BAB XXIV USAHA KOPERASI
Pada dasarnya usaha Koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Oleh karena itu banyak orang yang kurang jelas membedakan usaha Koperasi dengan jenis Koperasi,
sebab banyak pula orang menamakan Koperasi atas dasar jenis uashanya. Sebagai contoh, Koperasi-Koperasi yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsi paea anggotanya
dinamakan Koperasi Konsumsi. Koperasi-Koperasi yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan kredit para anggotanya dengan cara menyimpan terlebih dahulu dinamakan Koperasi Simpan
Pinjam, dan sebagainya.
Di dalam bab ini akan dijelaskan tentand berbagai contoh Koperasi beserta cara-cara mendorong dapat berhasilnya usaha tersebut. Untuk keperluan itu, perlu diketahui bahwa
setiap usaha Koperasi maksudnya adalah untukdua tujuan, yaitu tujuan ideal dan tujuan ekonomi dari Koperasi yang bersangkutan. Koperasi yang baik adalah Koperasi yang dapat
memenuhi kedua hal tersebut secara serentak dan bersama-sama.
Untuk mengembangkan dan mendorong usaha sebuah Koperasi memerlukan cara-cara yang harus disesuiakan dengan keadaan dimana Koperasi yang bersangkutan berada. Apabila
Koperasi melepaskan diri dari lingkungannya maka akan sukarlah bagi Koperasi tersebut untuk dapat hidup dengan baik dan berhasil. Seperti halnya pohon yang tumbuh memerlukan tanah
yang subur dan udara yang segar, Koperasipun untuk dapat berkembang usahanya, memerlukan pula lingkungan yang dapat mendorong pertumbuhannya.
1. Tunggal Usaha dan Serba Usaha
Usaha koperasi pada dasarnya dapat dibagi kedalam dua golongan besar,yaitu Koperasi- koperasi yang usahanya hanya satu macam kegiatan saja single purpose dan Koperasi-
koperasi yang mempunyai usaha lebih dari satu multy purpose. Kegiatan usaha Koperasi yang hanya satu jenis ini, dilihat dari segi fungsinya di dalam rantai usaha secara menyeluruh,
misalnya usaha untuk membeli kebutuhan para anggota secara bersama-sama, dan sebagainya.Koperasi yang hanya mempunyai kegiatan hanya satu fungsi itu adalah koperasi
tunggal usaha. Tetapi ada juga yang menapsirkan secara keliru, yaitu usaha yang dilakukan oleh koperasi atas dasar satu jenis barang saja, seperti untuk mengusahakan kegiatan-kegiatan
dibidang perkoperasian, untuk mengusahakan kegiatan-kegiatan dibidang perkaretan dan sebagainya.
Koperasi-koperasi yang mempunyai kegiatan lebih satu fungsi yang dijalankan adalah koperasi serba usaha atau aneka usaha. Pada tahun-tahun lima puluhan koperasi desa adalah
koperasi aneka usaha ditingkat pedesaan. Setelah tahun 1972, Koperasi-koperasi unit desa KUD adalah Koperasi Serba Usaha disektor pertanian yang berusaha untuk memenuhi
kebutuhan para petani anggotanya.
Tunggal usaha atau serba usaha itu ditentukan oleh jumlah fungsi yang dijalankan oleh koperasi itu. Maka koperasi yang hanya mengurusi satu jenis barang commodity, misalnya
padi, bisa serba usaha kalau menjalankan berbagai fungsi seperti segi perkreditannya, penyaluran saran produksi, pengolahan dan pemasaran, membeli barang konsumsi untuk
anggota single commodity – multi purpose.
Sebaliknya sesuatu koperasi yang mengelola beberapa jenis barang, misalnya kopra dan Cengkeh, tetapi hanya melaksanakan satu fungsi dalam rantai usaha misalnya pemasaran
saja,adalah tunggal usaha multi commodity single purpose. 2.
Penjualan bersama
Seperti telah berkali-kali disinggung dalam buku ini, tujuan Koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya. Kebutuhan anggota tersebut tergantung pula dari
kedudukannya di dalam masyarakat, misalnya para petani yang berkumpul dan berusaha secara bersama-sama, usaha yang dapat memenuhi kebutuhan bersama tersebut adalah misalnya
penjualan bersama hasil petani, maupun pembelian bersama dalam rangka memenuhi kebutuhannya akan barang produksi atau barang produksi atau barang konsumsi.
Apabila orang-orang yang mempunyai kepentingan bersama berkumpul dan membentuk koperasi, maka harus jelas apa sebenarnya diantara kentingan bersama itu yang benar-benar
dirasakan mendesak dan mampu mempersatuakan mereka. Apabila mereka tidak memiliki kepentingan bersama tersebut, maka kekokohannya sebagai Koperasi sangat diragukan.
