dipaparkan sebagai berikut: pertama, prinsip objektif, berarti penilaian
berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
Kedua, prinsipterpadu, berarti penilaian yang dilakukan oleh pendidik
dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan. Ketiga, prinsip ekonomis, berarti penilaian yang efisien
dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. Keempat,
prinsip transparan, berarti prosedur, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. Kelima, prinsip
akuntabel, berarti dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
Keenam, prinsip edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik
dan guru. Di dalam proses pembuatan instrumen penilaian, seorang pendidik
harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yang sudah dipaparkan oleh beberapa ahli di atas. Hal ini bertujan agar penilaian yang dibuat menjadi
penilaian yang baik dan dapat mengukur tingkat pemahaman siswa dengan baik pula.
2.2.3 Teknik Penilaian Tes
Ada beberapa macam bentuk teknik penilaian tes. Berikut ini akan dipaparkan beberapa teknik penilaian tes.
2.2.3.1 Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda
Tes tertulis merupakan seperangkat pertanyaan dalam bentuk tertulis yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Di dalam
penilaian, tes tertulis diklasifikasikan ke dalam dua bentuk, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban pilihan bentuk pilihan dan jawaban uraian bentuk
uraian. Bentuk tes pilihan ganda yaitu tes yang di dalamnya terdapat beberapa pilihan jawaban yang sudah disediakan. Peserta didik harus memilih
salah satu jawaban yang ia anggap benar Kusaeri, 2014:70. Bentuk pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan, diantaranya i
mampu mengukur berbagai tingkatan kognitif, ii penskorannya mudah, cepat, objektif, dan mampu mencakup ruang lingkup materi yang luas; dan
iii tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak, dan hasilnya harus diumumkan. Bentuk ini juga memiliki banyak kelemahan. Beberapa
kelemahan itu adalah i memerlukan waktu yang cukup lama untuk menuliskan soalnya, ii sulit membuat pengecoh yang homogen dan
berfungsi baik, dan iii terdapat peluang untuk menebak jawaban Kusaeri, 2014:70-71. Penskoran pilihan ganda dapat dilakukan dengan pemberian
skor 1 jika siswa menjawab benar dan skor 0 jika siswa menjawab salah. Penyusunan dan perumusan pilihan yang dilakukan adalah
mengusahakan agar pilihan-pilihan itu sejauh mungkin mirip satu sama lain dalam berbagai hal, terutama dalam hal makna dan kaitannya dengan
pernyataan pokok serta ciri-ciri kebahasaannya. Syarat kemiripan antarpilihan jawaban dari segi makna menuntut adanya hubungan yang jelas, wajar, dan
masuk akal antara pilihan jawaban dengan pernyataan pokoknya. Pilihan jawaban yang baik adalah pilihan jawaban yang mirip satu sama lain.
Kemiripan itu sedapat mungkin meliputi berbagai aspek, baik bentuk, makna, maupun panjang pendeknya kalimat, frasa, atau kata-kata yang digunakan
untuk merumuskannya Djiwandono, 2011:49. Contoh soal:
Perhatikanlah teks berikut ini.
Hasil perbaikan pemakaian huruf kapital yang tepat pada paragraf tersebut adalah ...
a. Merah, Pantai, Pulau, Populer, Daya
b. Merah, baru, pantai, populer, daya
c. Merah, Baru, Populer, Lebih, Daya
d. Merah, Pantai, baru, populer, daya
2.2.3.2 Tes Tertulis Bentuk Uraian
Tes uraian dapat digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan belajar yang sulit diukur secara objektif. Tes bentuk uraian menuntut peserta didik
untuk menguraikan, mengorganisaikan, dan menyatakan jawaban dengan kata-katanya sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya yang berbeda satu
dengan yang lainnya Arifin, 2011:125. Pulau merah kini menjadi alternatif Baru untuk wisata selancar,
selain pantai Plengkung di Taman Nasional Alas Purwo yang lebih dulu Populer. Pulau merah mempunyai Daya tarik yang tak kalah dengan
Plengkung maupun Bali. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI