commit to user 26
6. kelompok tiga dipecah menjadi dua untuk melakukan seperti yang
dilakukan oleh kelompok pertama dan kedua, kelopok pertama dan kedua gantian menjadi penilai;
7. kegiatan akhir adalah siswa berdiskusi secara bersama sama mengenai
hasil yang telah didapat masing-masing pasangan, apakah sudah benar atau belum. Dari hasil tersebut, masing-masing pasangan mengembangkan
apa yang telah mereka dapat menjadi sebuh paragraf narasi. Pada penelitian ini, model pembelajaran kooperatif teknik Make a Match
akan diterapkan sebagai berikut: a guru masuk kelas dan mempresensi siswa; b guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menulis
narasi faktual; c guru menyampaikan materi menulis narasi; dguru membagi beberapa potongan kartu kepada masing-masing siswa yang berisi diantaranya
gambar, kerangka karangan, dan potongan biografi tokoh; e guru meminta siswa mencari pasangan kartu tersebut; f guru meminta siswa menulis
paragraf narasi berdasarkan kartu-kartu yang mereka gabungkan, kemudian menyunting tulisan masing-masing; g guru membagi pekerjaan siswa secara
silang atau ditukarkan; h guru mengajak siswa mengoreksi jawaban teman mereka; i siswa yang mengoreksi diminta memberikan hukuman pada setiap
kesalahan dengan menaburkan bedak bayi pada wajah mereka secara bergantian; j lima siswa dengan nilai tertinggi diberikan penghargaan oleh
guru. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa langkah dalam teknik Make a Match dapat diadaptasi dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis
narasi sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik Make a Match dapat dipakai dalam pembelajaran menulis narasi.
B. Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Pertama, penelitian Hayatun 2009 dengan tujuan mengetahui kualitas proses
dan hasil belajar menulis narasi sebelum dan sesudah diterapkan strategi pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V
SDN 3 Punduhsari tahun ajaran 20082009. Latar belakang penelitian ini
commit to user 27
adalah rendahnya nilai menulis narasi siswa dan kurangnya keaktifan siswa kelas V SDN 3 Punduhsari tahun ajaran 20082009. Dalam pembelajaran
menulis narasi, siswa cenderung ramai dan kurang tertarik terhadap pembelajaran. Oleh sebab itu, Hayyatun menerapkan model pembelajaran
kooperatif untuk menangani masalah tersebut. Dalam penelitian tersebut, terdapat beberapa temuan penelitian diantaranya setelah diterapkan model
pembelajaran kooperatif, hasil belajar siswa meningkat, terdapat pembagian kerja yang jelas pada saat siswa berkelompok sehingga siswa tidak lagi ramai
saat proses belajar mengajar berlangsung, siswa dapat mengungkapkan ide secara runtut dengan bahasa yang baik dan benar.
Keterampilan berbahasa yang digunakan dalam penelitian di atas sama dengan penelitian ini yaitu keterampilan menulis. Adapun perbedaaan
penelitian di atas dengan penelitian ini yaitu pada objek dan tindakan dalam penelitian. Penelitian lain yang relevan adalah penelitian Susilowati 2009
dengan tujuan mengetahui kualitas proses dan hasil belajar menulis narasi sebelum dan sesudah diterapkan media buku cerita bergambar. Latar belakang
penelitian tersebut adalah ditemukannya masalah dalam pembelajaran menulis narasi, yakni siswa kurang mampu membaca dengan lancar sehingga jam
pelajaran menulis dipakai untuk membaca, motivasi siswa menulis narasi rendah dan nilai menulis narasi siswa rendah. Oleh karena itu, Susilowati
memilih media cerita bergambar untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis narasi. Dalam penelitian tersebut pada siklus I, rerata
nilai menulis narasi siswa mengalami penurunan 2,925 poin dari 60,425 menjadi 57,5. Pada siklus II mengalami peningkatan yakni 97,3 atau 37
siswa lulus dengan rerata nilai 78,5 sedangkan pada siklus III mengalami peningkatan rerata nilai kelas menjadi 85,9, tetapi 10 siswa mengalami
penurunan nilai. Berdasarkan kedua penelitian di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil pembelajaran menulis siswa, khususnya menulis
commit to user 28
narasi. Selain itu, kerja sama antarsiswa dapat meningkatkan keaktifan dan semangat siswa dalam proses pembelajaran menulis narasi.
Bertolak dari penelitian di atas diketahui bahwa peningkatan kualitas pembelajaran menulis narasi diperlukan dalam pendidikan saat ini baik tingkat
dasar sampai pendidikan tingkat tinggi sehingga seringkali dilakukan penelitian yang membahas keterampilan menulis narasi. Namun demikian,
penelitian keterampilan menulis dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan teknik Make a Match belum banyak diteliti. Oleh karena itu,
peneliti merasa penting melaksanakan penelitian mengenai menulis narasi dengan teknik Make a Match.
C. Kerangka Berpikir