74
3.9.1.1 Performansi Guru
Data performansi guru diperoleh dari pengamatan selama pelaksanaan siklus I dan II. Selama pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus, performansi guru
dalam pembelajaran diamati oleh peneliti. Nilai performansi guru diperoleh dari skor perolehan setiap aspek yang diamati pada masing-masing lembar APKG 1
dan 2. Satu deskriptor yang tampak mendapat skor 1, karena setiap aspek memuat 5 deskriptor, maka skor maksimal tiap aspek yaitu 5. APKG 1 beserta
deskriptornya dapat dibaca pada lampiran 4 dan 5. APKG 2 beserta deskriptornya dapat dibaca pada lampiran 6 dan 7. Rumus yang digunakan dalam pengamatan
performansi guru menurut Andayani, dkk 2011: 47 sebagai berikut. 1
APKG 1 R R =
2 APKG 2 K
K = 3
Nilai performansi guru =
Keterangan: R
= APKG 1 Nilai kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran K
= APKG 2 Nilai kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran = Nilai performansi guru
Andayani, dkk 2011: 47
75 Penentuan kriteria nilai performansi guru menurut Pedoman Akademik
UNNES 2011: 54, dapat dibaca pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Kategori Keberhasilan Performansi Guru
No Nilai Angka
Nilai Huruf Kategori
1 86
– 100 A
Baik sekali 2
81 – 85
AB Lebih dari baik
3 71
– 80 B
Baik 4
66 – 70
BC Lebih dari cukup
5 61
– 65 C
Cukup 6
56 – 60
CD Kurang dari cukup
7 51
– 55 D
Kurang 8
50 E
Gagal tidak lulus
3.9.1.2 Menghitung Nilai Aktivitas Belajar Siswa
Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari pengamatan selama pelaksanaan penelitian siklus I dan II. Data ini diperoleh melalui pengamatan dengan
berpedoman pada lembar aktivitas belajar siswa beserta deskriptornya. Lembar aktivitas belajar siswa beserta deskriptornya dapat dibaca pada lampiran 8 dan 9.
Aktivitas belajar siswa diperoleh dari skor perolehan setiap aspek yang diamati pada lembar pengamatan aktivitas belajar siswa. Satu deskriptor yang tampak
mendapat skor 1, karena setiap aspek memuat 4 deskriptor, maka skor maksimal tiap aspek yaitu 4. Untuk menentukan nilai keaktifan siswa digunakan rumus:
= X 100
Keterangan: = Persentase keaktifan siswa
= Jumlah skor perolehan = Jumlah siswa
76 = Skor maksimal
Yonny, dkk 2010: 176 Setelah mengetahui persentase keaktifan siswa, maka peneliti perlu
menentukan kategori persentase keaktifan siswa. Kategori keaktifan siswa meliputi kurang aktif, cukup aktif, aktif, dan sangat aktif. Penentuan kategori
persentase keaktifan siswa menurut Yonny, dkk 2010 175 terdapat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Kategori Persentase Keaktifan Siswa
PERSENTASE KATEGORI
75 - 100 Sangat Aktif
50 - 74,99 Aktif
25 - 49,99 Cukup Aktif
0 - 24,99 Kurang Aktif
3.9.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif