Tahap Perencanaan Penelitian Rancangan Siklus III

commit to user 39 Tabel 2. Tabel Indikator Ketercapaian Tujuan Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran Menulis Narasi Aspek yang diukur Persentase target capaian Cara mengukur 1. Tulisan sesuai dengan tema atau ketentuan yang diberikan oleh guru 75 Peneliti mengamati pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi serta menilai hasil karangan siswa. Peneliti menilai sesuai petunjuk pada lembar observasi dan pedoman penilaian . 2. Mampu mengorganisasikan tulisan karangan dengan baik, kerapian tulisan 75 3. Tulisan menggunakan bahasa, struktur kalimat yang baik dan benar 75 4. Kosakata 75 5. Ejaan 75 6. Siswa bersemangat dan aktif dalam pembelajaran menulis narasi 75

I. Prosedur Penelitian

Taniredja, Irma Pujiati dan Nyata 2010:37-42 menjelaskan bahwa prosedur penelitian tindakan kelas dimulai dari tahap identifikasi masalah dilanjutkan dengan menganalisis dan merumuskan masalah, kemudian menyusun perencanaan berupa persiapan-persiapan yang diperlukan, pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama, diskusi yang bersifat analitik dilakukan sesudah pelaksanaan tindakan, kemudian melakukan refleksi atas semua kegiatan yang telah berlangsung dalam siklus pertama, untuk kemudian merencanakan tahap modifikasi, koreksi atau pembetulan, ataupun penyempurnaan pembelajaran dalam siklus kedua, dan seterusnya. Dalam penelitian ini, prosedur pengumpulan data meliputi tahap-tahap sebagai berikut.

1. Tahap Perencanaan Penelitian

Berikut adalah tahapan perencanaan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. commit to user 40 a. Peneliti melakukan survei awal tentang pembelajaran menulis di kelas XI Bahasa SMA Negeri 3 Salatiga dengan melakukan analisis terhadap nilai menulis narasi siswa serta melakukan pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. b. Peneliti mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran menulis narasi yang terdapat di kelas XI Bahasa SMA Negeri 3 Salatiga. Langkah yang ditempuh guna mengetahui permasalahan tersebut adalah dengan melakukan wawancara dengan siswa dan guru yang bersangkutan kemudian mengaitkannya dengan hasil survei awal. c. Peneliti menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori- teori yang relevan. d. Peneliti menyusun tindakan yang sesuai guna mengatasi permasalahan yang ditemukan pada proses pembelajaran menulis yang telah diikuti sebelumnya. Tindakan yang diambil peneliti adalah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Make a Match pada siklus pertama, kedua, dan ketiga. e. Peneliti menyusun jadwal penelitian dan rancangan pelaksanaan tindakan. f. Peneliti menyusun lembar observasi keaktifan siswa selama proses pembelajaran, lembar kinerja guru saat mengajar, dan lembar evaluasi kerja siswa yang berupa rubrik penilaian hasil kerja siswa berupa tulisan narasi.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya keaktifan dan kemampuan menulis narasi siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 3 Salatiga melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Make a Match. Setiap tindakan menunjukkan peningkatan indikator yang dirancang dalam satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu 1 tahap perencanaan tindakan; 2 tahap pelaksaan tindakan; 3 tahap observasi; serta 4 tahap analisis dan refleksi guna perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus yang dilaksanakan dengan menempuh prosedur sebagai berikut.

a. Rancangan Siklus I

commit to user 41 1 Tahap Perencanaan Tindakan , Berikut adalah kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan tindakan. a. Guru berdiskusi dengan peneliti untuk menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP menulis narasi untuk dua kali tatap muka 2 x 2 x 45 menit. b. Guru bersama peneliti merancang skenario pembelajaran menulis narasi dengan model pembelajaran kooperatif teknik Make a Match dengan langkah-langkah sebagai berikut: a guru masuk kelas dan mengecek presensi siswa; b guru menyampaikan tujuan pembelajaran kali ini yaitu siswa mampu menulis narasi faktual; c guru sedikit menyampaikan materi tentang menulis narasi; dguru membagi beberapa potongan kartu kepada masing-masing siswa yang berisi diantaranya gambar, kerangka karangan, dan potongan biografi tokoh; e guru meminta siswa untuk mencari pasangan kartu tersebut; f guru meminta siswa untuk menulis paragraf narasi berdasarkan kartu-kartu yang mereka gabungkan, lalu memperbaiki atau menyunting tulisan masing-masing di rumah; g pada pertemuan selanjutnya, guru membagi pekerjaan siswa secara silang atau ditukarkan; h guru mengajak siswa untuk mengoreksi jawaban teman mereka; i siswa yang mengoreksi diminta untuk memberikan hukuman pada setiap kesalahan dengan menaburkan bedak bayi pada wajah mereka secara bergantian. c. Guru dan peneliti mendiskusikan aspek bahasa apa saja yang akan disunting dan simbol yang digunakan untuk menandai letak kesalahan. Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan guru ditetapkan bahwa aspek bahasa yang akan disunting didasarkan pada kondisi karangan siswa dan hasil diskusi dengan siswa. Adapun cara menandai kesalahan dilakukan sesederhana mungkin, yaitu dengan memberi lingkaran. commit to user 42 b. Guru dan peneliti merancang tema pembelajaran dan pengembangannya yang akan ditulis dan dibagikan kepada siswa dalam bentuk kartu. c. Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis narasi. Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama proses belajar-mengajar berlangsung. 2 Tahap Pelaksanaan Tindakan. Peneliti melaksanakan tahap ini dengan mengawasi pelaksanaan pembelajaran menulis narasi sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran RPP yang telah disusun sebelumnya oleh guru dan peneliti. Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan masing-masing pertemuan 2 x 45 menit. Pelaksanaan tindakan sesuai skenario pembelajaran yang terdapat dalam tahap perencanaan tindakan. Pembelajaran ini dilaksanakan oleh guru kelas sekaligus yang mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap observasi. 3 Tahap Observasi Tindakan. Peneliti melaksanakan tahap ini dengan mengawasi pelaksanaan pembelajaran menulis narasi pada saat pembelajaran berlangsung serta pada saat guru dan peneliti mengoreksi hasil tulisan narasi siswa. Tindakan ini dilakukan guru maupun peneliti dengan cara mengamati proses pembelajaran keaktifan siswa. Peneliti menginterpretasi aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran dengan penerapan teknik Make a Match. Selain itu, observasi juga dilakukan pada hasil pembelajaran menulis narasi yang telah dilaksanakan guna memperoleh data mengenai kekurangan ataupun kelebihan tindakan yang telah dilaksanakan saat pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada indikator-indikator yang telah ditentukan atau dipersiapkan sebelumnya sebagai pedoman saat mengamati berlangsungnya pembelajaran. Untuk memperoleh data yang akurat maka dilakukan wawancara dengan para siswa. Pada saat observasi ini, peneliti bertindak sebagai pengamat yang commit to user 43 melakukan observasi dari tempat duduk paling belakang dan mengamati melalui pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya. Sesekali peneliti berada di depan, di belakang atau di samping kelas untuk mengambil gambar sebagai dokumentasi. Setelah itu, peneliti berdiskusi dengan guru mengenai hasil akhir tindakan serta menyusun rancangan tindakan berikutnya. 4 Tahap Analisis dan Refleksi. Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti dan guru dengan cara menganalisis hasil observasi, hasil pekerjaan siswa, serta hasil wawancara dengan siswa sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dan bagian mana yang telah memenuhi target. Hal-hal yang dilakukan guru dan peneliti adalah: 1 menghitung rerata persentase siswa yang aktif selama proses pembelajaran menulis narasi, persentase siswa yang mampu mengembangkan ide ke dalam tulisan narasi serta prosentase siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar minimal memperoleh nilai 70; 2 mengidentifikasi penyebab adanya siswa kurang aktif selama proses pembelajaran, siswa yang belum mampu mengembangkan ide ke dalam tulisan narasi secara runtut dan baik, serta siswa yang belum mampu mencapai ketuntasan belajar menulis narasi, dan 3 mengidentifikasi solusi atau tindak lanjut yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya siklus II untuk meningkatkan keaktifan siswa dan kemampuan menulis narasi siswa. Analisis dilakukan dengan meninjau kembali hasil observasi dan interpretasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Selanjutnya dilakukan refleksi guna mengetahui beberapa kelemahan yang terdapat dalam pelaksanaan tindakan. Kemudian guru dan peneliti berdiskusi untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi kelemahan yang muncul pada siklus sebelumnya sekaligus sebagai langkah perbaikan pada pembelajaran berikutnya. Atau dengan kata lain, hasil refleksi digunakan sebagai masukan untuk perbaikan pada siklus II. commit to user 44

