commit to user 11
tetap logis; b membaca kembali setiap memperoleh satu paragraf; dan c percaya diri akan apa yang ditulis; lalu 3 editing yang terdiri atas a
memperhatikan kesalahan
kata, tanda
baca dan
tanda hubung;
bmemperhatikan hubungan antarparagraf; dan c membaca tulisan secara menyeluruh.
Melengkapi pendapat di atas, Slamet 2008:112-120 menjelaskan bahwa tahap penulisan terdiri atas 1 prapenulisan, yakni a menentukan dan
membatasi topik tulisan; b merumuskan tujuan, menentukan bentuk tulisan, dan menentukan pembaca yang akan ditujunya; c memilih bahan; dan d
menentukan generalisasi dan cara-cara mengorganisasikan ide untuk tulisannya; 2 pembuatan draf; 3 perevisian; 4 pengeditanpenyuntingan; 5
pemublikasian. Penulisan karangan pada dasarnya meliputi tahap pramenulis, menulis dan revisi. Dalam tahap pramenulis, seseorang mempersiapkan
tulisannya dengan menentukan topik tulisan, membuat kerangka, dan menentukan bentuk tulisan. Berdasarkan kerangka yang telah dibuat,
seseorang menyusun draf tulisan, kemudian draf tulisan tersebut disunting pada tahap revisi.
c. Jenis-jenis Tulisan
Akhadiah, Maidar G. Arsyad dan Sakura H. Ridwan 1997:14-15 mengemukakan bahwa terdapat empat jenis tulisan, yakni deskripsi, narasi,
eksposisi dan persuasi. Wiyanto 2006:64-69 mengklasifikasikan tulisan berdasarkan sifat dan tujuan menjadi lima jenis, yakni narasi, deskripsi,
eksposisi, argumentasi dan persuasi. Nurudin 2010:50 mengemukakan bahwa deskripsi adalah penulisan dengan penggambaran obyek dengan
memanfaatkan panca indera. Fokus penulisan tergantung pada emosi pembaca, hal panca indera mana, dan pembaca itu sendiri. Narasi adalah
bercerita, penulisan ini digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan, melestarikan sejarah dan juga menghibur pembaca. Eksposisi adalah penulisan
untuk menjelaskan suatu proses atau ide. Dalam penulisan dibutuhkan hal yang rinci tentang suatu penjelasan dari definisi. Jenis tulisan yang keempat
commit to user 12
adalah persuasi, yakni tulisan yang berisi bujukan terhadap seseorang untuk melakukan sesuatu.
Menyambung pendapat
di atas,
Sudaryat 2009:169-172
mengemukakan bahwa berdasarkan bentuknya, terdapat empat jenis wacana. Wacana narasi adalah wacana yang isinya memaparkan terjadinya suatu
peristiwa, baik peristiwa rekaan maupun kenyataan. Wacana deskripsi yaitu wacana yang isinya menggambarkan penginderaan penglihatan, pendengaran,
penciuman, kehausan, kelelahan, perasaan, dan perilaku jiwa harapan, ketakutan, cinta, benci, rindu dan rasa tertekan. Wacana eksposisi adalah
wacana yang isinya menjelaskan sesuatu. Wacana argumentasi yakni wacana yang memberikan alasan terhadap kebenaran atau ketidakbenaran sesuatu hal,
dengan maksud agar pesapa dapat diyakinkan sehingga terdorong untuk melakukan sesuatu.
Berdasarkan pemaparan di atas, berdasarkan bentuknya terdapat lima jenis wacana, yakni narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Narasi adalah wacana yang berisi kisahan atau cerita dan di dalamnya terdapat konflik antartokoh, sedangkan deskripsi adalah wacana yang berisikan
menggambarkan hasil penginderaan. Eksposisi adalah wacana yang berisikan penjelasan mengenai suatu proses. Wacana argumentasi adalah wacana yang
bertujuan untuk meyakinkan pembaca, termasuk membuktikan pendapat atau pendirian dirinya dan wacana persuasi adalah wacana yang berisikan ajakan
kepada pembaca untuk melakukan suatu hal dalam menyingkapi sesuatu.
d. Pengertian Menulis Narasi