20
2.1.3 Aktivitas Belajar
Slameto 2013: 36 menyatakan bahwa “Bila siswa menjadi partisipasi yang aktif, maka ia memiliki ilmupengetahuan itu d
engan baik”. Oleh sebab itu, dalam proses belajar mengajar, guru perlu menciptakan aktivitas atau kegiatan
pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran melalui aktivitas akan lebih berkesan oleh siswa, sehingga
tidak akan berlalu begitu saja. Informasi yang didapat oleh siswa akan dipikirkan dan diolah terlebih dahulu, kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk informasi
berbeda sesuai kemampuan siswa. Menurut Dimyati dan Muji 2007: 238 Proses belajar yang berhubungan
dengan bahan belajar tersebut, dapat diamati oleh guru, dan umumnya dikenal sebagai aktivitas belajar siswa. Dierich 1979 dalam Hamalik 2013: 172
membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, yakni: 1 kegiatan-kegiatan visual, 2 kegiatan-kegiatan lisan oral, 3 kegiatan-kegiatan mendengarkan, 4
kegiatan-kegiatan menulis, 5 kegiatan-kegiatan menggambar, 6 kegiatan- kegiatan metrik, 7 kegiatan-kegiatan mental, 8 kegiatan-kegiatan emosional.
Berasarkan pendapat beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, baik dari
segi fisik maupun psikis. Penilaian proses belajar siswa dilihat dari seberapa banyak keikutsertaan dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan
siswa dapat dilihat dalam berbagai hal, antara lain kesiapan dalam mengikuti pembelajaran, partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa
melaksanakan tugas belajarnya, siswa berani bertanya, siswa berani menjawab
21 pertanyaan dari guru, serta berdiskusi dalam kelompok. Aktivitas dalam proses
belajar mengajar sangat diperlukan baik melalui berpikir maupun berbuat sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
2.1.4 Hasil Belajar
Hasil belajar penting kaitannya dalam kegiatan pembelajaran, yakni untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima pelajaran, sehingga digunakan
sebagai alat ukur d alam proses belajar mengajar. Menurut Rifa’i dan Anni 2011:
85 hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Menurut Susanto 2013: 5, hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar. Poerwanti, dkk 2008: 7.5 mengklasifikasi hasil belajar siswa ke dalam tiga
ranah domain, yaitu domain kognitif, domain afektif dan domain psikomotor. Pendapat tersebut sesuai dengan pengklasifikasian hasil belajar menurut Bloom
1956 dalam Suprijono 2012: 6 –7 yang menyatakan bahwa hasil belajar
mencakup beberapa domain, diantaranya 1 domain kognitif, 2 domain afektif, 3 domain psikomotorik.
Domain kognitif
adalah knowledge
pengetahuan, ingatan,
comprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh, application menerapkan, analysis menguraikan, menentukan
hubungan, synthesis mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru dan evaluation menilai. Domain afektif adalah
receiving sikap menerima, responding memberikan respon, valuing nilai, organization organisasi, characterization karakterisasi.
Domain psikomotor meliputi initiatory, pre
–routine dan rountinized.
22 Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,
sosial, manajerial dan intelektual.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik yang telah mengalami belajar, baik
dari segi kognitif pengetahuan, afektif sikap maupun psikomotor keterampilan. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Evaluasi atau penilaian merupakan feedback atau umpan balik untuk menentukan tindak lanjut,
dengan kata lain evaluasi merupakan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.
Hasil belajar yang diperoleh akan dipengaruhi oleh aktivitas belajarnya. Selain itu, hasil belajar siswa juga akan dipengaruhi oleh performansi guru dalam
pembelajaran. Oleh karena itu, agar mendapatkan hasil belajar yang baik maka guru harus menciptakan pembelajaran yang inovatif, tepat sasaran, dan
menitikberatkan pada keaktifan siswa.
2.1.5 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar