commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab  ini  akan  menjawab  rumusan  masalah  pada  bab  I.  Dalam  bab  ini, peneliti  menguraikan  kondisi  pratindakan  dan  pascatindakan.  Penelitian  ini
dilakukan  dalam  3  siklus  dengan  4  tahap  pada  masing-masing  siklus.  Tahap tersebut  meliputi  kegiatan:  perencanaan,  pelaksanaan  tindakan,  observasi,  serta
analisis dan refleksi.
A. Kondisi Pratindakan
Sebelum  mengadakan  penelitian,  peneliti  melakukan  survei  awal  dan observasi proses pembelajaran menulis narasi yang dilakukan di kelas XI Bahasa
SMA  Negeri  3  Salatiga.  Peneliti  melaksanakan  survei  awal  pada  hari  Sabtu,  2 Oktober 2010 pukul 11.00-12.30 WIB 2 x 45 menit. Survei kondisi pratindakan
bertujuan  mengetahui  kondisi  lapangan  sebelum  penelitian  berlangsung.  Kondisi yang diteliti adalah proses dan kemampuan menulis narasi siswa kelas XI Bahasa
SMA  Negeri  3  Salatiga.  Hasil  penelitian  kondisi  pratindakan  selanjutnya digunakan  sebagai  penentu  tindakan  yang  akan  dilakukan  peneliti  dalam
penelitian. Peneliti  melakukan  observasi  berupa  analisis  dokumen,  observasi
lapangan,  dan  wawancara  dengan  siswa  XI  Bahasa  dan  guru  pengampu  mata pelajaran  Bahasa  Indonesia.  Pada  pratindakan,  peneliti  mengetahui  kondisi  riil
siswa  dan  ruang  kelas  yang  ditempati.  Jumlah  siswa  kelas  XI  Bahasa  yang merupakan objek tindakan adalah 34 orang, terdiri atas 9 siswa putra dan 25 siswa
putri. Ruang kelas XI Bahasa berada di antara kelas XI Imercy dan ruang TU serta berhadapan dengan ruang kepala sekolah. Kondisi kelas cukup rapi, tetapi kurang
dilengkapi  sarana  pendukung  pembelajaran  jika  dibandingkan  dengan  kelas imersi.  Kelas  XI  Bahasa  dan  kelas  reguler  lain  dipersilakan  memakai  ruang
multimedia jika ingin menggunakan fasilitas seperti LCD, dan sejenisnya. Guru  pengampu  mata  pelajaran  Bahasa  Indonesia  kelas  XI  Bahasa
bernama Bapak Muhlasin, S.Pd., alumnus Program Pendidikan Bahasa dan Sastra
53
commit to user 54
Indonesia,  Fakultas  Keguruan  dan  Ilmu  Pendidikan,  Universitas  Sebelas  Maret Surakarta.  Guru  berhasil  menyelesaikan  masa  studinya  pada  tahun  1998  dan
diangkat  menjadi  PNS  pada  tahun  2004.  Guru  memiliki  pengalaman  mengajar sekitar 6 tahun.  Kondisi ini menyebabkan  guru  mendukung penelitian  ini  karena
dapat  membantu  meningkatkan  kreativitas  dan  inovasi  dalam  menyelenggarakan proses  pembelajaran.  Guru  merasa  model  pembelajaran  yang  selama  ini
diterapkan belum menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Pratindakan  berupa  pengamatan  proses  pembelajaran  di  dalam  kelas,
wawancara  dengan  guru  yang  bersangkutan  dan  beberapa  siswa  serta  analisis dokumen  berupa  lembar  nilai  siswa  mengenai  menulis  narasi  dan  deskripsi.
Berdasarkan  wawancara  dan  analisis  dokumen,  peneliti  memperoleh  beberapa simpulan  mengenai  kondisi  yang  terjadi  saat  pembelajaran  menulis  narasi
berlangsung.  Permasalahan  yang  dihadapi  siswa  dalam  pembelajaran  menulis narasi antara lain sebagai berikut.
