18 yang sedang belajar, meliputi faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan. Kondisi
internal mencakup kondisi fisik, psikis dan sosial. Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu, meliputi faktor
keluarga, sekolah dan masyarakat. Kondisi eksternal seperti variasi dan tingkat kesulitan materi belajar yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan
dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar. Kondisi internal dan eksternal peserta didik merupakan faktor-faktor yang
memberikan kontribusi te rhadap proses dan hasil belajar Rifa’i dan Anni 2011:
96. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu sejak lahir hingga mati. Proses belajar antara lain mengamati, membaca, mendengar dan
mencoba untuk kelangsungan hidup ke arah yang lebih maju. Belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Kedua
faktor tersebut harus diperhatikan agar tercipta pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa serta tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Briggs 1992 d alam Rifa’i dan Anni 2011: 193 menjelaskan bahwa
pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan dalam
berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Sesuai dengan pengertian pembelajaran menurut Briggs 1992, Suprihatiningrum 2013: 75 menyatakan
19 bahwa pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan
lingkungan yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar.
Siregar dan Nara 2014: 13 mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang. Pengertian
pembelajaran menurut Rusman 2013:134 yaitu suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun
secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Uno 2006 dalam Suprihatiningrum 2013: 38 menyatakan bahwa tujuan
pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari taksonomi pembelajaran. Taksonomi pembelajaran menurut Bloom et.al. 1973 dalam
Suprihatiningrum 2013: 38 terdiri dari tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah suatu usaha yang dilaksanakan secara terkendali, terarah dan terencana dengan tujuan menunjang proses belajar.
Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar
dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas.
Pembelajaran merupakan proses intraksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
20
2.1.3 Aktivitas Belajar