86 Berdasarkan perolehan di atas, maka dapat disimpulkan terdapat 19 siswa
atau 63,33 siswa yang tuntas belajar. Siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 11 siswa atau 36,66 siswa. Berdasarkan perolehan tersebut, pembelajaran
membaca aksara Jawa nglegena pada siklus I dapat dikatakan belum memenuhi harapan. Hal tersebut dikarenakan hasil belajar yang dipeoleh belum memenuhi
kategori yang ditentukan yakni untuk persentase ketuntasan klasikal sebesar 75 dan rata-rata kelas minimal 65, sehingga perlu dilakukan perbaikan pembelajaran
pada siklus II.
4.1.1.4 Refleksi Siklus I
Peneliti dan observer melakukan refleksi tentang keseluruhan proses pembelajaran membaca aksara Jawa nglegena siklus I. Peneliti dan observer
menyimpulkan dan merinci dampak serta hasil tentang penggunaan model Quantum Learning berbantuan media Puzzle pada pembelajaran membaca aksara
Jawa nglegena. Penerapan model Quantum Learning berbantuan media Puzzle dalam pembelajaran membaca aksara Jawa nglegena siklus I di kelas III SDN 2
Pekaja Kabupaten Banyumas dikatakan berhasil. Pada siklus I nilai performansi guru dan kehadiran siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan. Aktivitas
belajar siswa, hasil belajar siswa dan ketuntasan belajar klasikal belum mencapai indikator keberhasilan.
Secara keseluruhan hasilnya belum memuaskan, sehingga perlu diupayakan agar lebih meningkat pada siklus II. Hal tersebut terjadi karena masih
terdapat kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran yang perlu diperbaiki. Kekurangan tersebut berasal dari guru dan siswa. Kekurangan yang berasal dari
87 guru pada siklus I antara lain: 1 guru masih ragu-ragu dalam menerapkan tahap-
tahap pelaksanaan pembelajaran model Quantum Learning berbantuan media Puzzle, 2 guru terkesan tergesa-gesa saat pembelajaran berlangsung, serta 3 guru
kurang membangkitkan motivasi siswa untuk bertanya dan berpendapat. Kekurangan yang berasal dari siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus I
antara lain: 1 masih ada siswa yang tidak memperhatikan kegiatan eksplorasi, 2 siswa masih mengalami kebingungan dalam mengikuti tahap-tahap pelaksanaan
pembelajaran model Quantum Learning berbantuan media Puzzle, 3 masih ada beberapa siswa yang tidak ikut berdiskusi kelompok untuk mengerjakan tugas, 4
ada beberapa kelompok yang tidak menyelesaikan tugas tepat waktu, 5 siswa belum berani bertanya kepada guru, dan 6 sebagian besar belum bisa memahami
materi yang disampaikan oleh guru sehingga menyebabkan hasil belajar dalam membaca aksara Jawa nglegena masih rendah.
4.1.1.5 Revisi