commit to user 28
narasi. Selain itu, kerja sama antarsiswa dapat meningkatkan keaktifan dan semangat siswa dalam proses pembelajaran menulis narasi.
Bertolak dari penelitian di atas diketahui bahwa peningkatan kualitas pembelajaran menulis narasi diperlukan dalam pendidikan saat ini baik tingkat
dasar sampai pendidikan tingkat tinggi sehingga seringkali dilakukan penelitian yang membahas keterampilan menulis narasi. Namun demikian,
penelitian keterampilan menulis dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan teknik Make a Match belum banyak diteliti. Oleh karena itu,
peneliti merasa penting melaksanakan penelitian mengenai menulis narasi dengan teknik Make a Match.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA belum berlangsung seperti yang diharapkan. Guru cenderung menggunakan teknik pembelajaran
yang bercorak teoretis dan monoton sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung kaku, monoton, dan membosankan. Selain itu, guru kurang
memperhatikan tahapan menulis, yakni prapenulisan, penulisan dan pascapenulisan. Hal tersebut terjadi pada pembelajaran menulis, khususnya
menulis narasi. Guru sering meminta siswa praktik menulis karangan berjenis narasi,
tetapi guru sebelumnya hanya memberikan materi dasar dan beberapa contoh saja. Guru kurang mendorong siswa menggali ide untuk dituangkan dalam
pembelajaran menulis narasi. Selain itu, dalam menulis, siswa tidak diajak membuat kerangka karangan serta pendalaman mengenai bahasa yang baik
yang benar. Di sisi lain, struktur kalimat juga cenderung diabaikan siswa karena siswa terlanjur malas menjalani pembelajaran tersebut sehingga banyak
ide tertuang dengan bahasa yang kurang baik dan benar. Pembelajaran akan lebih optimal jika pendekatan atau metode yang
digunakan tepat. Melalui metode kooperatif teknik Make a Match diharapkan siswa dapat lebih menggali ide dan konsentrasi pada pembelajaran yang
tengah berlangsung dan siswa juga menjadi bersemangat menuang ide dalam
commit to user 29
bahasa yang baik dan benar dengan cara menerapkan tahap-tahap menulis yang dikombinasukan dengan teknik tersebut. Dengan demikian kualitas
proses dan hasil pembelajaran keterampilan menulis narasi dapat meningkat. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan menjadi bagan di
bawah ini.
Kondisi awal pembelajaran menulis narasi di SMA Negeri 3 Salatiga
Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menulis narasi
Guru menerapkan modelteknik yang kurang tepat dalam pembelajaran menulis narasi
Rerata nilai menulis narasi siswa rendah
Pelaksanaan Tindakan dengan Penerapan Model Pembelajaran
kooperatif Teknik Make a Match
Guru mengajak siswa belajar menulis narasi dengan bermain kartu yang berisi kerangka karangan, foto dan
biografi tokoh serta guru memberlakukan hukuman dan hadiah.
Guru menerapkan kaidah-kaidah serta tahapan penulisan dalam pembelajaran menulis narasi
Pascatindakan : Keterampilan menulis narasi siswa meningkat
Siswa menjadi tertarik, bersemangat dan aktif dalam pembelajaran menulis narasi
Hasil tulisan narasi siswa ditulis sesuai dengan kaidah dan tahap penulisan
Guru menerapkan teknik pembelajaran Make a Match dalam pembelajaran menulis narasi
Rerata nilai menulis narasi siswa meningkat
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
commit to user 30
D. Hipotesis Tindakan