d. Rancangan Siklus II

Pada siklus kedua peneliti melakukan tahapan seperti pada siklus pertama, yakni tahap pelaksanaan, observasi pengamatan serta analisis dan refleksi. Akan tetapi, pada siklus kedua ini didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus pertama refleksi, sehingga kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus pertama tidak terjadi pada siklus kedua. Perbaikan tindakan pada siklus kedua tetap menggunakan teknik Make a Match dalam pelatihan menulis narasi sesuai dengan indikator dan tema pembelajaran yang berbeda. 1 Tahap Perencanaan Tindakan , meliputi kegiatan sebagai berikut. a. Guru berdiskusi dengan peneliti untuk menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP menulis narasi untuk dua kali tatap muka 2 x 2 x 45 menit. b. Guru bersama peneliti merancang skenario pembelajaran menulis narasi dengan teknik Make a Match dengan langkah-langkah sebagai berikut: a guru masuk kelas dan mempresensi siswa; b guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menulis narasi faktual; c guru sedikit mengulang materi menulis narasi yang telah disampaikan; d lima siswa yang memperoleh nilai paling tinggi pada siklus I diberi penghargaan oleh guru; e guru membagi beberapa potongan kartu kepada masing-masing siswa yang berisi diantaranya gambar, kerangka karangan, dan potongan biografi tokoh; f guru meminta siswa mencari pasangan kartu tersebut; g guru meminta siswa menulis paragraf narasi berdasarkan kartu-kartu yang mereka gabungkan, kemudian memperbaiki atau menyunting tulisan masing- masing; h pada pertemuan selanjutnya, guru membagi pekerjaan siswa secara silang atau ditukarkan; i guru mengajak siswa mengoreksi jawaban teman mereka; j siswa yang mengoreksi diminta memberikan hukuman pada setiap kesalahan dengan menaburkan bedak bayi pada wajah mereka secara bergantian. commit to user 45 c. Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis narasi. Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama pembelajaran berlangsung. 2 Tahap Pelaksanaan Tindakan. Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti dengan mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis narasi sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran RPP yang telah disusun sebelumnya oleh guru dan peneliti. Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan masing-masing pertemuan 2 x 45 menit. Pelaksanaan tindakan sesuai skenario pembelajaran yang terdapat dalam tahap perencanaan tindakan. Pembelajaran tetap dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap observasi. 3 Tahap Observasi Tindakan. Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti pada saat pembelajaran berlangsung serta pada saat guru dan peneliti mengoreksi hasil karangan narasi siswa. Tindakan ini dilakukan guru maupun peneliti dengan cara mengamati keaktifan siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran. Peneliti tetap menginterpretasi aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran dengan penerapan teknik Make a Match. Di samping itu, observasi juga dilakukan pada hasil pembelajaran menulis narasi yang telah dilaksanakan guna memperoleh data mengenai kelemahan atau kelebihan tindakan yang telah dilaksanakan. Observasi diarahkan pada indikator-indikator yang telah ditentukan sebelumnya sebagai pedoman saat mengamati berlangsungnya pembelajaran. Lebih jelas, observasi ini difokuskan pada situasi pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang dilakukan guru, dan aktivitas siswa saat berlangsungnya pembelajaran. Guna memperoleh data yang akurat maka dilakukan wawancara dengan siswa mengenai poin-poin tertentu yang dirasa perlu ditanyakan pada siswa untuk mendapatkan data selengkapnya. Peneliti tetap bertindak sebagai pengamat yang melakukan commit to user 46 observasi di bangku paling belakang. Peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa melalui pedoman observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sesekali peneliti berada di depan atau di samping kelas untuk mengambil gambar sebagai dokumentasi. Selanjutnya peneliti dan guru berdiskusi mengenai hasil akhir tindakan dan menyusun rancangan tindakan berikutnya. 4 Tahap Analisis dan Refleksi, dilakukan oleh peneliti dengan cara menganalisis hasil observasi, hasil pekerjaan siswa, serta hasil wawancara dengan siswa sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki dan bagian mana yang telah memenuhi target. Hal-hal yang dilakukan guru dan peneliti adalah: 1 menghitung rerata persentase siswa yang aktif selama proses pembelajaran menulis narasi, persentase siswa yang mampu mengembangkan ide ke dalam tulisan narasi dengan baik serta persentase siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar minimal memperoleh nilai 70; 2 mengidentifikasi penyebab adanya siswa yang masih menunjukkan kekurangaktifan saat pembelajaran, siswa yang belum mampu mengembangkan ide kedalam tulisan narasi dengan baik, serta siswa yang belum mampu mencapai ketuntasan belajar menulis narasi, dan 3 mengidentifikasi solusi atau tindak lanjut yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya siklus III agar keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan kemampuan menulis narasi siswa lebih meningkat. Analisis dilakukan dengan meninjau kembali hasil observasi dan interpretasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Selanjutnya dilakukan refleksi guna mengetahui beberapa kelemahan yang terdapat dalam pelaksanaan tindakan. Guru dan peneliti kemudian berdiskusi dalam menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi kelemahan yang masih muncul pada siklus sebelumnya siklus II sekaligus sebagai langkah perbaikan pada pembelajaran berikutnya siklus III. Atau dengan kata lain, hasil refleksi ini digunakan sebagai masukan untuk perbaikan pada siklus III. commit to user 47

2. Rancangan Siklus III

Pada siklus ketiga peneliti melakukan tahapan seperti pada siklus pertama dan kedua, yakni tahap pelaksanaan, observasi pengamatan serta analisis dan refleksi. Akan tetapi, pada siklus III ini didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus I dan siklus II refleksi, sehingga kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus I dan siklus II tidak terjadi pada siklus III ini. Perbaikan tindakan pada siklus ketiga tetap menggunakan teknik Make a Match dalam pelatihan menulis narasi sesuai dengan indikator dan tema pembelajaran yang berbeda. 1 Tahap Perencanaan Tindakan , meliputi kegiatan sebagai berikut. a. Guru berdiskusi dengan peneliti untuk menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP menulis narasi untuk satu kali tatap muka 2 x 45 menit. b. Guru bersama peneliti merancang skenario pembelajaran menulis narasi dengan teknik Make a Match dengan langkah-langkah sebagai berikut: a guru masuk kelas dan mempresensi siswa; b guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menulis narasi faktual; c guru sedikit mengulang materi menulis narasi yang telah disampaikan; d lima siswa yang memperoleh nilai paling tinggi pada siklus II diberi penghargaan oleh guru; e guru membagi beberapa potongan kartu kepada masing-masing siswa yang berisi diantaranya gambar, kerangka karangan, dan potongan biografi tokoh; f guru meminta siswa mencari pasangan kartu tersebut; g guru meminta siswa menulis paragraf narasi berdasarkan kartu-kartu yang mereka gabungkan, kemudian memperbaiki atau menyunting tulisan masing- masing; h guru membagi pekerjaan siswa secara silang atau ditukarkan; i guru mengajak siswa mengoreksi jawaban teman mereka; j siswa yang mengoreksi diminta memberikan hukuman pada setiap kesalahan dengan menaburkan bedak bayi pada wajah mereka secara bergantian. commit to user 48 c. Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian berupa tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis narasi. Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. 2 Tahap Pelaksanaan Tindakan. Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti dengan mengawasi pelaksanaan pembelajaran menulis narasi sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran RPP yang telah disusun sebelumnya oleh guru dan peneliti. Siklus III dilaksanakan dalam satu kali pertemuan 2 x 45 menit. Pelaksanaan tindakan sesuai skenario pembelajaran yang terdapat dalam tahap perencanaan tindakan. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap observasi. 3 Tahap Observasi Tindakan. Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti pada saat pembelajaran berlangsung serta pada saat guru dan peneliti mengoreksi hasil karangan narasi siswa. Hal ini dilakukan guru maupun peneliti dengan cara mengamati keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. Peneliti masih tetap menginterpretasi kegiatan yang dilakukan guru dan siswa saat pembelajaran dengan penerapan teknik Make a Match. Observasi ini juga dilakukan dengan melihat hasil pembelajaran menulis narasi yang telah dilaksanakan guna memperoleh data mengenai kelebihan atau kekurangan tindakan yang telah dilaksanakan. Observasi diarahkan pada pedoman pengamatan pembelajaran yang berisi indikator-indikator yang telah ditentukan sebelumnya. Lebih jelas, observasi difokuskan pada situasi pelaksanaan pembelajaran, aktivitas guru, dan kegiatan siswa saat pembelajaran. Pemerolehan data yang akurat dilakukan dengan mewawancarai siswa mengenai poin-poin tertentu yang dirasa perlu ditanyakan pada siswa. Dalam hal ini peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa melalui pedoman observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pada siklus III ini, peneliti masih tetap mengambil gambar sebagai dokumentasi dengan commit to user 49 sesekali berada di depan, di belakang atau di samping kelas. Peneliti dan guru kemudian berdiskusi mengenai hasil akhir tindakan. 