Perencanaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan

commit to user 73 menggunakan lokasi SMA Negeri 3 Salatiga untuk ujian sehingga pelaksanaan siklus III dipadatkan menjadi satu kali pertemuan atau 2 X 45 menit.

a. Perencanaan Tindakan

Peneliti dan guru merancang skenario pembelajaran pada tahap perencanaan tindakan. Skenario pembelajaran yang disepakati oleh peneliti dan guru yakni: 1 guru membuka pelajaran dengan mengulas materi pembelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya tentang bentuk karangan narasi, khususnya biografi tokoh; 2 guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa mengenai ”artisselebriti yang disukai oleh siswa”; 3 guru memberikan penghargaan kepada lima siswa yang memperoleh nilai terbaik pada siklus II; 4 guru membandingkan pekerjaan siswa yang kurang baik dan baik dengan menjelaskan letak kesalahan masing-masing karangan siswa; 5 guru membagikan kartu yang berisi kerangka karangan kepada setiap siswa kemudian siswa diminta mencari pasangan kartu; 6 siswa diminta mendiskusikan dengan satu kelompok tentang isi dari gabungan kartu, kemudian siswa diminta mengembangkan kerangka menjadi sebuah teks naratif faktual berbentuk biografi; 7 siswa dipersilakan mengembangkan informasi yang terdapat di dalam kerangka dengan mencari informasi lain dari berbagai sumber; 8 siswa diminta menyunting hasil karangan sendiri atas bimbingan guru kemudian memperbaiki karangannya; 9 guru meminta siswa mengumpulkan tulisan; 10 guru membagikan pekerjaan siswa secara tukar silang kemudian meminta siswa mengoreksi atas bimbingan guru dengan memberi lingkaran atau coretan pada setiap kesalahan; 11 guru membagikan bedak bayi kepada setiap siswa dan meminta siswa memberikan hukuman kepada siswa pemilik karangan dengan menaburkan bedak bayi; commit to user 74 12 guru melakukan refleksi dengan bertanya jawab mengenai hal yang perlu diperhatikan dalam menulis narasi kemudian menutup pelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Siklus III dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 November 2010 selama dua jam pelajaran yaitu pukul 11.00-12.30 WIB. Dalam pelaksanaan tindakan III, guru masih bertindak sebagai penyampai materi pada pembelajaran menulis narasi di dalam kelas, sedangkan peneliti melakukan observasi proses pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai pengamat yang berada di bangku paling belakang ruang kelas sebagai pengamat jalannya pembelajaran. Pelaksanaan siklus III berada di ruang kelas XI Bahasa tanpa menggunakan LCD. Urutan pelaksanaan tindakan III yang dilakukan di dalam kelas yakni: 1 guru membuka pelajaran dengan mengulas materi pembelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya mengenai bentuk karangan narasi. Pada pertemuan ini, guru mengulas penulisan biografi tokoh, karakteristik dari setiap bentuk karangan narasi serta kriteria karangan yang baik; 2 guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa mengenai ”artisselebriti yang disukai oleh siswa”. Guru bertanya jawab tentang artis yang disukai oleh siswa, sebagian siswa menjawab Irfan Bachdim, Reza Herlambang, Rianti catwright, dan lain-lain. Pada sesi tanya jawab guru terlihat sudah mampu mengkondisikan siswa sehingga tidak terlalu ramai dan terkontrol dengan baik; 3 guru memberikan penghargaan kepada lima siswa yang memperoleh nilai terbaik pada siklus II, yakni Maria Andya T., Primadinar Sekar R., Shevi Prima E., Tessa Cuantryanti dan Vivian Rheza; 4 guru membandingkan pekerjaan siswa dengan menjelaskan letak kesalahan masing-masing karangan siswa. Guru membandingkan karangan milik Wesly Valentino dan Maria Andya. Wesly memperoleh nilai kurang karena tulisan milik Wesly terlalu singkat, kurang commit to user 75 memperhatikan penggunaan tanda baca huruf besar dan huruf kecil, serta penggunaan bahasa yang terlalu banyak memakai kalimat tak lengkap. Sebaliknya, karangan milik Maria rapi, memperhatikan huruf besar dan kecil, bahasa yang digunakan baik serta Maria mampu mengembangkan kerangka karangan dengan baik; 5 guru membagikan kartu yang berisi kerangka karangan kepada setiap siswa kemudian siswa diminta mencari pasangan kartu tersebut. Pada pelaksanaan siklus III ini, siswa cukup tertib saat mencari pasangan kartu, bahkan siswa langsung mendiskusikan dan mengerjakan; 6 siswa diminta mendiskusikan dengan teman satu kelompok isi gabungan kartu, kemudian siswa diminta mengembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah teks naratif faktual berbentuk biografi. Guru mengingatkan siswa bahwa waktu yang dimiliki oleh siswa hanya 40 menit. Selain itu, siswa dipersilakan mengembangkan informasi yang terdapat di dalam kerangka dengan mencari informasi lain dari internet. Setiap siswa terlihat sibuk menulis narasi sambil mencari informasi dari internet dengan menggunakan telepon genggam maupunpun laptop; 7 siswa diminta menyunting hasil karangan sendiri atas bimbingan guru. Sejak awal menulis, siswa terlihat sudah cukup berhati-hati dalam menulis, sehingga memudahkan mereka dalam memperbaiki tulisan. Beberapa siswa bahkan membuat draf terlebih dahulu, kemudian menyalin karangan tersebut; 8 guru meminta siswa mengumpulkan tulisan narasi; 9 guru membagikan tulisan siswa secara tukar silang kemudian meminta siswa mengoreksi atas bimbingan guru dengan memberi lingkaran atau coretan pada setiap kesalahan; 10 guru membagikan bedak bayi kepada setiap siswa dan meminta siswa memberikan hukuman kepada pemilik karangan dengan menaburkan bedak bayi. Pada siklus III ini, terlihat tidak terdapat satupun siswa yang dipoles bedak bayi full body karena seluruh siswa mengerjakan dengan baik. Berdasarkan hasil observasi, peneliti melihat bahwa kesalahan yang commit to user 76 dibuat siswa dalam menulis narasi semakin berkurang. Hal ini diindikatori oleh sedikitnya polesan yang terdapat pada wajah siswa; 11 guru melakukan refleksi dan menutup pelajaran. Selain itu, guru juga memuji adanya peningkatan yang dialami oleh siswa selama tiga kali mengikuti pembelajaran menulis narasi faktual berbentuk biografi.

c. Observasi dan Interpretasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH SISWA KELAS V SD NEGERI PLUMBON 01 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 157

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa pada materi pembelajaran jurnal umum : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4 Yogyakarta.

0 0 313

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa pada materi pembelajaran jurnal umum penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4 Yogyakarta

0 5 311

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 22

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH.

0 2 6

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK ... 1 PB

0 0 8