Analisis Deskriptif Analisis Komparatif

74 Variabel kedua adalah sikap kritis. Pada pernyataan 10 item sikap kritis diperoleh hasil koefisien Alpha Cronbach r hitung 0,889 0,6. Oleh karena itu, instrumen penelitian sikap kritis dikatakan reliabel.

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Data yang diperoleh dari observasi dan pengamatan akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah penguraian data secara deskripsi pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara memberikan suatu informasi yang jelas. Data yang dipaparkan mengenai aktivitas guru, siswa, dan kondisi kelas yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Peneliti mendiskripsikan dalam bentuk cerita narasi berdasarkan catatan peneliti. Data penelitian disajikan melalui tabel, frekuensi, dan perhitungan persentase. Pendeskripsian data juga menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II. Dalam pendeskripsian ini, peneliti mengelompokkan variabel motivasi belajar dan sikap kritis ke dalam lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup tinggi, rendah, dan sangat rendah. 75 Tabel 3.11 Kategorisasi PAP tipe II Tingkat Penguasaan Kategori 0,81 – 1,00 Sangat BaikSangat Tinggi 0,66 – 0,80 BaikTinggi 0,56 – 0,65 Cukup BaikCukup Tinggi 0,46 – 0,55 BurukRendah 0, 00 – 0,45 Sangat BurukSangat Rendah Sumber: Masidjo, 1995: 157

2. Analisis Komparatif

a. Motivasi Siswa dan Sikap Kritis Siswa

Analisis komparatif adalah analisis yang digunakan untuk membandingkan antara beberapa data dalam penelitian. Data berasal dari hasil kuesioner yang sudah ada kuesioner motivasi dan sikap kritis pada saat pra penelitian, siklus I, dan siklus II. Kriteria keberhasilan PTK jika motivasi belajar siswa dan sikap kritis mencapai target setiap siswa lebih dari sama dengan target yaitu 70 dari rata- rata skor yang terdapat pada kuesioner. Analisis komparatif dapat dijelaskan dengan tabel sebagai berikut: Tabel 3.12 Tabel Komparasi diisi variabel penelitian No Nama Siswa Pra a Siklus 1 b Siklus 2 c Peningkatan Kesimpulan a→b b→c a→c Tabel 3.13 Rangkuman Distribusi Frekuensi diisi variable penelitian No Interval Skor Sebelum Sesudah Persentase Kategori Siklus I Siklus II Sebelum Siklus I Siklus II 76

b. Prestasi Belajar Siswa

Analisis komparatif untuk prestasi belajar siswa data ini berasal tingkat pemahaman siswa yaitu dengan membandingkan nilai ulangan harian sebelumnya dan post test . Kriteria PTK dinyatakan berhasil jika peningkatan pemahamam lebih dari atau sama dengan target yaitu 75 sesuai dengan KKM, maka prestasi belajar siswa dapat dinyatakan meningkat. Tabel 3.14 Analisis Peningkatan Prestasi Siswa No Nama Siklus I Siklus II Target Ket. 1 2 Dst Rata- rata 77

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah SMK Sanjaya Pakem

SMK Sanjaya Pakem didirikan pada tanggal 1 Januari 1966. Pada awal mulanya sekolah ini diberi nama Sekolah Menengah Ekonomi Sugiyopranoto, yang menggunakan gedung milik SMP Kanisius Pakem. Perintis pendiri sekolah ini diketuai oleh Bapak. FX. Dirdjo Widarsono dengan anggota : 1. FX,Ramijo Susanto. 2. Drs. Y. Sukidjo D.S 3. Y. Sismadi, B.A Panitia ini dibentuk oleh Yayasan Sanjaya yang merupakan organisasi gereja di bawah Keuskupan Agung Semarang yang bertugas di bidang keagamaan yang ditangani Dewan Paroki dan bidang pendidikan yang ditangani oleh Paguyuban Gereja Papa Miskin PGPM. Adapun latar belakang awal didirikannya Sekolah Kejuruan Ekonomi di daerah Pakem ini adalah pada saat itu di daerah Pakem sudah terdapat SMA dan SPG. Selain itu, keadaan masyarakat di daerah Pakem saat itu anak- anaknya yang berumur kurang lebih dari dua puluh tahun sudah dituntut untuk bekerja. Dari keadaan itu, maka dirasa tepat kalau didirikan Sekolah Menengah Kejuruan. Sebagai bukti keberadaan sekolah ini maka pada tahun 1986 SMEA Sanjaya Pakem mendapat status disamakan oleh Departemen