SENTRAL ORGANISASI KOPERASI REPUBLIK INDONESIA SOKRI 1947. DEWAN KOPERASI INDONESIA DKI-1953

BAB XVIII DEWAN KOPERASI INDONESIA

Semakin bertambah jumlah Koperasi-Koperasi, maka semakin bertambah pula persoalan-persoalan yang di hadapi oleh Koperasi-Koperasi tersebut, baik yang mengenai hubungan antar Koperasi sendiri, maupun mengenai Koperasi sebagai suatu keseluruhan dengan badan-badan dan lembaga-lembaga lainnya. Ada diantara masalah-masalah yang dapat ditangguni sendiri oleh Koperasi yang sama jenisnya umpamanya, penyaluran pupuk dikalangan Koperasi Unit Desa, atau pengumpulan Kopra diantara Koperasi Kopra akan tetapi ada juga persoalan-persoalan yang harus dihadapi oleh semua Koperasi dari segala jenis secara bersama, seperti umpamanya persoalan kredit kepada Koperasi oleh Bank, persoalan pajak Koperasi, persoalan penerangan dan pendidikan Koperasi dan sebagainya. Dengan demikian terasa oleh gerakan Koperasi perlu adanya suatu kesatuan organisasi dikalangan mereka sendiri yang secara khusus dan tersendiri menangani dan menanggulangi persoalan-persoalan bersama tadi sehingga lebih baik hasil yang akan diperoleh dari pada jika masing-masing Koperasi mengurusnya. Kesatuan organisasi seperti dimaksud tadi telah ada ditengah-tengah gerakan Koperasi Indonesia sejak tahun 1947 yang sesuai dengan irama penghidupan gerakan Koperasi sendiri mengalami perubahan-perubahan yang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan penghidupan perjuangan bangsa Indonesia dari tahun ketahun. Fakta-fakta sejarah ini dirasa perlu diuraikan secara berturut-turut guna melengkapi sejarah pertumbuhan gerakan Koperasi di tanah air kita.

1. SENTRAL ORGANISASI KOPERASI REPUBLIK INDONESIA SOKRI 1947.

Gerakan Koperasi Indonesia yang mengadakan Kongresnya yang pertama di Tasikmalaya, pada tanggal 12 Juli 1947 telah mempersatukan diri dalam satu organisasi nasional yang demokratis yang bernama “Sentral Organisasi Koperasi Republik Indonesia”, disingkat SOKRI. Akan tetapi karena pada waktu itu masih berada dalam puncak perjuangan kemerdekaan, SOKRI belum banyak dapat menjalankan tugasnya dan belum dapat mempersatukan semua Koperasi di seluruh tanah air.

2. DEWAN KOPERASI INDONESIA DKI-1953

Baru pada Kongres Koperasi berikutnya, Juli 1953, di Bandung, mengenai kesatuan organisasi Koperasi ini dapat dibicarakan lebih mendalam dan meluas oleh para wakil Koperasi yang jauh lebih besar jumlahnya dari pada Kongres sebelumnya. Juga pemerintah dapat lebih banyak pemberi bimbingannya kearah penyempunaan SOKRI tersebut, yang selanjutnya disebut : DEWAN KOPERASI INDONESIA, disingkat : D.K.I Tepat pada Hari Koperasi 12 Juli 1953 Dewan tersebut disetujui oleh Kongres yang dihadiri oleh lebih kurang 200 orang wakil Koperasiseluruh tanah air. Pada kesempatan tersebut pun disetujui Anggaran Dasar Dewan Koperasi Indonesia DKI 1953, yang menyebutkan antara lain : Maksud dan tujuan Maksud dan tujuan Dewan Koperasi Indonesia ialah melaksakan cita-cita nasional untuk menyusun perekonomian bangsa Indonesia atas dasar kekeluargaan sebagaimana termaksud dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dengan jalan a. Menyebarkan, memelihara dan mempertahankan cita-cita Koperasi, b. Memperhatikan dan membantu pelaksanaan kepentingan perkumpulan Koperasi dengan nyata. c. Membela hak hidup dan berkembang secara bebas bagi perkumpulan Koperasi terhadap segala usaha yang merintanginya, bilamana perlu dengan bekerja bersama, terutama dengan seluruh gerakan Koperasi, serta memandangnya dari sudut perkembangan ekonomi nasional. Usaha. Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagai tersebut diatas, Dewan Koperasi Indonesia melakukan berbagai kegiatan usaha, antara lain : a. Memajukan atau meminta penjelasan atau pendapat, pertimbangan atau nasehat pada pemerintah serta badan-badan yang diakuinya, tentang soal atau kejadian yang bersangkut paut dengan paham dan gerakan Koperasi. b. Memberi penerangan pada rakyat Indonesia dan pers tentang segala soal dan kejadian yang bersangkutan dengan paham dan gerakan Koperasi. c. Mengusahakan penerangan dan pendidikan khusus tentang Koperasi dengan lisan atau tertulis. d. Mengeluarkan majalah tentang Koperasi e. Mengadakan rapat-rapat dan perundingan f. Mempelajari serta mengusahakan pemecahan soal-soal kemasyarakatan, perekonomian dan politik yang secara langsung atau tidak langsung bertalian dengan Koperasi. g. Mencari dan memelihara hubungan dengan gerakan Koperasi diluar negeri dan menarik perhatian terhadap segala kepentingannya. h. Membantu setiap perjuangan, khusus yang dihadapi oleh sesuatu Koperasi yang tergabung dan yang terutama bersifat mempertaruhkan dasar paham Koperasi. disadur dan dikutip dari pasal 4 dan pasal 5 Anggaran Dasar Dewan Koperasi Indonesia- 1953.

3. KESATUAN ORGANISASI KOPERASI SELURUH INDONESIA KOKSI-1961