83 pada penelitian ini sebesar minimal 71 dan berkategori B baik. Performansi guru
klas III SDN 2 Pekaja Kabupaten Banyumas pada siklus I sudah memenuhi indikator keberhasilan, namun belum maksimal sehingga perlu ditingkatkan pada
siklus berikutnya.
4.1.1.2 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa memperoleh data persentase kehadiran siswa dan persentase aktivitas siswa. Pengamatan dilakukan selama
siswa mengikuti pembelajaran bahasa Jawa materi membaca aksara Jawa nglegena melalui penerapan model Quantum Learning berbantuan media Puzzle.
Siswa kelas III SDN 2 Pekaja Kabupaten Banyumas berjumlah 30 siswa. Persentase kehadiran siswa pada siklus I mencapai 100. Persentase kehadiran
siswa pada siklus I sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yakni 90.
Penilaian aktivitas siswa terdiri dari 8 aspek. Satu deskriptor yang tampak mendapat skor 1, karena setiap aspek memuat 4 deskriptor, maka skor maksimal
setiap aspek yaitu 4. Aspek-aspek aktivitas siswa yang diamati meliputi 1 kesiapan siswa dalam pembelajaran membaca aksara Jawa nglegena, 2 kesiapan
siswa menerima pelajaran, 3 partisipasi siswa dalam kegiatan eksplorasi, 4 partisipasi siswa dalam kegiatan elaborasi, 5 antusiasme siswa pada media
Puzzle, 6 partisipasi siswa dalam pembelajaran dengan model Quantum Learning berbantuan media Puzzle, 7 partisipasi siswa dalam kegiatan
konfirmasi, 8 partisipasi siswa dalam kegiatan akhir. Data mengenai hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dapat dibaca pada lampiran 19. Rekapitulasi
aktivitas siswa siklus I dapat dibaca pada Tabel 4.3.
84 Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
No Rentang
Skor Frekuensi
Jumlah Skor Persentase
Keaktifan Siswa 1
31-40 x 100
= 69,89 2
21-30 23
524 76,66
3 11-20
7 129
23,33 4
1-10 Jumlah
30 671
100 Kategori
Aktif
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa secara klasikal mendapat skor sebanyak 671 dan persentase keaktifan siswa sebesar 69,89
dengan kategori aktif. Siswa yang mendapat skor dengan rentang 31-40 yaitu sebanyak 0 dari 30 siswa atau sebesar 0 siswa. Siswa yang mendapat skor
dengan rentang 21-30 yaitu sebanyak 23 siswa atau sebesar 76,66 siswa. Siswa yang mendapat skor dengan rentang 11-20 yaitu sebanyak 7 siswa atau sebesar
23,33 siswa. Siswa yang mendapat skor dengan rentang 1-10 yaitu sebanyak 0 siswa atau sebesar 0 siswa.
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca aksara Jawa nglegena pada siklus I belum berhasil. Hal tersebut ditunjukkan dari
hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus I belum mencapai kategori yang ditentukan. Persentase keaktifan siswa pada siklus I yakni sebesar 69,89
belum mencapai kategori keaktifan siswa yang ditentukan yakni minimal 70.
4.1.1.3 Hasil Belajar Siswa