HUBUNGAN ANGGOTA DENGAN USAHA KOPERASI

2. HUBUNGAN ANGGOTA DENGAN USAHA KOPERASI

Jika seorang hendak memasuki suatu Koperasi maka yang terpentingnya ialah Koperasi itu dapat memperbaiki penghidupannya, dan bukan supaya uangnya berlebihan dapat ditanamkan di dalam Koperasi sehingga memberikan buah hasil simpananya itu. Yang perlu diperhatikan apakah hubungan usahannya sendiri, umpamannya sebagai seorang petani, dengan menjadi anggota Koperasi , akan memberikan keuntungan padanya sehingga penghidupannya melalui usahanya itu akan lebih baik dari pada sediakala. Umpamanya dengan memasuki Koperasi akan dapat memperbaiki usaha pertanian dengan memperoleh alat-alat pertanian dan bibit dari Koperasi serta dapat pula pasaran yang lebih baik melaui Koperasi sehingga harga hasil pertaniannya dapat lebih tinggi dari sedia kala sebelum ia menjadi anggota Koperasi. Dengan demikian maka dengan memasuki Koperasi sianggota tidak boleh tinggal menunggu hasil Koperasi saja, akan tetapi ia wajib menghubungkan usahanya itu dengan kegiatan Koperasi. Dengan demikian maka anggotalah yang menjadi sasaran utama dari Koperasi, baik sebagai pembeli maupun penjual sesuai dengan kegiatan usaha Koperasi sendiri. Semakin banyak hubungan ekonomis jual-beli, dan jasa-jasa lainya dengan Koperasi oleh anggota, maka semakin besar kemungkinan untuk berkembangnya Koperasi, dan hal ini pada waktunya pula akan meningkatkan kesanggupan Koperasi, dan hal ini pada waktunya pula akan meningkatkan kesanggupan Koperasi untuk melayani anggotanya lebih baik dalam arti kata lebih meguntungkan mereka. Jikalau para anggota tidak mempunyai kesamaan kepentingan dalam usaha Koperasi, maka dengan sendirinya sulit untuk Koperasi memberikan jasa-jasanya kepada para anggota sendiri, dan dalam hal demikian Koperasi sudah kehilangan wataknya sebagai Koperasi yang sejati dan pasti tidak dapat mepertahankan haknya sebagai Koperasi. Jikalau ada Koperasi menjalankan usahanya terlepas sama sekali dari kepentingan anggotanya,maka badan serupa itu bukan Koperasi lagi, akan tetapi sudah merupakan badan dagang biasa. Hal-hal inilah juga menjadi perhatian timbale-balik para anggota dan Koperasi. Jikalau para anggota yang semulanya adalah petani menjadi umpamanya pegawai negeri, maka dengan sendirinya kepentingan bersama dan persamaan dengan perusahaan Koperasi pertanian sudah tidak ada lagi, sebagaimana halnya semula.

3. KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA KOPERASI