68 dengan permasalahan penelitian. Teknik pengumpulan data berguna bagi peneliti
untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan dalam pembelajaran yang sedang diteliti. Peningkatan pembelajaran dalam penelitian seperti performansi guru,
aktivitas belajar siswa dan hasil belajar membaca aksara Jawa nglegena. Teknik pengumpulan data pada penelitian peningkatan hasil belajar membaca aksara Jawa
pada siswa kelas III SDN 2 Pekaja Kabupaten Banyumas menggunakan teknik tes dan teknik non tes. Pemaparan mengenai teknik pengumpulan data sebagai
berikut.
3.7.1 Teknik Tes
Tes merupakan sebuah instrumen yang dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau objek. Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data
yang besifat kuantitatif. Tes digunakan untuk mengukur besarnya kemampuan subjek penelitian ini. Menurut Poerwanti 2008: 1.5, tes adalah seperangkat tugas
yang harus dikerjakan oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaan terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan
tujuan pengajaran tertentu. Tes pada penelitian ini dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran pada
siswa kelas III SDN 2 Pekaja Kabupaten Banyumas. Teknik tes yang digunakan adalah teknik tes kinerja atau performansi. Hal ini disebabkan hasil belajar siswa
dapat dilihat dari performansi siswa pada saat membaca aksara Jawa nglegena. Jenis tes yang digunakan ialah tes lisan. Alat yang digunakan dalam tes ini yakni
lembar pengamatan. Aspek-aspek yang diamati meliputi pelafalan, intonasi, kejelasan, kejelasan serta percaya diri siswa pada saat membaca aksara Jawa
69 nglegena. Aspek-aspek membaca aksara Jawa nglegena dan deskriptornya dapat
dibaca pada lampiran 10 dan 11.
3.7.2 Teknik Nontes
Teknik non tes adalah suatu alat penilaian yang biasanya dipergunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan siswa dengan tidak
menggunakan tes. Teknik nontes digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat kualitatif. Teknik pengambilan data yang digunakan untuk memperoleh
data yaitu melalui pengamatan. Teknik pengamatan digunakan untuk memperoleh data performansi guru dan aktivitas belajar siswa. Alat yang digunakan pada
teknik nontes yakni lembar pengamatan. Aspek-aspek performansi guru yang diamati meliputi kemampuan guru
dalam menyusun RPP dan pada pelaksanaan pembelajaran. Alat yang digunakan untuk mengukur performansi guru disebut Alat Penilaian Kemampuan Guru
APKG. APKG dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu APKG 1 dan APKG 2. APKG 1 untuk mengamati perencanaan pembelajaran. APKG 2 untuk mengamati
pelaksanaan pembelajaran. APKG 1 beserta deskriptornya dapat dibaca pada lampiran 4 dan 5. APKG 2 beserta deskriptornya dapat dibaca pada lampiran 6
dan 7. Aktivitas belajar siswa diamati saat pembelajaran berlangsung. Aktivitas
belajar siswa dinilai menggnakan lembar aktivitas siswa. Aspek-aspek aktivitas siswa yang diamati meliputi 1 kesiapan siswa dalam pembelajaran membaca
aksara Jawa nglegena, 2 kesiapan siswa menerima pelajaran, 3 partisipasi
70 siswa dalam kegiatan eksplorasi, 4 partisipasi siswa dalam kegiatan elaborasi,
5 antusiasme siswa pada media Puzzle, 6 partisipasi siswa dalam pembelajaran dengan model Quantum Learning berbantuan media Puzzle, 7 partisipasi siswa
dalam kegiatan konfirmasi, 8 partisipasi siswa dalam kegiatan akhir. Terdapat 4 rentang skor pada setiap aspek yang dinilai. Skor terendah yaitu 1 dan skor
tertinggi 4 untuk masing-masing aspek. Lembar aktivitas siswa dan deskriptornya dapat dibaca pada lampiran 8 dan 9.
3.8 Instrumen Penelitian