba Usaha.

Sebagai Koperasi Serba Usaha, kegiatan usaha KUD meliputi perkreditan, penyaluran sarana-sarana produksi pengumpulan hasil, pengolahan, penjualan hasil bersama dan juga kegiatan-kegiatan untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya. Kegiatan-kegiatan Koperasi Unit Desa di dalam pengumpulan adalah antaralain membeli padigabahberas dari para anggota. Kegiatan dibidang pemasaran bersama adalah dengan mengumpulkan atau membeli dari petani, kemudian Koperasi menjual kepada Pemerintah maupun pasaran umum untuk memperoleh hasil yang baik bagi petani. Di beberapa tempat Koperasi Unit Desa juga mengolah hasil para anggotanya didalam rangka meningkatkan mutu barang yang dihasilkan oleh para anggotanya. Selain padiberas, juga hasil pertanian lainnya dapat dipasarkan bersama seperti jagung, kedele dan palawija lainnya, hasil perkebunan rakyat seperti karet, kopra, cengkeh, lada, hasil kerajinan seperti barang anyaman, pacul, arit, hasil pertenakan dan perikanan. Kegiatan-kegiatan KUD dibidang penyaluran sarana produksi seperti benih unggul, pupuk dan obat-obatan untuk pemberantasan hama, alat-alat pertanian. Disamping pembelian bersama sarana-sarana produksi tersebut, Koperasi Unit Desa juga membeli bersama kebutuhan para anggotanya akan barang-barang untuk memenuhi keperluan sehari-harinya, seperti garam, tekstilpakaian, sabun, minyak dan lain-lainnya lagi. Perkembangan lebih lanjut dari KUD ini ialah merupakan badan usaha ditingkat desa. Artinya seluruh kegiatan perekonomian ditingkat desa dilaksanakan oleh KUD, baik bagi petani maupun non petani. Untuk dapat melaksanakanhal tersenbut, KUD mempereluas kegiatan usahanya dengan usaha-usaha diversifikasi. Yang dimaksud dengan usaha diversifikasi tersebut adalah melebarkan dan meluaskan usahanya pada berbagai kegiatan yang lain, seperti perternakan, kerajinan, perikanan, perkebunan rakyat dan sebagainya, dan memasarkan hasilnya. Kegiatan yang juga dilakukan oleh Koperasi Unit Desa yang pada waktu-waktu tertentu sangat menolong petani yaitu kegiatan perkreditan kepada para petani. Perkreditan tersebut meliputi tiga macam kredit, yaitu kredit untuk produksipenggarapan tanah, pembelian bib it dan obat-obatan serta alat-alat pertanian, kredit paceklik pinjaman untuk mengatasi keperluan konsumsi di musim panceklik dan kredit yang diberikan oleh KUD kepada pedagang-pedagang kecil di desa yang disebut kredit Cndak Kulak. 7. Perkreditan Koperasi yang berusaha dibidang perkreditan ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Bank, Koperai Serba Usaha seperti Koperasi Unit Desa, Koperasi Pegawai Negri dan Koperasi Fungsional lainnya. Usaha Koperasi Simpan Pinjam pada dasrnya adalh untuk memenuhi kebutuhan akan uang dari pada anggotanya. Karena Koperasi itu pada dasarnya adalah usaha yang harus dapat memenuhi kebutuhannya dari kemampuannya sendiri, maka untuk dapat memperoleh uang , harus melakukan penyimpanan-penyimpanan terlebih dahulu. Dengan demikian tujuan dari pada didirikannya Koperasi Simpan Pinjam sebenarnya adalah untuk menolong dirinya sendiri dengan kekuatannya sendiri dengan cara menggunakan uangnya secermat mungkin. Perkembangan Koperasi yang bergerak dibidang keuangan ini yang kedua adalah Koperasi Bank Bank Koperasi. Bank Koperasi ini, adalah Bank yang didirikan oleh Koperasi di dalam usahanya untuk dapat memenuhi kebutuhannya akan permodalan dari keuatannya sendiri. Modal dari Bank Koperasi, juga berasal dari Koperasi-Koperasi anggotanya. Disamping apa yang telah dijelaskan di atas, banyak pula terdapat Koperasi-koperasi lainnya, khususnya Koperasi Serba Usaha yang juga menyelenggarakan kegiatan perkreditan. Hal ini dapat dimengerti, sebab kredit itu dibutuhkan hamper oleh setiap orang yang hidup. Koperasi-Koperasi fungsional misalnya, pada awal pertumbuhannya adalah juga Koperasi yang bergerak dibidang perkreditan, tetapi pada akhirnya berkembang menjadi Koperasi Serba Usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan para anggotanya. 8. Kegiatan bidang ideal. Setiap Koperasi, selain menjalankan usaha-usaha dibidang ekonomi juga melaksanakan kegiatan-kegiatan dibidang ideal. Kegiatan-kegiatan tersebut mencerminkan usaha-usaha Koperasi di dalam menjalankan sendi-sendi dasar Koperasi. Kegiatan-kegiatan ideal sebuah Koperasi pada dasarnya akan meliputi : penerangan, pendidikan, penyuluhan dengan berbagai cara, seperti yang dijelaskan pada bab lain dalam buku ini tentang PENDIDIKAN KOPERASI. Disamping hal tersebut, bila ditinjau dari segi usahanya. Kegiatan ideal itu tercermin pula pada pembagian sisa hasil usaha dan pada pemberian bunga atas modal. Dua hal tersebut adalah dua ketentuan dari sendi-sendi Dasar Koperasi yang ada, maka ditilik dari segi usaha, Koperasi yang tidak memenuhinya telah menyimpang dari rel Koperasi yang telah ditentukan untuk itu. PERTANYAAN – PERTANYAAN : 1. Jelaskan pengertian anda tentang usaha Koperasi 2. Uraikan pengertian anda mengenai Koperasi Tunggal Usaha dan Koperasi Serba Usaha. 3. Apakah yang dimaksudkan dengan kebijaksanaan harga dasr oleh Pemerintah ? Dalam bidang jenis barang apa pemerintah telah menjalankan kebijaksanaan harga dasr tersebut ? 4. Langkah-langkah apa yang perlu diperhatiakn untuk dapat berhasilnya Koperasi penjualan bersama. Uraikan pendapat anda 5. Di dalam penjualan hasil anggota secara bersama diperlukan pula kwalitas yang memadai. Langkah-langkah apa menurut anda yang perlu diambil untuk dapat meningkatkan kwalitas suatu barang ? 6. Terangka fungsi-fungsi dalam kegiatan usaha yang dijalankan oleh Koperasi Unit Desa sebagai Koperasi Serba Usaha ?

BAB XXV PENDIDIKAN KOPERASI