4 Tahap Analisis dan Refleksi, dilakukan peneliti dengan cara menganalisis hasil observasi, hasil pekerjaan siswa, serta hasil wawancara dengan siswa sehingga diperoleh kesimpulan mengenai tindakan yang telah dilakukan. Hal-hal yang dilakukan guru dan peneliti adalah: 1 menghitung rerata persentase siswa yang aktif selama proses pembelajaran menulis narasi, persentase siswa yang mampu mengembangkan ide ke dalam tulisan narasi serta persentase siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar minimal memperoleh nilai 70; 2 mengidentifikasi penyebab adanya siswa yang masih menunjukkan kekurangaktifan saat pembelajaran, siswa yang belum mampu mengembangkan ide ke dalam tulisan narasi dengan baik, serta siswa yang belum mampu mencapai ketuntasan belajar menulis narasi, dan 3 mengidentifikasi solusi terkait dengan pembelajaran menulis narasi yang telah dilakukan. Analisis dilakukan dengan meninjau kembali hasil observasi dan interpretasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Selanjutnya dilakukan refleksi untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan yang telah diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran. commit to user 50 Arikunto, Suhardjono dan Supardi, 2010: 17 Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Berikut adalah penjelasan gambar di atas. 1. Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil identifikasi dan penetapan masalah, peneliti kemudian mengajukan alternatif pemecahan masalah, yakni dengan penerapan teknik Make a Match dalam pembelajaran menulis narasi. Pada tahap ini peneliti menyajikan data-data yang telah dikumpulkan kemudian bersama guru menentukan solusi yang tepat berdasarkan masalah yang dihadapi. Tahap perencanaan tindakan meliputi langkah-langkah: a peneliti dan guru menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP; b peneliti dan guru merancang skenario pembelajaran; Permasalahan Permasalahan baru hasil refleksi Apabila permasalahan belum terselesaikan Perencanaan tindakan I Refleksi I Perencanaan tindakan II Refleksi II Pelaksanaan tindakan I Pengamatan Pelaksanaan tindakan II Pengamatan Siklus I Siklus II Dilanjutkan ke siklus berikutnya commit to user 51 c peneliti dan guru mendiskusikan macam-macam aspek bahasa yang akan disunting dan simbol yang digunakan untuk menandai letak kesalahan dalam karangan yang ditulis siswa; d peneliti dan guru merancang kerangka tema pembelajaran dan pengembangannya yang akan ditulis guru pada kartu untuk dibagikan kepada siswa; e peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian berupa tes dan nontes. 2. Pelaksanaan Tindakan Guru melaksanakan tindakan dengan melaksanakan proses pembelajaran menulis narasi dengan menerapkan teknik Make a Match. Dalam setiap tindakan yang dilakukan selalu diikuti dengan kegiatan pengamatan dan evaluasi serta analisis dan refleksi. Pada tahapan ini, peneliti mengadakan pengamatan apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mengatasi masalah yang ada. Selain itu, pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data yang nantinya diolah untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. 3. Observasi Peneliti melaksanakan observasi dengan mengamati dan menginterpretasikan aktivitas penerapan teknik Make a Match. Dalam kegiatan ini, peneliti bertindak sebagai pengamat yang berada dalam lokasi penelitian dan tidak berperan aktif. Peneliti hanya mengamati dan mencatat segala aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran menulis narasi. Setelah itu peneliti mengolah data untuk mengetahui apakah ada peningkatan kualitas hasil pembelajaran menulis narasi dengan penerapan teknik Make a Match tersebut, juga untuk mengetahui kelemahan yang muncul saat berlangsungnya pelaksanaan tindakan. 4. Analisis dan Refleksi Peneliti dan guru melaksanakan analisis dan refleksi dengan menganalisis atau mengolah data hasil observasi dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki dan bagian mana yang telah mencapai tujuan penelitian. Dalam melakukan refleksi, peneliti bekerjasama dengan guru. Kemudian, peneliti dan guru mengadakan diskusi untuk menentukan commit to user 52 langkah-langkah perbaikan solusi pemecahan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Setelah itu ditarik kesimpulan apakah penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak sehingga dapat menentukan langkah berikutnya. commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjawab rumusan masalah pada bab I. Dalam bab ini, peneliti menguraikan kondisi pratindakan dan pascatindakan. Penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus dengan 4 tahap pada masing-masing siklus. Tahap tersebut meliputi kegiatan: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi.

