121
G. Penggunaan bahasa
1. Menggunakan bahasa lisan dengan jelas dan lancar
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 IV
PENUTUP
1. Melakukan refleksi belajar dengan melibatkan peserta
didik 2.
Menyusun rangkuman dengan melibatkan peserta didik
1 2 4 5
1 2 4 5
V PELAKSANAAN TINDAKAN LANJUT
1. Memberikan arahan, kegiatan atau tugas sebagai
tindakan remidi 2.
Memberikan arahan, kegiatan atau tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5
1 2 4 5
a Kegiatan pembuka
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa guru sudah melakukan kegiatan pembuka dengan baik meliputi kesiapan ruang, media,
dan alat pembelajaran, memberi apersepsi dengan baik, dan menjelaskan rencana kegiatan yang akan dicapai.
b Kegiatan inti pembelajaran
Kegiatan inti pembelajaran Berdasarkan tabel observasi guru, tampak guru menguasai materi dengan baik. Pembelajaran yang
dilakukan juga sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, runtut, terkoordinasi, kontekstual dan sesuai dengan waktu yang
telah dialokasikan. Guru lebih menunjukkan keterampilan penggunaan media dan melibatkan siswa. Siswa lebih tertarik
122
sehingga berpartisipasi
aktif, terjadi
komunikasi, dan
penyampaian bahasa serta tulis dapat diterima siswa dengan baik. Hal yang menjadi kekurangan adalah guru tidak
melakukan penilaian belajar dan kurang untuk menghasilkan pesan yang menarik.
c Kegiatan penutup
Guru tampak
melibatkan siswa
dalam refleksi
dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru sudah
memberikan arahan tugas, kegiatan dan sebagainya karena guru merasa untuk siklus ke 2, penerapan telah berjalan dengan baik.
2 Pengamatan aktivitas dan perilaku siswa
Tabel 5.16 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Saat Penerapan Strategi Pembelajaran
Problem Based Learning
Siklus 2 No
Aspek yang diamati Ya Tidak
Keterangan
1 Siswa siap mengikuti PBM √
Sangat terlihat, sekitar 18 siswa 100 sudah siap
mengikuti pembelajaran.
2 Siswa memperhatikan guru √
Terlihat, ada
17 siswa
memperhatikan guru. Hanya ada 1 siswa yang telat masuk
kedalam kelas.
123
3 Siswa menanggapi
pembahasan pelajaran dan mendengarkan
sungguh-sungguh siswa berpartisipasi
√ Sangat terlihat, sekitar 18
siswa sudah
terbiasa mendengar ajaran guru dan
mengamati gerak-gerik guru pada
saat memberikan
penjelasan atau arahan.
4 Siswa aktif bertanya √
Terlihat, hanya beberapa siswa saja yang berani untuk
aktif bertanya dan mengajukan pendapat.
5 Siswa menjawab
pertanyaanmengerjakan latihan soal dan atau
tugas √
Terlihat, 3 siswa yang selalu menjawab pertanyaan dari
guru dan 15 siswa yang lainnya mampu untuk
mengerjakan soal latihan atau tugas.
6 Siswa mencatat
hal-hal penting √
Terlihat dari cara guru menjelaskan, hal yang penting
telah dicatat semua siswa.
7 Siswa antusias
mengikuti PBM √
Terlihat semua siswa antusias dalam proses belajar mengajar
berlangsung.
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa siswa antusias ketika mengikuti pembelajaran, karena siswa sudah lebih memahami
secara penuh prosedur model pembelajaran PBL. Dalam kegatan
124
berdiskusi berjalan dengan baik, siswa berdiskusi di dalam kelompok dan mengerjakan latihan soal. Siswa terlihat antusias
dalam mengerjakan latihan soal. 3
Pengamatan kondisi fisik kelas Kondisi kelas selalu sama dari sebelum penerapan maupun siklus 1,
belum ada perubahan yang signifikan. 4
Kuesioner Motivasi Belajar dan Sikap Kritis Kuesioner dibagikan bertujuan untuk mengetahui sikap
antusias siswa saat diterapkannya penelitian tindakan kelas. Pertama peneliti telah menghitung total skor dari kuesioner
motivasi. Kuesioner telah dilakukan perhitungan pada tabel skor motivasi belajar saat penerapan
problem based learning
siklus 2. Dapat dilihat pada lampiran diketahui jumlah skor motivasi
belajar diketahui besar jumlahnya 1520 dengan rata-rata 84,44. Hasil
perhitungan diklasifikasikan
dengan menggunakan
pendekatan PAP tipe II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.17 Hasil Perhitungan Klasifikasi Motivasi Belajar
Berdasarkan PAP tipe II Siklus 2
Perhitugan Interval
Skor Frekuensi Presentase
Interpretasi Penliaian
22 + 81 110-22 93
– 110 6
33 Sangat Tinggi
22 + 66 110-22 80
– 92 6
33 Tinggi
22 + 56 110-22 71
– 79 1
6 Cukup Tinggi
22 + 46 110-22 62
– 70 5
28 Rendah
22 + 0 110-22 – 61
Sangat Rendah Jumlah
18 100
125
Dari tabel 5.15 dapat dilihat tentang motivasi belajar siswa di atas, diketahui terdapat 6 siswa atau 33 siswa memiliki motivasi
belajar dengan kategori sangat tinggi, 6 siswa atau 33 siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori tinggi, 1 siswa atau 6
siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori cukup tinggi, 5 siswa atau 28 siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori
rendah, dan tidak ada siswa memiliki motivasi dengan kategori sangat rendah. Motivasi belajar siswa siklus I nampak dalam
diagram lingkar sebagai berikut:
Kedua peneliti telah menghitung total skor dari sikap kritis. Kuesioner telah dilakukan perhitungan pada tabel skor sikap kritis
saat penerapan
problem based learning
siklus 1. Dapat dilihat pada lampiran, diketahui jumlah skor sikap
kritis diketahui besar jumlahnya 722 dengan rata-rata 40,11. Hasil perhitungan diklasifikasikan dengan menggunakan pendekatan
PAP tipe II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
33
33 6
28
Diagram 5.8 Persentase Motivasi Belajar Siswa
Siklus II
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Tinggi Rendah
Sangat Rendah
126
Tabel 5.18 Hasil Perhitungan Klasifikasi Sikap Kritis
Berdasarkan PAP tipe II Siklus 2
Perhitugan Interval Skor
Frekuensi Presentase
Interpretasi Penliaian
10 + 81 50-10 42
– 50 3
16,7 Sangat Tinggi
10 + 66 50-10 36
– 41 15
83,3 Tinggi
10 + 56 50-10 32
– 35 Cukup Tinggi
10 + 46 50-10 28
– 31 Rendah
10 + 0 50-10 – 27
Sangat Rendah Jumlah
18 100
Dari tabel 5.16 tentang sikap kritis siswa di atas, diketahui 3 siswa atau 16,7 siswa memiliki sikap kritis dengan kategori
sangat tinggi, 15 siswa atau 83,3 siswa memiliki sikap kritis dengan kategori tinggi, tidak ada siswa yang memiki sikap kritis
dengan kategori cukup tinggi, tidak ada siswa yang memiliki sikap kritis dengan kategori rendah, tidak ada siswa yang memiliki sikap
kritis dengan kategori sangat rendah. Sikap kritis siswa siklus II nampak dalam diagram lingkar sebagai berikut:
17
83 0 0 0
Diagram 5.9 Persentase Sikap Kritis Siswa Siklus II
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Tinggi Rendah
Sangat Rendah
127
5 Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar siswa setalah penerapan model pembelajaran
PBL
disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 5.19 Hasil Evaluasi belajar Siswa Saat Penerapan
PBL
Siklus II
No. Urut
Nama Siswa Nilai Evaluasi
1 Agatha Mentari Octaviana
81 2
Ani Novitasari 90
3 Ester Gunarsih
88 4
Ika Setyaningrum 100
5 Irene Renny Ericka
90 6
Ivana Diah Kusuma 100
7 Karin Nirmala Saputri
81 8
Maria Wulantika Nurmaheni 99
9 Maria Meisa Diansari
84 10
Monica Cahya Dewi 94
11 Odelia Deva Sandyasari
93 12
Pancratia Hangit Titi Rosari 80
13 Putri Dina Lorensa
80 14
Rimbi Sari 82
15 Veronika Venanda Boy Duli
81 16
Vincensius Fajar Oktaviani 80
17 Tri Ratna Kumala Dewi
90 18
Yosep Catur Cendi Setiawan 90
Jumlah 1583
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 80
Rata – rata
87,9
Pada saat penelitian siswa yang hadir sebanyak 18 siswa. Dengan nilai tertinggi dari 18 siswa terebut adalah 100 sedangkan
nilai terendah sebesar 80. Rata – rata kelas sebesar 87,9 sudah
melebihi KKM yaitu 75.
128
Dari tabel 5.17 diatas, jika diinterprestasikan ke dalam
pendekatan PAP tipe II maka hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 5.20
Distribusi Frekuensi Penilaian Prestasi Siswa Sikulus II
No Interval
Kinerja Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
1 81
– 100 15
83,3 Sangat Baik
2 61
– 80 3
16,7 Baik
3 41
– 60 Cukup Baik
4 21
– 40 Kurang Baik
5 – 20
Sangat Tidak Baik Jumlah
18 100
Sumber:
Saur M. Tampobolon 2013.
Pemanfaatan Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Penerbit Erlangga Dari tabel di atas dapat dilihat prestasi belajar siswa bahwa
15 siswa atau 83,3 siswa memiliki prestasi belajar siswa dengan kategori sangat baik, 3 siswa atau 16,7 siswa memiliki prestasi
belajar siswa dengan kategori baik, tidak ada siswa yang memiliki prestasi belajar dengan kategori cukup baik, tidak ada siswa yang
memiliki prestasi belajar dengan kategori kurang baik, dan tidak terdapat siswa yang memiliki sikap kritis dengan kategori sangat
tidak baik. Prestasi belajar siswa siklus II nampak dalam diagram lingkar sebagai berikut:
129
Tabel 5.21 Hasil Penilaian Problem
Siklus I
No. Nama
Aspek Penilaian Rata
– Rata
Sikap Keaktifan Wawasan Kemampuan
mengembangkan pendapat
Kerja sama
1 Agatha Mentari
Octaviana 7,5
7 7,6
7,8 7,5
7,5 2
Ani Novitasari 7,5
7,5 7,8
8 8
7,8 3
Ester Gunarsih 8,5
9 8
8 8,4
8,4 4
Ika Setyaningrum
8 7,5
8 8,5
8 8
5 Irene Renny
Ericka 7,5
7,8 7,8
8,5 8
7,9 6
Ivana Diah Kusuma
8,5 9
8 8
8,4 8,4
7 Karin Nirmala
Saputri 8,5
9 7,8
8 8,3
8,4 8
Maria Wulantika
Nurmaheni 8
7,5 8
8,5 8
8 9
Maria Meisa Diansari
8 7
8 8,5
8 7,9
10 Monica Cahya
Dewi 7,5
7,5 7.8
8 8
7,7 11
Odelia Deva Sandyasari
7,5 7
7,6 7,5
7,4 7,4
12 Pancratia
Hangit Titi Rosari
7,8 7
7,6 7,5
7,5 7,5
13 Putri Dina
Lorensa 8
7,5 8
8,5 8
8 14
Rimbi Sari 8
7,8 8,5
8,5 8,2
8,2 83
17 0 0 0
Diagram 5.10 Persentase Prestasi Belajar Siswa
Siklus II
Sangat Baik Baik
Cukup Baik Kurang Baik
Sangat tidak baik
130
15 Veronika
Venanda Boy Duli
7,5 7
7,6 7,5
7,4 7,4
16 Vincensius
Fajar Oktaviani 8,5
7 7,5
7,8 8
7,8 17
Tri Ratna Kumala Dewi
8 8,5
8 8
8,1 8,1
18 Yosep Catur
Cendi Setiawan 8,5
9 8,5
8,5 8,6
8,6
Dari tabel di atas penilaian problem dapat disimpulkan sebagai berikut :
Tabel 5.22 Distribusi Frekuensi Penilaian Problem Siswa Siklus I
No Interval
Kinerja Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
1 9,00
– 10 Istimewa
2 8,00
– 8,90 9
50 Sangat Baik
3 7,00
– 7,90 9
50 Baik
4 0,00
– 6,90 Kurang
Jumlah 18
100
Dari tabel 5.22 di atas tentang penilaian masalah saat menggunakan strategi pembelajaran PBL, diketahui tidak ada siswa
atau 0 siswa memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan kategori istimewa, 9 siswa atau 50 siswa memiliki
kemampuan menyelesaikan masalah dengan kategori sangat baik, 9 siswa atau 50 siswa memiliki kemampuan menyelesaikan
masalah dengan kategori baik, dan tidak ada siswa atau 0 siswa memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dengan kategori
kurang. Kemampuan menyelesaikan masalah siswa siklus 1 nampak dalam diagram lingkar sebagai berikut:
131
6 Refleksi
Pada tahap refleksi menunjukan analisis, evaluasi dan kesimpulan pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil refleksi siklus 2 adalah:
a Refleksi siswa
Tabel 5.23 Refleksi Siswa Pada Pembelajaran Saintifik Model PBL
Siklus 2 No
Uraian Jawaban
1 Bagaimana perasaan
kalian setelah mengikuti pelajaran hari ini?
Seluruh 18 siswa menjawab senang dengan alasannya adalah
dapat bertukar pikiran dengan teman sekelompok, menambah
motivasi untuk belajar, dan bisa mengetahui
kemampuan individu.
2 Sikap apa yang ditemukan
selama proses belajar berlangsung?
Selama belajar sikapku merasa bertanggung
jawab, jujur,
pantang menyerah, dan senang bisa
bekerja sama
dengan kelompok
Dari 18 siswa, 12 siswa atau 66,7 merasa memiliki sikap
semuanya, 3 siswa atau 16,7 siswa merasa memiliki sikap
bekerja sama dalam kelompok dan 3 siswa atau 16,7 siswi
merasa pantang menyerah dan
3 Manfaat apa yang kalian
peroleh setelah mengikuti proses belajar?
Seluruh siswa menjawab menjadi lebih mengerti dan memahami
materi yang telah diberikan.
50 50
Diagram 5.11 Persentase Penilaian Masalah
Siklus II
Istimewa Sangat Baik
Baik Kurang
132
4 Kesulitan-kesulitan apa
sajakah yang kalian alami?
Suasana kelas
yang kurang
kondusif, sulit
untuk berkonsentrasi dalam PBM dan
tidak semua kelompok maju untuk
presentasi karena
keterbatasan waktu. 5
Bagaimana cara mengatasi kesulitan itu?
Belajar lagi, bertanya ke teman apabila ada materi yang kurang
paham.
6 Usulan perbaikan
pembelajaran pada kesempatan berikutnya?
Siswa meminta ada perpanjangan waktu
pengerjaan, adanya
permainan untuk memecahkan suasana agar tidak bosan.
7 Wawancara Guru
Peneliti melakukan wawancara terhadap guru mengenai metode mengajar yang diterapkan. Dari hasil wawancara diketahui
bahwa selama ini guru cenderung menggunakan metode ceramah. Dalam wawancara ini guru menyampaikan bahwa metode PBL ini
adalah metode yang baik untuk diterapkan dalam pembelajaran karena menurut saya untuk lebih aktif tetapi dalam pelaksanaannya
guru bahwa metode ini adalah metode yang cukup sulit. Walaupun sulit tetapi masih bisa berjalan dengan baik dan dapat membantu
siswa untuk lebih memahami materi baru.
133
B. Analisis Komparasi Motivasi Belajar, Sikap Kritis dan Prestasi Belajar