commit to user 77
Tabel 5. Nilai Menulis Narasi Siswa pada Siklus III
No Nama Siswa
Aspek penulisan yang dinilai Nilai
Ket. I
II III
IV V
Isi Organisasi
Peng. Bhs Kosakata
Mekanik
1 Ahimsa Eka A.
25 16
18 15
6 80
Tuntas 2
Chitra Kusuma D. 27
17 15
16 6
81 Tuntas
3 Dilla Agusta V.
20 18
18 16
9 81
Tuntas 4
Dwi Sri Lestari 28
18 17
18 9
90 Tuntas
5 Erni Supriyanti
29 18
18 18
8 91
Tuntas 6
Faizal Haryo W. 28
18 16
17 7
86 Tuntas
7 Farras Alda H.
23 17
15 16
7 78
Tuntas 8
Fath Anissa H. 21
17 17
18 10
83 Tuntas
9 Febrian Bagus K.
25 18
17 19
10 89
Tuntas 10
Febriana C 28
17 17
18 8
88 Tuntas
11 Futria Ayu W.
24 15
10 16
9 74
Tuntas 12
Igga Swastika 23
17 16
18 9
83 Tuntas
13 Kusuma Asmara D.
20 5
17 17
5 64
Tidak Tuntas 14
Lia Tarzuqia R. 24
18 16
17 6
81 Tuntas
15 Maria Andya T.
30 19
18 19
10 96
Tuntas 16
Nabela Yeni S. 24
18 15
17 5
79 Tuntas
17 Petra Eka H.
22 18
18 19
6 83
Tuntas 18
Pradipta Angga S 20
14 18
15 7
74 Tuntas
19 Prahasdika Dhimas Y.
18 14
16 13
6 67
Tidak Tuntas 20
Primadinar Sekar R. 27
17 16
19 9
88 Tuntas
21 Ragil Kurniawan
24 17
17 16
9 83
Tuntas 22
Rahmadhani Osa I. Tidak Tuntas
23 Retnaningtyas Diah P.
30 18
18 19
9 94
Tuntas 24
Roro Hanaliesia 22
17 17
17 7
80 Tuntas
25 Seline C
23 18
17 17
10 85
Tuntas 26
Selvi Windiastuti 27
18 11
18 10
84 Tuntas
27 Shevi Prima E.
24 18
19 18
8 87
Tuntas 28
Tafsiroh 26
17 15
16 8
82 Tuntas
29 Tessa C.
26 18
10 15
8 77
Tuntas 30
Tiara Utari 22
18 17
17 7
81 Tuntas
31 Venda Vista T.
23 18
17 17
8 83
Tuntas 32
Vivian Rheza AF. 28
18 16
17 7
86 Tuntas
33 Wening Indriyati
30 18
18 18
7 91
Tuntas 34
Wesly Valentino 24
18 16
17 4
79 Tuntas
Total 815
560 536
563 254
2728 Rata-rata
23,97 16,474
15,76 16,56
7,47 80,24
d. Analisis dan Refleksi Peneliti dan guru melakukan analisis dan refleksi bersama dengan hasil
sebagai berikut. a.
Keaktifan siswa dari keseluruhan aktivitas pembelajaran menulis narasi mengalami peningkatan, yaitu sebesar 9 poin dari 85 menjadi 94.
Artinya, jumlah siswa yang aktif dalam siklus ini bertambah 11 siswa dari 20 siswa yang aktif pada pertemuan sebelumnya pada siklus II. Aktivitas
siswa yang menjadi indikator keaktifan telah dilakukan sebagian besar siswa. Hampir semua siswa aktif memberikan respons terhadap apersepsi
commit to user 78
yang diberikan guru, memperhatikan materi yang dijelaskan guru, mencari pasangan kartu, melakukan diskusi, serta aktif mengembangkan kerangka
karangan ke dalam bentuk karangan narasi yang utuh. Pada siklus III ini, terdapat tiga siswa yang tidak mengikuti pembelajaran
karena izin. Akan tetapi, dua siswa mengumpulkan tugas di lain hari. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan semangat siswa dalam mengerjakan
tugas menulis narasi. Sistem eksekusi dalam teknik Make a Match mampu menyemangati siswa dalam menulis narasi dengan baik dan runtut.
b. Adanya peningkatan kemampuan siswa dalam mengembangkan ide tulisan
narasi meskipun tulisan yang dihasilkan belum sempurna. Kerangka karangan yang diberikan oleh guru telah mampu ditulis dan dikembangkan
oleh siswa secara runtut. Kesalahan penulisan huruf besar dan tanda baca yang terjadi pada siklus II telah mampu diminimalisasikan walaupun
belum benar seluruhnya. Pengorganisasian tulisan bisa dipahami oleh pembaca. Penggunaan bahasa dalam tulisan sudah cukup baik, siswa
mampu menggunakan kalimat lengkap dengan baik. Peningkatan yang terjadi pada siklus III ini cukup signifikan pada setiap aspek penulisan
karangan. Artinya, jumlah siswa yang mampu mengembangkan ide, mengorganisasikan tulisan, penggunaan bahasa yang baik, kosakata dan
ejaan yang tepat ke dalam tulisan narasi dengan baik dalam siklus ini bertambah dari siklus sebelumnya. Terbukti, skor dalam tiap aspek
penulisan karangan narasi mengalami peningkatan meskipun tulisan yang dihasilkan belum sepenuhnya sempurna. Pada siklus ini, masing-masing
skor siswa meningkat. Batas minimal ketuntasan hasil belajar pada siklus III ini telah berhasil
dicapai oleh siswa, walaupun masih terdapat 3 siswa yang belum mencapai nilai minimal batas ketuntasan 70. Siswa yang telah berhasil mencapai nilai 70 ke atas
mengalami peningkatan, yakni sebesar 18 poin dari 73,5 menjadi 91. Artinya, jumlah siswa yang mencapai batas minimal ketuntasan hasil belajar dalam siklus
ini bertambah 6 siswa dari 25 siswa yang telah berhasil mencapai batas minimal ketuntasan hasil belajar pada pertemuan sebelumnya dalam siklus II. Hal tersebut
commit to user 79
tampak dari keruntutan mereka dalam menceritakan tokoh dalam bentuk biografi, organisasi tulisan yang baik serta penggunaan bahasa yang baik. Beberapa
kesalahan yang masih dijumpai pada hasil karangan siswa berupa aspek penggunaan bahasa. Siswa masih menggunakan kalimat tidak lengkap. Akan
tetapi, kesalahan tersebut hanya dilakukan oleh sebagian kecil siswa. Segala kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada siklus II pada aspek ini dapat diatasi
dengan tahap pengeditan yang dilakukan siswa setiap mereka selesai menulis karangan narasi sebelum pada akhirnya dikumpulkan pada guru.
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, peneliti dan guru menyatakan bahwa tindakan III berhasil meningkatkan kualitas proses dan hasil
menulis narasi siswa. Peningkatan terjadi pada beberapa indikator dibandingkan siklus sebelumnya. Siswa telah berhasil mencapai nilai batas minimal ketuntasan
belajar, walaupun masih terdapat tiga siswa yang belum mampu meraih nilai batas ketuntasan. Mengingat capaian pada siklus III ini telah sesuai dengan indikator
yang dirumuskan, maka peneliti mengakhiri penelitian. Adapun hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I hingga III di atas dapat dibuat rekapitulasi seperti pada
tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6. Rekapitulasi Ketercapaian Indikator Penelitian Siklus I, II, dan III No.
Indikator Persentase yang Dicapai
Siklus I Siklus II
Siklus III
1. Tulisan sesuai dengan tema atau
ketentuan yang diberikan oleh guru 53
67 80
2. Mampu mengorganisasikan tulisan
karangan dengan baik, kerapian tulisan 55
67 82
3. Tulisan menggunakan bahasa struktur
kalimat yang baik dan benar 55
66 79
4. Mampu menggunakan kosakata yang
sesuai 55
58 83
5. Ejaan yang baik dan benar
30 47
75 6.
Siswa bersemangat dan aktif dalam pembelajaran menulis narasi
72 85
97 7.
Ketuntasan hasil belajar menulis narasi 44,12
73,53 91
commit to user 80
Berdasarkan rekapitulasi di atas, dapat dinyatakan bahwa perbandingan prosentase yang dicapai pada siklus I, II, dan III menunjukkan adanya
peningkatan pada ketiga indikator yang ditetapkan. Peningkatan yang signifikan terjadi pada indikator 7, yaitu ketuntasan menulis narasi siswa sebesar 29,41
dari siklus I ke siklus II, serta peningkatan 18 dari siklus II ke siklus III. Secara umum dapat dinyatakan bahwa peningkatan ketiga indikator dari siklus II ke III
lebih tinggi dibandingkan dari siklus I ke II. Secara keseluruhan terdapat peningkatan persentase pada semua indikator dari satu siklus ke siklus berikutnya.
Banyaknya siswa yang belum mencapai batas minimal ketuntasan hasil belajar menulis narasi pada siklus I disebabkan banyaknya kesalahan yang dibuat
siswa seperti organisasi isi yang kurang tepat, penggunaan bahasa yang didominasi oleh kalimat tidak lengkap, serta ejaan seperti penggunaan tanda baca
yang salah. Selain itu, tema tugas menulis pada siklus ini mengenai pahlawan, tema ini dianggap cukup berat oleh sebagian siswa sehingga dalam menuangkan
ide, mereka terlalu terpaku pada kartu kerangka. Mereka menjadi malas mengerjakan tugas menulis. Selain itu, siswa masih beranggapan bahwa siklus I
sama dengan pembelajaran menulis sebelum-sebelumnya, sehingga terdapat sepuluh siswa yang tidak mengerjakan tugas menulis.
Lain halnya dengan kondisi pada siklus II yang menunjukkan bahwa sebagian siswa mampu mencapai batas minimal ketuntasan hasil belajar menulis
narasi. Sebagaimana diuraikan di depan, tema tugas menulis pada siklus ini adalah ”Guru Kesayanganku”. Tema tersebut memicu semangat siswa mengembangkan
tulisan. Selain itu, siswa juga dilibatkan mencari profil guru kesayangan mereka sebelum pembelajaran berlangsung, sehingga siswa mempunyai modal informasi
dalam mengembangkan kerangka karangan. Di sisi lain, siswa yang tidak mengerjakan tugas menulis narasi pada siklus I mendapat hukuman ditaburi bedak
bayi full body, sehingga mereka berusaha mengerjakan pada siklus II agar tidak mendapat hukuman. Selain itu, guru telah memberikan banyak penjelasan
mengenai penulisan huruf besar dan tanda baca yang benar sehingga siswa mengetahui letak kesalahan penulisan huruf besar dan tanda baca yang telah
mereka lakukan.
commit to user 81
Kondisi yang sama terjadi pada siklus III, yakni mayoritas siswa telah mencapai batas minimal ketuntasan hasil belajar menulis narasi. Ketuntasan
dalam menulis narasi tersebut dilatarbelakangi oleh pengalaman siswa atas kesalahan yang telah mereka alami sebelumnya. Kesalahan yang dilakukan siswa
berkurang pada siklus III. Dari 29 siswa, terdapat 3 siswa yang belum mencapai batas minimal ketuntasan hasil belajar menulis narasi. Pada siklus III ini, terdapat
tiga siswa yang tidak mengikuti pembelajaran karena izin. Akan tetapi, dua siswa mengumpulkan tugas di lain hari. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
semangat siswa dalam mengerjakan tugas menulis narasi.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, deskripsi hasil pengamatan tindakan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, dan paparan hasil penelitian, berikut
ini peneliti mengemukakan pembahasan hasil penelitian yang meliputi peningkatan kualitas proses dan kualitas hasil menulis narasi dengan teknik Make
a Match pada siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 3 Salatiga tahun ajaran 20102011. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap
siklus terdiri atas empat tahap. Tahap penelitian tersebut terdiri atas: 1 tahap perencanaan tindakan; 2 tahap pelaksanaan tindakan; 3 tahap observasi
tindakan atau pengamatan; serta 4 tahap analisis dan refleksi. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan survei awal terlebih
dahulu guna mengetahui kondisi yang terjadi di lapangan, yaitu di SMA Negeri 3 Salatiga. Berdasarkan hasil survei awal, peneliti menemukan bahwa kemampuan
menulis narasi siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 3 Salatiga dapat dikatakan rendah apabila dibandingkan dengan nilai keterampilan berbahasa dan bersastra
Indonesia lainnya menyimak, berbicara, dan membaca. Oleh sebab itu, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas yang bersangkutan guna mencari solusi
mengatasi masalah tersebut. Setelah peneliti dan guru mengadakan diskusi, akhirnya kedua belah pihak sepakat mengatasi masalah tersebut dengan teknik
Make a Match dalam proses pembelajaran menulis narasi di kelas XI Bahasa SMA Negeri 3 Salatiga.