A. Kondisi Pratindakan

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti melakukan survei awal dan observasi proses pembelajaran menulis narasi yang dilakukan di kelas XI Bahasa SMA Negeri 3 Salatiga. Peneliti melaksanakan survei awal pada hari Sabtu, 2 Oktober 2010 pukul 11.00-12.30 WIB 2 x 45 menit. Survei kondisi pratindakan bertujuan mengetahui kondisi lapangan sebelum penelitian berlangsung. Kondisi yang diteliti adalah proses dan kemampuan menulis narasi siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 3 Salatiga. Hasil penelitian kondisi pratindakan selanjutnya digunakan sebagai penentu tindakan yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian. Peneliti melakukan observasi berupa analisis dokumen, observasi lapangan, dan wawancara dengan siswa XI Bahasa dan guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada pratindakan, peneliti mengetahui kondisi riil siswa dan ruang kelas yang ditempati. Jumlah siswa kelas XI Bahasa yang merupakan objek tindakan adalah 34 orang, terdiri atas 9 siswa putra dan 25 siswa putri. Ruang kelas XI Bahasa berada di antara kelas XI Imercy dan ruang TU serta berhadapan dengan ruang kepala sekolah. Kondisi kelas cukup rapi, tetapi kurang dilengkapi sarana pendukung pembelajaran jika dibandingkan dengan kelas imersi. Kelas XI Bahasa dan kelas reguler lain dipersilakan memakai ruang multimedia jika ingin menggunakan fasilitas seperti LCD, dan sejenisnya. Guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI Bahasa bernama Bapak Muhlasin, S.Pd., alumnus Program Pendidikan Bahasa dan Sastra 53

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH SISWA KELAS V SD NEGERI PLUMBON 01 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 157

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa pada materi pembelajaran jurnal umum : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 0 313

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa pada materi pembelajaran jurnal umum penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4 Yogyakarta

0 5 311

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 22

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH.

0 2 6

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK ... 1 PB

0 0 8