Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

22 Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial dan intelektual. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik yang telah mengalami belajar, baik dari segi kognitif pengetahuan, afektif sikap maupun psikomotor keterampilan. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Evaluasi atau penilaian merupakan feedback atau umpan balik untuk menentukan tindak lanjut, dengan kata lain evaluasi merupakan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Hasil belajar yang diperoleh akan dipengaruhi oleh aktivitas belajarnya. Selain itu, hasil belajar siswa juga akan dipengaruhi oleh performansi guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu, agar mendapatkan hasil belajar yang baik maka guru harus menciptakan pembelajaran yang inovatif, tepat sasaran, dan menitikberatkan pada keaktifan siswa.

2.1.5 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Menurut Susanto 2013: 72-76, perkembangan mental pada anak sekolah dasar yang paling menonjol meliputi perkembangan intelektual, perkembangan bahasa, perkembangan sosial, perkembangan emosi, dan perkembangan moral. Pemaparannya sebagai berikut. 1 perkembangan intelektual, yaitu suatu tahapan dimana anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif seperti membaca, menulis, dan menghitung, 2 perkembangan bahasa, di dalam perkembangan bahasa, seorang anak usia sekolah dasar minimal dapat membuat kalimat yang sempurna, 23 membuat kalimat majemuk, dan menyusun atau mengajukan pertanyaan, 3 perkembangan sosial, perkembangan ini ditandai dengan adanya perluasan hubungan, seperti membentuk ikatan baru dengan teman sebaya peer group, 4 perkembangan emosi, pada usia sekolah dasar anak mulai belajar mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya, 5 perkembangan moral, pada anak usia sekolah dasar sudah dapat mengikuti peraturan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Piaget 1988 d alam Rifai’i dan Anni 2011: 25 menyatakan bahwa setiap tahapan perkembangan kognitif mempunyai karakteristik yang berbeda. Secara garis besar, tahap perkembangan kognitif dikelompokkan menjadi empat tahap. Tahap tersebut meliputi tahap sensori motor lahir –2 tahun, tahap praoperasional 2 –7 tahun, tahap operasional konkret 7–11 tahun, dan tahap operasional formal 12 tahun ke atas. Berdasarkan pengelompokkan tersebut, diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasional konkret usia 7 –11 tahun. Mengacu pada teori perkembangan kognitif Piaget 1998, dapat diambil kesimpulan pada siswa kelas rendah kelas 1 –3 perkembangannya sebagian masuk pada periode praoperasional dan sebagian lagi masuk periode operasional konkret. Siswa kelas tinggi kelas 4 –6 sepenuhnya sudah masuk dalam periode operasional konkret. Periode praoperasional, kemampuan kognitif siswa masih terbatas namun sudah mampu menggunakan kata-kata yang benar dan mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif. Periode operasional konkret, siswa sudah mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi. Pada tahap ini, siswa sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa- peristiwa konkret. Pendidik harus memperhatikan karakteristik dan perilaku peserta didik sebelum pembelajaran dimulai. Penggunaan model Quantum 24 Learning dan media Puzzle tepat digunakan karena sesuai dengan karakteristik siswa kelas III Sekolah Dasar yang masih senang bermain.

2.1.6 Performansi Guru

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN MEDIA KARTU KATA SISWA KELAS IIIA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

3 18 233

Penerapan Model Pembelajaran STAD Berbantuan Media Tiga Dimensi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang Sederhana Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Tipar Kidul Kabupaten Banyumas

0 35 335

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IVB SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 13 338

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA AKSARA JAWA NGLEGENA MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 1 KEDAWUNG KABUPATEN BANJARNEGARA

3 50 223

PENERAPAN MODEL CROSSWORD PUZZLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL PENERAPAN MODEL CROSSWORD PUZZLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 2 BAKI SUKOHARJO.

0 2 16

PENGEMBANGAN MEDIA TALI ANDHA AKSARA JAWA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA SISWA KELAS V SDN SENDANGADI 1.

1 11 164

IMPLEMENTASI PENDEKATAN ACTIVE LEARNING BERBANTUAN MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 8

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL BERBANTUAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KELAS IV SDN 1 JEPANG

1 1 27

IMPLEMENTASI PENDEKATAN ACTIVE LEARNING BERBANTUAN MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA

0 0 20