43 penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya. Perbedaan tersebut tampak
pada cara mengatasi permasalahan tersebut. Peneliti menerapkan model Quantum Learning berbantuan media Puzzle dalam mengatasi kesulitan belajar membaca
aksara Jawa nglegena pada siswa kelas III SDN 2 Pekaja Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan,
sehingga dapat menambah pengetahuan mengenai pembelajaran membaca aksara Jawa nglegna.
2.3. Kerangka Berpikir
Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa di Indonesia. Pemerintah Jawa Tengah menetapkan Kurikulum bahasa Jawa sebagai salah satu mata pelajaran
muatan lokal yang ada pada setiap tingkat pendidikan. Pembelajaran bahasa Jawa tersebut sudah mencakup semua kemampuan kebahasaan seperti mendengar,
berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan guru diperlukan dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Pemilihan strategi, pendekatan, metode, model serta media yang tepat dan efektif juga dapat berpengaruh dalam proses belajar
mengajar. Pada pelaksanaannya, pembelajaran bahasa Jawa terdapat banyak kendala. Salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah materi aksara
Jawa yang mulai dikenalkan sejak kelas III sekolah dasar. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara yang dilakukan peneliti
kepada guru kelas III SDN 2 Pekaja Kabupaten Banyumas, siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Jawa. Salah satu materi dalam pelajaran
44 bahasa Jawa yang dianggap sulit yaitu materi membaca aksara Jawa nglegena.
Pada materi membaca aksara Jawa nglegena, siswa belum hafal dan masih kesulitan membedakan bentuk aksara Jawa serta belum memahami pelafalan
aksara Jawa. Hal tersebut disebabkan guru masih mengandalkan model pembelajaran yang konvensional dan kurang memanfaatkan media dalam
pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran secara konvensional menyebabkan
keterampilan membaca siswa tidak berkembang. Pemanfaatan media yang kurang maksimal mengakibatkan partisipasi dan antusias siswa kurang, serta
pembelajaran menjadi kurang berakna. Selain itu waktu yang diberikan untuk mengajarkan mata pelajaran bahasa Jawa masih sedikit. Mata pelajaran bahasa
Jawa hanya 2 jam pelajaran dalam satu minggu, padahal materi pelajaran bahasa Jawa sangat banyak, antara lain aksara Jawa, unggah-ungguh, tembang Jawa,
crita, dan geguritan. Berdasarkan analisis data nilai tes materi membaca aksara Jawa nglegena,
yaitu dari 30 siswa diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 60,8 dan ketuntasan belajar klasikal hanya 43,33. Berdasarkan permasalahan tersebut, munculah
sebuah pemikiran untuk menggunakan model Quantum Learning berbantuan media Puzzle dalam mata pelajaran bahasa Jawa khususnya materi membaca
aksara Jawa. Quantum Learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat
belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Penerapan model Quantum Learning memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan
bermakna, bukan sekedar transaksi makna.
45 Cara untuk memperbaiki masalah tersebut, guru perlu melakukan perbaikan
dalam meningkatkan proses dan hasil belajar seperti pemilihan model dan media pembelajaran yang tepat. Perbaikan dalam proses mengajar dilakukan dengan
tujuan agar hasil pembelajaran bahasa Jawa materi membaca aksara Jawa nglegena dapat meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar
membaca aksara Jawa nglegena adalah dengan menggunakan model Quantum Learning berbantuan media Puzzle.
Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang membiasakan belajar menyenangkan. Lingkungan belajar yang menyenangkan dapat
menimbulkan motivasi pada diri siswa sehingga dapat mempengaruhi proses belajar mereka. Puzzle merupakan permainan menyusun kepingan gambar
sehingga menjadi sebuah gambar yang utuh. Permainan ini dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Permainan
Puzzle membutuhkan ketelitian, melatih anak untuk memusatkan pikiran, sehingga Puzzle termasuk permainan yang memiliki nilai-nilai edukatif.
Penerapan model Quantum Learning berbantuan media Puzzle diharapkan dapat meningkatkan minat dan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran
sehingga hasil belajar meningkat. Selain itu, penggunaan model dan media tersebut diharapkan dapat membuat siswa lebih percaya diri serta mampu
mengatasi masalah dalam pembelajaran membaca aksara Jawa nglegena. Berdasarkan uraian permasalahan dan solusi tindakan di atas maka dilaksanakan
penelitian yang berjudul “Penerapan Model Quantum Learning Berbantuan Media Puzzle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Aksara Jawa Nglegena pada
S iswa Kelas III SDN 2 Pekaja Kabupaten Banyumas”.
46
2.4. Hipotesis Tindakan