1. Guru  menerapkan  model  pembelajaran  yang  kurang  tepat  dalam
pembelajaran. Siswa kurang optimal dalam menulis narasi karena ketika pembelajaran
menulis  narasi  berlangsung,  guru  meminta  siswa  keluar  kelas  kemudian mencari ide dan menuliskan ide di luar kelas. Hal tersebut memicu hilangnya
konsentrasi  siswa.  Selain  itu,  di  luar  kelas  guru  tidak  mengawasi  siswa sehingga  mereka  menghabiskan  waktu  dengan  bergurau.  Guru  tidak
mengajarkan tahap penulisan kepada siswa.  Siswa tidak memperbaiki tulisan narasi dan deskripsi mereka pada akhir pembelajaran. Mereka mengumpulkan
hasil karangan masih dalam bentuk draf. Dalam  pembelajaran  prasiklus,  guru  mengajarkan  materi  yang  kurang
tepat.  Materi  menulis  narasi  kelas  XI  Bahasa  adalah  menulis  narasi  faktual biografi  tokoh.  Pada  saat  pembelajaran  berlangsung,  guru  mengulas  materi
menulis narasi  secara umum dan meminta siswa menulis narasi  dengan tema bebas. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara, penulis memperoleh informasi
dari  guru  bahwa  RPP,  program  semester  dan  silabus  yang  dibuat  oleh  guru hanya  formalitas.  Hal  ini  dapat  dibuktikan  dengan  pelaksanaan  pembelajaran
commit to user 55
menulis  narasi  yang  digabung  dengan  menulis  deskripsi  dalam  satu  kali pertemuan 2X45‟. Menulis narasi dan deskripsi seharusnya diajarkan dengan
alokasi waktu masing-masing 4 X 45 menit. 2.
Siswa kurang aktif selama mengikuti pembelajaran menulis narasi. Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa kurang aktif mengikuti
proses  pembelajaran  menulis  narasi.  Hal  tersebut  terindikasi  dari  sedikitnya siswa  yang  berani  bertanya  dan  menyampaikan  pendapat  kepada  guru.
Kekurangaktifan  siswa  disebabkan  oleh  guru  yang  meminta  siswa  langsung menulis narasi dan guru tidak mendampingi siswa selama berada di luar kelas.
Pembelajaran  terpusat  pada  guru  dan  guru  tidak  menggali  ide  siswa  ketika guru  menyampaikan  materi.  Selain  itu,  siswa  kurang  bersemangat  terhadap
pelajaran  menulis  narasi.  Siswa  kurang  serius  dalam  mengerjakan  tugas menulis  narasi  dan  deskripsi.  Berdasarkan  hasil  wawancara  dengan  guru
Bahasa  Indonesia,  sebagian  besar  siswa  sekadar  menuliskan  apa  yang  ada  di benak  mereka.  Siswa  belum  melewati  tahap  pengeditan  dan  kurang
memperhatikan tanda baca. 3.
Rerata nilai menulis narasi siswa rendah. Berdasarkan analisis peneliti terhadap nilai menulis narasi siswa, siswa
yang  mampu  menulis  narasi  dengan  baik  atau  memperoleh  nilai  70  ke  atas hanya  2  siswa  6  ,  sedangkan  20  siswa  59    memperoleh  nilai  kurang
dari  70  dan  12  siswa35  tidak  mengikuti  pelajaran  serta  tidak mengumpulkan  tugas  karena  pada  hari  tersebut  mereka  mendapat  tugas  dari
sekolah  mendampingi  siswa  kelas  X  dalam  kegiatan  pramuka  tahunan  Long March  Smantisa.  Penjelasan  di  atas  mempertegas  adanya  permasalahan
dalam pembelajaran menulis narasi, baik secara proses maupun hasil di kelas XI Bahasa SMA Negeri 3 Salatiga.
Berdasarkan  hasil  observasi  pratindakan,  peneliti  melakukan  pembicaraan dengan guru untuk menentukan langkah selanjutnya. Pembicaraan mengarah pada
upaya  perbaikan  proses  pembelajaran  menulis  narasi  yang  dilakukan  untuk menuju pada kualitas hasil sesuai dengan standar kelulusan sekolah. Berdasarkan
commit to user 56
pembicaraan  tersebut,  guru  dan  peneliti  sepakat  melaksanakan  tindakan  I  pada hari Rabu, 10 November 2010 dan Selasa, 16 November 2010.
B. Deskripsi Hasil Penelitian