Jenis-jenis Tulisan Narasi Hakikat Menulis

commit to user 13 karangan yang mengisahkan suatu peristiwa yang disusun secara kronologis sistematika waktu dengan tujuan memperluas pengalaman seseorang. Isi wacana narasi adalah cerita atas suatu peristiwa atau kisah seseorang. Nurudin 2010:71 mengemukakan bahwa narasi adalah bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah cerita secara kronologis atau berlangsung dalam suatu kesatuan waktu tertentu. Narasi dapat dimulai dari peristiwa ditengah atau paling belakang, sehingga memunculkan flashback. Narasi dapat bergaya kisahan orang pertama sehingga terasa subjektivitas pengarangnya, atau orang ketiga sehingga lebih terkesan objektif. Senada dengan pendapat tersebut, Wiyanto 2006:65 mengatakan bahwa narasi merupakan kisah atau cerita yang bertujuan mengisahkan atau menceritakan, kadang mirip dengan paragraf deskripsi. Perbedaannya, narasi mementingkan urutan dan biasanya ada tokoh yang diceritakan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa narasi merupakan sebuah wacana atau tulisan yang memiliki berbentuk cerita atau kisahan yang menonjolkan pelaku serta menurut perkembangan dari waktu ke waktu dan disusun secara sistematis. Ciri-ciri karangan narasi menurut Keraf 2007:136 yakni menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan, dirangkai dalam urutan waktu, berusaha menjawab pertanyaan “apa yang terjadi?”, ada konflik dan narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konflik.

e. Jenis-jenis Tulisan Narasi

Berikut adalah jenis tulisan narasi menurut Keraf 2007:136-138. 1. Narasi Ekspositorik Narasi Teknis Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat mengenai suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan commit to user 14 narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif. 2. Narasi Sugestif Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Perbedaan pokok antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif menurut Keraf 2007:138-139 adalah sebagai berikut. Narasi Ekspositoris Narasi sugestif 1. Memperluas pengetahuan. 1. Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat. 2. Menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian. 2. Menimbulkan daya khayal. 3. Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional 3. Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna, sehingga kalau perlu penalaran dapat dilanggar. 4. Bahasanya lebih condong ke bahasa informatif dengan titi berat pada penggunaan kata-kata denotatif. 4. Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitik beratkan penggunaan kata-kata konotatif. Pada intinya, narasi ekspositoris menyajikan cerita kepada pembaca, berisi kisahan cerita yang dapat ditangkap secara rasional dan cerita tersebut masuk akal. Suatu cerita narasi ekspositoris menyajikan kisahan yang bisa ditemukan pembaca dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, narasi sugestif menyajikan suatu kisahan yang akan mengajak pembaca berkhayal, menemukan sesuatu di luar nalar dan tidak masuk akal. Umumnya cerita yang disajikan dalam narasi sugestif tidak bisa ditemukan dalam kehidupan sehari- hari. commit to user 15 Sudaryat 2009:170 menjelaskan bahwa wacana narasi dapat bersifat faktual maupun imajinatif seperti dongeng, novel, biografi, sketsa, dan anekdot. Pendapat lain yakni Tarigan 2008:28 mengutip pendapat Weaver, mengklasifikasikan narasi menjadi empat jenis, yakni narasi urutan waktu, motif, konflik, titik pandangan, dan pusat minat. Melengkapi pendapat tersebut, Tarigan 2008:35 berpendapat bahwa terdapat empat bentuk tulisan narasi yang biasa dipergunakan, yakni buku catatan harian atau jurnal, cerita otobiografis, lelucon otobiografis, dan esai pribadi. Senada dengan pendapat tersebut, Djauharie dan Suherli 2005:47 menyatakan bahwa cerita atau kisah yang diketengahkan di dalam narasi dapat berupa kisah fiktif maupun imajinatif, dapat pula berupa kisah faktual atau nyata. Contoh kisah yang fiktif diantaranya cerpen, novel dan hikayat sedangkan contoh kisah faktual diantaranya sejarah, biografi, otobiografi dan cerita pengalaman. Menyambung pendapat di atas, Keraf 2007:141-144 berpendapat bahwa terdapat empat bentuk khusus dalam paragraf narasi, yakni biografi dan otobiografi, anekdot, anekdot dan insiden, sketsa, dan profil. Biografi dan otobiografi adalah penyampaian kisah menarik mengenai kehidupan dan pengalaman-pengalaman pribadi. Perbedaannya, biografi dikisahkan oleh orang lain sedangkan otobiografi dikisahkan oleh orang itu sendiri. Selanjutnya, anekdot adalah semacam cerita pendek yang bertujuan menyampaikan karakteristik yang menarik atau aneh mengenai seseorang atau hal lain, sedangkan insiden merupakan cerita mengenai kejadian atau peristiwa yang tengah terjadi. Sketsa adalah cerita yang menyajikan hal-hal yang penting dari suatu peristiwa atau kejadian secara garis besar dan selektif dan profil adalah suatu wacana modern yang berusaha menggabungkan narasi, deskripsi dan eksposisi dalam berbagai porsi yang berbeda. Walaupun demikian, pada kenyataannya keempat bentuk karangan narasi ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain, selalu ada kaitan antara bentuk satu dan yang lainnya. commit to user 16

2. Hakikat Pembelajaran Menulis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH SISWA KELAS V SD NEGERI PLUMBON 01 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 157

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa pada materi pembelajaran jurnal umum : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 0 313

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa pada materi pembelajaran jurnal umum penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4 Yogyakarta

0 5 311

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 22

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH.

0 2 6

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK ... 1 PB

0 0 8