Pada Koperasi penjualan bersama, faktor yang sangat penting dan menentukan adalah adanya kesamaan kepentingan bagi anggota-anggotanya yang terdiri dari para penghasil, agar
hasil produksinya dapat dijual dengan memperoleh harga yang layak. Pada koperasi penjualan bersama, ide untuk bersatu dalam bentuk koperasi dilandasi pada adanya harga yang tidak adil.
Harga pasar yang tinggi di daerah konsumen tidak dapat diterima oleh penhasil secara penuh, tetapi hanya sebagian kecil saja. Hal ini disebabkan oleh panjangnya mata rantai pemasaran
yang menghubungkan penghasil dengan pasarnya. Oleh sebab itu koperasi penjualan bersam harus mampu memotong mata rantai tersebut sependek mungkin, agar para penghasil dapat
memperoleh harga yang layak atas jerih payahnya.
Di dalam menolong para penghasil ini, pemerintah dapat pula membantu dengan cara menetapkan harga dasar Floor Price atas hasil produksinya tersebut. Dengan harga dasar
dimaksudkan suatu tingkat harga yang ditetapkan oleh pemerintah atas jenis produksi tertentu yang dihitung atas dasar jumlah ongkos yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit satuan
barang tersebut. Kebijaksanaan pemerintah dengan harga dasar ini dimaksudkan untuk menolong para produsen atas jenis barang-barang tertentu. Adapun cara menolongnya ialah
dengan jalan menentukan kebijaksanaan sebagai berikut : Apabila harga suatu jenis hasil berada dibawah harga yang ditentukan oleh pemerintah, maka penghasil sebenarnya rugi.
Untuk mengatasi hal itu, maka pemerintah akan membeli hasil tersebut dengan harga dasar. Tetapi apabila harga pasar berada diatas harga dasar, maka pemerintah tidak perlu
membelinya, sebab dengan tingkat harga tersebut penghasil sudah memperoleh keuntunagan.
Di dalam perkoperasian di Indonesia, kebijaksanaan pemerintah tentang harga dasar untuk mendorong perkembangan dan pertumbuhan koperasi dilaksanakan di dalam kegiatan
serta merangsang peningkatan produksi Koperasi Unit Desa KUD memasarkan hasil para petani, baik petani anggota maupun bukan anggotanya. Dalam hal ini, KUD membeli dari petani
dengan harga dasar apabila harga pasar berada dibawah harga dasar kemudian pemerintah membeli dari KUD diatas harga dasar yang telah ditentukan oleh pemerintah, agar KUD dapat
memperoleh keuntunagan dari kegiatan usahanya. Kebijaksanaan harga dasar ini telah dilaksanakan oleh pemerintah dalam pemasaran padiberas, garam rakyat, cengkeh dan karet
rakyat.
Untuk memperkuat kedudukannya, para anggota koperasi penjualan bersama harus benar-benar merupakan satu kesatuan, baik sesama anggota maupun dengan koperasinya.
Apabila hal tersebut tidak dapat, maka akan mudah terjadi persaingan diantara sesama anggota. Sebab diantara penghasil, kecenderunagan untuk bersaing ini selalu merupakan faktor
penghalang kemajuannya.
Beberapa hal yang perlu memperoleh perhatian untuk dapat mendorong dan memajukan koperasi penjualan bersama adalah sebagai berikut :
a. Adanya kwalitas barang yang dapat diseragamkan. Sebagai contoh disini adalah dengan kadar air 14 dan kadar kotoran 3.
b. Adanya jumlah barang yang dihasilkan secara terus menerus dalam periode tertentu ataupun satu tahun terus menerus. Dapat dikemukakan sebagai contoh disini adalah hasil
kopra yang terus menerus dalam jumlah yang cukup besar, hasil padi pada musim panen, dan sebagainya.
c. Adanya kepastian pasar bagi hasil yang telah dihasilakan oleh para anggotanya. Tanpa adanya kepastian pasar tersebut, maka para penghasil akan tidak mempunyai kepercayaan
pada koperasinya. Dalam hal ini, untuk memperoleh kepastian pasar, maka hubungan langsung antara koperasi dengan konsumen harus sedekat mungkin. Sebagai contoh,
koperasi karet harus mengadakan hubungan langsung dengan pabrik ban, koperasi kopra, hubungan langsung dengan pabrik minyak, dan sebgainya.
d. Adanya jaminan harga bagi hasil produksi para anggotanya. Apabila harga atas produksi barangnya tidak tetap, para anggotanya akan ragu-ragu untuk berproduksi lebih lanjut,
bahkan mungkin akan pindah usaha. Sebagai contoh, sewaktu harga karet tidak stabil, banyak petani karet yang semula anggota koperasi patuh tetapi pada akhirnya mengubah
usahanya pada kegiatan pertanian lain yang lebih menguntukan.
3.
Pembelian bersama
Koperasi pembelian bersama ini pada dasarnya dibagi dalam dua bentuk yaitu pembelian bersama bahan-bahan baku yang akan diolah lebih lanjut atau pembelian bersama
barang-barang yang akan langsung dipakai oleh konsumen akhir. Pada jenis yang kedua ini pada akhirnya berkembang sebagai koperasi konsumsi. Perkembangan koperasi konsumsi lebih
lanjut, juga memproduksi barang-barang yang dibutuhkan langsung oleh para anggotanya. Dalam hal ini, pembelian oleh koperasi dapat pula dalam bentuk bahan baku.
Dorongan didirikannya koperasi pembelian bersama adalah adanya kebutuhan akan barang-barang tertentu yang sukar diperoleh secara sendiri-sendiri dipasaran. Koperasi batik
yang sekarang yang sudah berkembang di indonesia pada mulanya adalah koperasi diantara para pengusaha batik untuk memperoleh bahan baku pembatikan secara bersama-sama agar
dapat memperoleh harga yang lebih murah. Pada dewasa ini salah satu kegiatan dari KUD yang merupakan pembelian bersama ialah kegiatan untuk memperoleh pupuk, memperoleh benih,
memperoleh obat-obatan dan sebagainya.
Untuk dapat mengembangkan koperasi pembelian bersama ini, ada beberapa yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu :
a. Harus adanya kebutuhan yang apabila dipenuhi secara sendiri-sendiri akan lebih mahal dan sulit diperoleh. Sebagai contohnya, barang-barang yang hanya dapat diperoleh dengan ijin
khusus.
b. Harus adanya kemapuan beli daya beli dari para anggotanya apabiala barang kebutuhannya telah diperoleh. Sebagai contoh apabial barang yang dibeli telah datang tidak
boleh dijual secara kredit, sebab akan menghabat kelancararan perputaran barang. c. Adanya jaminan kwalitas sesuai dengan kebutuhan dari seluruh anggota yang
membutuhkan. d. Adanya standar ukuran atas barang yang dibutuhkan.
4.
Peningkatan kwalitas bersama
Di dalam rangka menjual bersama hasil produksi yang dilakukan secara koperatip, masih banyak dijumpai adanya bermacam-macam kwalitas barang dari para anggotanya. Untuk itu
perlu dilakukan satu pase pengolahan atas barang tersebut. Pengolahan itu dapat dalam bentuk menyempurnakan bentuk, seperti mesin butut untuk produksi para pandai besi, mesin sol
sepatu pada para pengrajin sepatu. Disamping itu, ada yang diolah tanpa mengubah bentuk tetapi dengan melakukan pemilihan kwalitas yang ada lalu dipilih yang lebih seragam, seperti
pada gabah untuk dikipas dihalangkan butir-butirnya yang kosong, dan sebagainya.
Bagi pengusaha-pengusaha kecil dan pengrajin-pengrajin, peningkatan kwalitas bersama dalam bentuk Koperasi ini sangat penting. Dengan peningkatan kwalitas tersebut, maka dapat
diperoleh standar kwalitas seperti yang dikehendaki oleh pasaran. Apabila tidak terdapat kwalitas yang standar, maka harga dari hasil produksi pengusaha satu dengan yang lain akan
berbeda. Hal tersebut akan mempersulit bagi Koperasi dalam menentukan pembayarannya kepada para anggotanya. Sebagai contoh, harga sepatu yang dipasarkan oleh Koperasi hasil
pembuatan sepatu Amin adalah lain dengan Kasan. Harga sepatu Kasah lebih tinggi, sebab meskipun modelnya sama, tetapi kekuatannya berbeda.
Untuk dapat meningkatkan usaha Koperasi yang bergerak dibidang peningkatan kwalitas bersama tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian.
Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai nberikut : a. Perlu adanya alat yang dapat meningkatkan kwalitas yang telah dihasilkan oleh para
anggotanya. Sebagai contoh, Koperasi Pandai Besi yang memiliki mesin butut. b. Perlu adanya pemberian wewenang kepada Koperasi dari para anggotanya untuk
melakukan tindakan-tindakan demi peningkatan kwalitas barang yang dihasilkan oleh para anggotanya.
5. Lelang