Analisis Komparatif Motivasi Belajar

133

B. Analisis Komparasi Motivasi Belajar, Sikap Kritis dan Prestasi Belajar

siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2 dalam Penerapan Strategi Pembelajaran PBL Analisis komparatif digunakan untuk melihat peningkatan motivasi belajar dan sikap kritis siswi seta meningkatkan prestasi belajar siswa supaya dapat lebih baik. Berikut ini disajikan tabel peningkatan variabel motivasi belajar, sikap kritis dan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan PBL. Tabel dibawah ini disajikan skor kuesioner, diantaranya sebagai berikut:

1. Analisis Komparatif Motivasi Belajar

Tabel 5.24 Tabel Komparasi Motivasi Belajar Siswa No Nama Siswa Pra a Siklus 1 b Siklus 2 c Peningkatan a→b b→c a→c 1 Agatha Mentari Octaviana 88 79 93 10 19 6 2 Ani Novitasari 82 88 70 7 20 15 3 Ester Gunarsih 74 89 62 20 30 16 4 Ika Setyaningrum 80 87 86 9 1 7 5 Irene Renny Ericka 88 76 69 14 9 21 6 Ivana Diah Kusuma 72 88 66 22 25 8 7 Karin Nirmala Saputri 90 88 71 2 19 21 8 Maria Wulantika Nurmaheni 82 93 88 13 5 7 9 Maria Meisa Diansari 78 91 86 17 5 10 10 Monica Cahya Dewi 79 89 91 13 2 15 11 Odelia Deva Sandyasari 73 88 102 20 16 40 12 Pancratia Hangit Titi Rosari 109 86 83 21 3 24 13 Putri Dina Lorensa 80 87 70 9 19 12 14 Rimbi Sari 79 58 100 26 73 26 15 Veronika Venanda Boy Duli 85 76 101 10 33 19 16 Vincensius Fajar Oktaviani 84 46 92 45 100 9 17 Tri Ratna Kumala Dewi 84 85 97 1 14 15 18 Yosep Catur Cendi Setiawan 76 93 93 22 - 22 Jumlah 1483 1487 1520 31 121 59 Rata-rata pembulatan 82,3 82,6 84,4 0,3 2,2 2,1 Skor kuesioner maksimal sebesar 110 134 Dari tabel di atas menunjukkan perubahan motivasi belajar siswa yang naik turun dalam mengerjakan dan melaksanakan kegiatan melalui strategi pembelajaran problem based learning . Dalam pelaksanaannya peneliti mengamati proses siswa melalui pengamatan fisik dan kuesioner sebelum dan sesudah penelitian. Peningkatan motivasi siswa sangat bervariasi. Pada tabel komparasi motivasi belajar siswa saat pra sebelum penelitian menuju siklus 1 mengalami peningkatan dengan rata – rata sebesar 0,4. Pada tabel komparasi motivasi belajar siswa saat siklus 1 menuju siklus 2 mengalami peningkatan dengan rata – rata sebesar 2,2. Pada tabel komparasi motivasi belajar siswa saat pra sebelum penerapan menuju siklus 2 mengalami peningkatan dengan rata – rata sebesar 2,1. Dari hasil perhitungan diatas telihat bahwa dengan menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Learning motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Tabel 5.25 Rangkuman Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa No Interval Skor Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori Pra Siklus I Siklus II Pra Siklus I Siklus II 1 93-110 1 2 6 5 11 33 Sangat Tinggi 2 80-92 10 11 6 56 61 33 Tinggi 3 71-79 7 3 1 39 17 63 Cukup Tinggi 4 62-70 - - 5 - - 28 Rendah 5 0- 61 - 2 - - 11 - Sangat Rendah 6 Jumlah 18 18 18 100 100 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pra penerapan strategi pembelajaran ada 1 siswa atau 5, siklus I ada 2 siswa atau 11, dan siklus II ada 6 siswa atau 33 termasuk kategori motivasi sangat tinggi. 135 Siswa yang memiliki kategori motivasi tinggi pada pra penerapan ada 10 siswa atau 56, siklus I ada 11 siswa atau 61, dan siklus II ada 6 siswa atau 33. Siswa yang memiliki kategori motivasi cukup tinggi pada pra penerapan ada 7 siswa atau 39, siklus I ada 3 siswa atau 17, siklus II ada 1 siswa atau 63. Siswa yang memiliki kategori motivasi rendah pada pra penerapan tidak ada siswa, siklus I tidak ada siswa, siklus II ada 5 siswa atau 28. Siswa yang memiliki kategori motivasi sangat rendah pada pra penerapan tidak ada siswa, siklus I ada 2 siswa atau 11, dan siklus II tidak ada siswa.

2. Analisis Komparatif Sikap Kritis