Reliabilitas Produk Instrumen Penilaian

4.1.1 Paparan Hasil Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, pada tanggal 15 Februari 2016. Wawancara berpedoman pada 14 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan penilaian kemampuan menulis sesuai dengan kurikulum 2013. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan guru SMP Negeri 15 Yogyakarta. Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai pengalPaman guru dalam membuat instrumen penilaian menulis. Guru memberikan jawaban bahwa guru sudah pernah membuat instrumen penilaian tetapi berdasarkan kurikulum 2006. Butir pertanyaan kedua yaitu tentang pemahaman guru mengenai aspek apa saja yang perlu dinilai dalam menilai kemampuan dasar menulis. Guru memaparkan bahwa kemampuan dasar menulis yang dinilai biasanya berupa pemahaman terhadap isi, kata-kata sulit, biasanya masuk ke dalam aspek 5W+1H, terutama ejaannya, kosa kata baku dan tidak baku. Butir pertanyaan ketiga yaitu tentang jenis tes apa yang guru gunakan untuk menilai kemampuan dasar menulis berdasarkan pada KD 3 dan KD 4. Guru mengatakan bahwa tes yang guru gunakan cenderung tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan uraian. Butir pertanyaan keempat yaitu tentang pemahaman guru terhadap karakteristik kemampuan dasar menulis siswa kelas VII. Guru mengatakan bahwa karakteristik kemampuan siswa kelas VII variatif sekali, untuk kelas VII A, VII B dan VII C ide-ide yang dituangkan dalam setiap karangan sangat kreatif. Akan tetapi, di dalam penggunaan ejaan dan kosa kata baku belum tepat. Butir pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman guru mengenai karakter kemampuan dasar menulis kelas VII. Guru mengatakan bahwa pada dasarnya untuk siswa SMP harus bisa mengerti beberapa tentang ejaan, karena ada bekal yang dibawa sejak duduk dibangku SD. Akan tetapi, faktanya belum, hanya ada beberapa anak yang mengerti tentang ejaan dan penggunaan tanda baca yang tepat. Butir pertanyaan keenam yaitu tentang apakah guru membedakan instrumen penilaian kemampuan dasar menulis untuk siswa kelas VII, VIII, dan IX. Guru menjawab bahwa sebenarnya, Ibu Retno belum membedakan instrumen penilaian kemampuan dasar menulis untuk kelas VII, VIII, dan IX. Akan tetapi, guru menyadari bahwa seharusnya instrumen penilaian kemampuan dasar menulis untuk siswa kelas VII, VIII, dan IX harus dibedakan berdasarkan kriterianya. Misalnya, kosa kata seperti apa yang harus dikuasi oleh siswa kelas VII, VIII, dan IX. Butir pertanyaan ketujuh yaitu tentang pendapat guru mengenai bentuk instrumen penilaian yang diharapkan. Instrumen penilaian kemampuan dasar menulis yang Ibu Retno harapkan yaitu penilaian yang sesuai dengan KD dan dibedakan berdasarkan materinya. Butir pertanyaan kedelapan yaitu tentang kendala-kendala apa saja yang guru temui dalam melaksanakan penilaian menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Guru mengatakan bahwa kendala yang dialami oleh guru dalam membuat instrumen penilaian yaitu perencanaan. Hal ini karena perencanaan membutuhkan persiapan yang lama. Tetapi faktanya di lapangan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI