commit to user 65
6 Siswa diminta mencari pasangan kartu, kemudian membuat kelompok
berdasarkan kelompok kartu tersebut. 7
Guru meminta siswa mendiskusikan isi gabungan kartu milik kelompok masing-masing.
8 Guru meminta siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi
karangan narasi utuh secara individu. 9
Guru meminta siswa menyunting hasil karangan sendiri atas bimbingan guru dengan cara menemukan letak kesalahan bahasa pada karangannya
tersebut kemudian memperbaiki setiap kesalahannyang ditemukan. 10
Guru meminta siswa menulis kembali karangan yang telah disunting. 11
Guru meminta siswa mengumpulkan tulisan. 12
Guru melakukan refleksi dan menutup pelajaran. Peneliti dan guru merencanakan skenario pertemuan kedua dengan
langkah-langkah: 1
guru membagikan pekerjaan siswa secara silang; 2
guru meminta siswa mengoreksi pekerjaan yang dipegang oleh setiap siswa atas bimbingan guru dengan cara menemukan letak kesalahan bahasa pada
karangannya tersebut dan cara menandainya dengan memberi lingkaran atau melingkari penulisan huruf atau pemakaian tanda baca yang salah;
3 guru membagikan bedak bayi kepada setiap siswa;
4 siswa yang mengoreksi diminta memberikan hukuman dengan menaburkan
bedak bayi pada wajah siswa yang melakukan kesalahan; 5
guru melakukan refleksi dengan bertanya jawab mengenai materi menulis narasi dan menutup pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, yaitu
pada hari Sabtu, 20 November 2010 dan hari Selasa, 23 November 2010. Pertemuan pertama berlangsung selama dua jam pelajaran 2 X 45 menit mulai
pukul 11.00 hingga 12.30 dan pertemuan kedua berlangsung selama satu jam pelajaran yakni pukul 09.45 hingga 10.00 1 X 45 menit
commit to user 66
Proses pembelajaran siklus II dilaksanakan di ruang kelas tanpa di lengkapi LCD. Pada siklus II, materi tidak disampaikan secara lengkap dengan
alasan materi mengenai menulis narasi sudah disampaikan secara detail pada siklus I. Selain itu keterampilan menulis lebih menekankan produk dan hasil
unjuk kerja, bukan penilaian kognitif sehingga waktu yang tersedia lebih dialokasikan untuk memperbaiki kualitas tulisan siswa, bukan pemahaman siswa
mengenai materi menulis narasi. Adapun urutan pelaksanaan tindakan II pertemuan pertama meliputi langkah-langkah sebagai berikut.
a. Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam siswa kemudian
dilanjutkan dengan pemberian apersepsi. Pemberian apersepsi dilakukan guru dengan menanyakan pada siswa tentang beberapa sosok guru SMA
Negeri 3 Salatiga yang memiliki kesan khusus di hati siswa. Beberapa siswa menjawab, guru yang berkesan di hati adalah Pak Rudi, karena Pak Rudi
pembina Pramuka yang terkenal dengan tegas. Siswa lain menjawab Miss Ndaru karena masih muda dan selalu mengemas pembelajaran bahasa
Inggris secara menarik. Sebagian siswa lain menjawab Pak Riya kerena memiliki idealisme yang tinggi dan cara mengajar pembelajaran Pkn yang
menyenangkan. b.
Guru memberikan penghargaan kepada lima siswa yang memperoleh nilai tertinggi pada siklus I, yakni kepada Dwi Sri Lestari, Erni Supriyanti,
Retnaningtyas Diah P., Selvi Windiastuti dan Wening Indriyati. c.
Guru mengulas secara sekilas materi bentuk-bentuk teks naratif. Guru bertanya pada siswa tentang bentuk teks naratif. Pertanyaan yang diberikan
guru meliputi pengertian, perbedaan antar bentuk, dan contoh dari setiap bentuk teks naratif. Ketika guru melontarkan pertanyaan tersebut, sebagian
besar siswa mampu menjawab dengan baik walaupun mereka membuka buku catatan.
d. Guru memberi contoh cara membetulkan kesalahan bahasa yang dituliskan
siswa pada hasil karangan sebelumnya. Berdasarkan hasil tulisan siswa pada siklus I, guru menunjukkan kesalahan bahasa yang terdapat pada beberapa
commit to user 67
karangan siswa kemudian memberi contoh cara membetulkan kesalahan bahasa.
e. Guru selanjutnya membagikan kartu yang berisi kerangka karangan dengan
tema ”guru kesayanganku”. Biografi guru SMA Negeri 3 Salatiga yang diangkat dalam kartu kerangka karangan tersebut adalah biografi Bapak
Riya, Bapak Novembri, Bapak Muhlasin, Miss Ndaru dan Bu Khotik. f.
Siswa diminta mencari pasangan kartu yang telah dibagikan dan membentuk kelompok berdasarkan kartu.
g. Siswa diminta mendiskusikan dengan teman sekelompok mengenai isi kartu
kerangka karangan. Setelah itu, siswa dibebaskan untuk memilih masuk ke dalam salah satu kelompok dengan alasan karena tokoh dalam kartu yang
dipegang oleh siswa belum tentu disukai oleh siswa. h.
Siswa kemudian diminta mengembangkan kartu yang berisi kerangka karangan menjadi teks naratif yang utuh. Dalam hal ini, guru membebaskan
siswa menulis dalam bentuk tulisan tangan ataupun ketikan. Siswa yang mengerjakan tugas berupa ketikan diminta untuk mengumpulkan hasil
karangan berupa soft file. i.
Selama membuat karangan, guru memberi bimbingan kepada siswa. Pada siklus II ini masih ditemui kesalahan penggunaan bahasa, ejaan maupun
organisasi karangan pada karangan siswa. j.
Guru meminta siswa menyunting pekerjaan masing-masing berdasarkan profil penilaian karangan.
k. Guru meminta siswa mengumpulkan karangan yang telah dibuat.
l. Guru menutup pelajaran dengan melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan. Pembelajaran menulis narasi dilanjutkan pada pertemuan kedua.
Pelaksanaan tindakan II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 23 November 2010 selama dua jam pelajaran yaitu pukul 09.15 hingga 10.00 WIB.
Urutan pelaksanaan tindakan II pada pertemuan kedua sebagai berikut. a.
Guru membagikan karangan yang telah ditulis siswa secara tukar silang. Guru kemudian meminta siswa mengoreksi tulisan yang telah dibagikan.
commit to user 68
Pada pertemuan dua siklus II, guru masih menemukan kesalahan pada tulisan siswa. Kesalahan sebagian siswa adalah penggunaan kalimat tanpa
subjek. Guru meminta siswa menandai kesalahan bahasa dengan cara memberi lingkaran atau melingkari penulisan huruf atau pemakaian tanda
baca yang salah. b.
Guru membagikan bedak bayi kepada setiap siswa. c.
Guru meminta siswa menaburkan bedak bayi ke wajah siswa yang memiliki karangan yang ia koreksi sesuai dengan banyaknya kesalahan yang diperbuat
dalam menulis narasi. d.
Siswa diminta mengumpulkan kembali hasil karangan narasi mereka. e.
Guru melakukan refleksi dan menutup pelajaran. Refleksi yang dilakukan guru berupa penguatan dan simpulan mengenai materi pelajaran tentang
bentuk karangan narasi. Dalam memberikan penguatan dan simpulan, guru mengingatkan siswa yang sebelumnya tidak masuk dan tidak mengumpulkan
tugas bahwa mereka akan memperoleh nilai nol. Setelah guru memberikan refleksi berupa penguatan. guru menutup pelajaran dengan memberikan
salam pada siswa di akhir pelajaran.
c. Observasi dan Interpretasi