Rancangan Siklus II Tahap Pelaksanaan Tindakan

commit to user 44

d. Rancangan Siklus II

Pada siklus kedua peneliti melakukan tahapan seperti pada siklus pertama, yakni tahap pelaksanaan, observasi pengamatan serta analisis dan refleksi. Akan tetapi, pada siklus kedua ini didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada siklus pertama refleksi, sehingga kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus pertama tidak terjadi pada siklus kedua. Perbaikan tindakan pada siklus kedua tetap menggunakan teknik Make a Match dalam pelatihan menulis narasi sesuai dengan indikator dan tema pembelajaran yang berbeda. 1 Tahap Perencanaan Tindakan , meliputi kegiatan sebagai berikut. a. Guru berdiskusi dengan peneliti untuk menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP menulis narasi untuk dua kali tatap muka 2 x 2 x 45 menit. b. Guru bersama peneliti merancang skenario pembelajaran menulis narasi dengan teknik Make a Match dengan langkah-langkah sebagai berikut: a guru masuk kelas dan mempresensi siswa; b guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menulis narasi faktual; c guru sedikit mengulang materi menulis narasi yang telah disampaikan; d lima siswa yang memperoleh nilai paling tinggi pada siklus I diberi penghargaan oleh guru; e guru membagi beberapa potongan kartu kepada masing-masing siswa yang berisi diantaranya gambar, kerangka karangan, dan potongan biografi tokoh; f guru meminta siswa mencari pasangan kartu tersebut; g guru meminta siswa menulis paragraf narasi berdasarkan kartu-kartu yang mereka gabungkan, kemudian memperbaiki atau menyunting tulisan masing- masing; h pada pertemuan selanjutnya, guru membagi pekerjaan siswa secara silang atau ditukarkan; i guru mengajak siswa mengoreksi jawaban teman mereka; j siswa yang mengoreksi diminta memberikan hukuman pada setiap kesalahan dengan menaburkan bedak bayi pada wajah mereka secara bergantian. commit to user 45 c. Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis narasi. Untuk instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama pembelajaran berlangsung. 2 Tahap Pelaksanaan Tindakan. Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti dengan mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis narasi sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran RPP yang telah disusun sebelumnya oleh guru dan peneliti. Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan masing-masing pertemuan 2 x 45 menit. Pelaksanaan tindakan sesuai skenario pembelajaran yang terdapat dalam tahap perencanaan tindakan. Pembelajaran tetap dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap observasi. 3 Tahap Observasi Tindakan. Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti pada saat pembelajaran berlangsung serta pada saat guru dan peneliti mengoreksi hasil karangan narasi siswa. Tindakan ini dilakukan guru maupun peneliti dengan cara mengamati keaktifan siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran. Peneliti tetap menginterpretasi aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran dengan penerapan teknik Make a Match. Di samping itu, observasi juga dilakukan pada hasil pembelajaran menulis narasi yang telah dilaksanakan guna memperoleh data mengenai kelemahan atau kelebihan tindakan yang telah dilaksanakan. Observasi diarahkan pada indikator-indikator yang telah ditentukan sebelumnya sebagai pedoman saat mengamati berlangsungnya pembelajaran. Lebih jelas, observasi ini difokuskan pada situasi pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang dilakukan guru, dan aktivitas siswa saat berlangsungnya pembelajaran. Guna memperoleh data yang akurat maka dilakukan wawancara dengan siswa mengenai poin-poin tertentu yang dirasa perlu ditanyakan pada siswa untuk mendapatkan data selengkapnya. Peneliti tetap bertindak sebagai pengamat yang melakukan commit to user 46 observasi di bangku paling belakang. Peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa melalui pedoman observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sesekali peneliti berada di depan atau di samping kelas untuk mengambil gambar sebagai dokumentasi. Selanjutnya peneliti dan guru berdiskusi mengenai hasil akhir tindakan dan menyusun rancangan tindakan berikutnya. 4 Tahap Analisis dan Refleksi, dilakukan oleh peneliti dengan cara menganalisis hasil observasi, hasil pekerjaan siswa, serta hasil wawancara dengan siswa sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki dan bagian mana yang telah memenuhi target. Hal-hal yang dilakukan guru dan peneliti adalah: 1 menghitung rerata persentase siswa yang aktif selama proses pembelajaran menulis narasi, persentase siswa yang mampu mengembangkan ide ke dalam tulisan narasi dengan baik serta persentase siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar minimal memperoleh nilai 70; 2 mengidentifikasi penyebab adanya siswa yang masih menunjukkan kekurangaktifan saat pembelajaran, siswa yang belum mampu mengembangkan ide kedalam tulisan narasi dengan baik, serta siswa yang belum mampu mencapai ketuntasan belajar menulis narasi, dan 3 mengidentifikasi solusi atau tindak lanjut yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya siklus III agar keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan kemampuan menulis narasi siswa lebih meningkat. Analisis dilakukan dengan meninjau kembali hasil observasi dan interpretasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Selanjutnya dilakukan refleksi guna mengetahui beberapa kelemahan yang terdapat dalam pelaksanaan tindakan. Guru dan peneliti kemudian berdiskusi dalam menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi kelemahan yang masih muncul pada siklus sebelumnya siklus II sekaligus sebagai langkah perbaikan pada pembelajaran berikutnya siklus III. Atau dengan kata lain, hasil refleksi ini digunakan sebagai masukan untuk perbaikan pada siklus III. commit to user 47

2. Rancangan Siklus III

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH SISWA KELAS V SD NEGERI PLUMBON 01 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 157

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa pada materi pembelajaran jurnal umum : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 0 313

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa pada materi pembelajaran jurnal umum penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4 Yogyakarta

0 5 311

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 22

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH.

0 2 6

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK ... 1 PB

0 0 8