commit to user 64
guru dan siswa. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai pengamat yang berada di belakang ruang kelas dan mengamati jalannya pembelajaran.
Tindakan pada siklus kedua tetap menggunakan teknik Make a Match. Guru membagikan kartu yang berisi kerangka karangan kepada setiap siswa dan
meminta siswa mencari pasangan kartu tersebut. Selanjutnya, siswa diminta mengembangkan kerangka karangan dalam kartu menjadi bentuk karangan narasi
yang utuh. Pembetulan kesalahan bahasa yang ditemukan dalam karangan siswa tetap ditandai dengan pemberian lingkaran. Pada siklus II ini, materi pembelajaran
tetap mengenai menulis narasi faktual biografi tokoh dengan tema ”Guru
Kesayanganku ”. Akan tetapi, sebelum pembelajaran siklus II dilaksanakan guru
dan peneliti mengadakan survei terlebih dahulu tentang guru yang disukai oleh siswa. Selain itu, pada pertemuan sebelumnya guru memberi tugas agar siswa
mencari profil guru kesayangan mereka.
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran dengan memperhatikan perolehan hasil tindakan I. Pada dasarnya
langkah-langkah pembelajaran yang direncanakan pada siklus II sama seperti langkah-langkah pembelajaran yang direncanakan pada siklus I. Pada siklus II
terdapat tambahan prosedur pembelajaran sebagai upaya perbaikan pelaksanaan tindakan siklus I. Peneliti dan guru merencanakan skenario pertemuan pertama
siklus II dengan urutan sebagai berikut. 1
Guru membuka pelajaran dan memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa mengenai guru di SMA Negeri 3 Salatiga yang
berkesan di hati siswa. 2
Guru memberikan penghargaan kepada lima siswa dengan perolehan nilai menulis narasi terbaik pada siklus I.
3 Guru mengulas materi mengenai bentuk-bentuk teks naratif.
4 Guru memberi contoh cara membetulkan kesalahan bahasa hasil karangan
siswa pada pertemuan sebelumnya. 5
Guru membagikan kartu yang berisi kerangka karangan bertema ”Guru Kesayanganku”.
commit to user 65
6 Siswa diminta mencari pasangan kartu, kemudian membuat kelompok
berdasarkan kelompok kartu tersebut. 7
Guru meminta siswa mendiskusikan isi gabungan kartu milik kelompok masing-masing.
8 Guru meminta siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi
karangan narasi utuh secara individu. 9
Guru meminta siswa menyunting hasil karangan sendiri atas bimbingan guru dengan cara menemukan letak kesalahan bahasa pada karangannya
tersebut kemudian memperbaiki setiap kesalahannyang ditemukan. 10
Guru meminta siswa menulis kembali karangan yang telah disunting. 11
Guru meminta siswa mengumpulkan tulisan. 12
Guru melakukan refleksi dan menutup pelajaran. Peneliti dan guru merencanakan skenario pertemuan kedua dengan
langkah-langkah: 1
guru membagikan pekerjaan siswa secara silang; 2
guru meminta siswa mengoreksi pekerjaan yang dipegang oleh setiap siswa atas bimbingan guru dengan cara menemukan letak kesalahan bahasa pada
karangannya tersebut dan cara menandainya dengan memberi lingkaran atau melingkari penulisan huruf atau pemakaian tanda baca yang salah;
3 guru membagikan bedak bayi kepada setiap siswa;
4 siswa yang mengoreksi diminta memberikan hukuman dengan menaburkan
bedak bayi pada wajah siswa yang melakukan kesalahan; 5
guru melakukan refleksi dengan bertanya jawab mengenai materi menulis narasi dan menutup pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan