Melaksanakan Tindakan, Pengamatan, dan Asesmen Menganalisis Data Pengamatan dan Asesmen Melakukan Refleksi dan Merencanakan Tindak Lanjut

54 hubungan antara permasalahan dan tindakan. Rumusan masalah hendaknya menunjukkan secara jelas subjek, lokasi serta tindakan yang diimplementasikan untuk menyelesaikan masalah pembelajaran.

3.4.3 Merencanakan Tindakan Berdasarkan Rumusan Masalah

Sebelum dibuat perencanaan tindakan hendaknya peneliti terlebih dahulu melakukan gagas pendapat, tindakan apa saja yang dapat membantu guru memecahkan masalah yang dihadapi. Tindakan yang dipilih adalah tindakan inovatif, antara lain: model sosial, pemrosesan informasi, personal, dan pembelajaran kontekstual. Untuk dapat merencanakan tindakan yang tepat, hendaknya melakukan kajian teori di bidang pembelajaran, diskusi dengan teman sejawat serta refleksi diri. Menurut Taniredja, dkk 2011: 40, hipotesis tindakan merupakan suatu pernyataan atau dugaan bahwa tindakan yang diberikan akan dapat memberikan solusi terhadap masalah pembelajaran yang ingin diatasi. Hipotesis tindakan menunjukkan suatu dugaan mengenai perubahan yang akan terjadi apabila suatu tindakan dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan tindakan antara lain: membuat skenario tindakan, mempersiapkan sarana pembelajaran, mempersiapkan instrumen penelitian, serta melakukan simulasi pelaksanaan Taniredja, dkk 2011: 41.

3.4.4 Melaksanakan Tindakan, Pengamatan, dan Asesmen

Pelaksanaan tindakan adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang sudah dibuat pada tahap persiapan secara aktual. Kegiatan pengamatan dan 55 intrepretasi dilakukan secara bersamaan. Asesmen dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan dan pengamatan. Asesmen bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil ini merupakan data penelitian. Penelitian ini menggunakan model Quantum Learning berbantuan media Puzzle pada siswa kelas III SDN 2 Pekaja Kabupaten Banyumas terhadap materi membaca aksara Jawa nglegena. Pengamatan dilakukan terhadap performansi guru dan aktivitas belajar siswa. Penilaian dalam penelitian ini dilakukan terhadap performansi guru, aktifitas belajar siswa dan hasil belajar membaca aksara Jawa nglegena melalui tes lisan.

3.4.5 Menganalisis Data Pengamatan dan Asesmen

Jenis data atau informasi yang diperoleh dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif. Menurut Taniredja 2011: 41, analisis data dapat dilakukan melalui beberapa tahap, misalnya: reduksi data, paparan data, dan penyimpulan hasil analisis. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil pengamatan terhadap performasi guru, aktivitas belajar siswa, serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca aksara Jawa nglegena. Performansi guru dinilai menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG. Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG ada dua macam, yaitu APKG 1 dan APKG 2. APKG 1 untuk menilai rancangan pembelajaran, sedangkan APKG 2 untuk menilai pelaksanaan pembelajaran. Aktivitas belajar siswa dinilai melalui pengamatan menggunakan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa. Hasil belajar siswa diperoleh melalui tes lisan dalam materi membaca aksara Jawa nglegena. 56

3.4.6 Melakukan Refleksi dan Merencanakan Tindak Lanjut

Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya Arikunto, 2009: 19. Refleksi digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran di kelas selama penelitian berlangsung. Evalusai dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah melasanakan pembelajaran. Hasil evaluasi digunakan untuk menetapakan langkah selanjutnya dalam upaya menghasilan perbaikan dalam pembelajaran. Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terjadi masalah dalam proses pembelajaran, baik perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi, maka dilakukan tindakan ulang melalui siklus berikutnya. Kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang, sehingga permasalahan dapat teratasi.

3.5 Siklus Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN MEDIA KARTU KATA SISWA KELAS IIIA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

3 18 233

Penerapan Model Pembelajaran STAD Berbantuan Media Tiga Dimensi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang Sederhana Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Tipar Kidul Kabupaten Banyumas

0 35 335

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IVB SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 13 338

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA AKSARA JAWA NGLEGENA MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 1 KEDAWUNG KABUPATEN BANJARNEGARA

3 50 223

PENERAPAN MODEL CROSSWORD PUZZLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL PENERAPAN MODEL CROSSWORD PUZZLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 2 BAKI SUKOHARJO.

0 2 16

PENGEMBANGAN MEDIA TALI ANDHA AKSARA JAWA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA SISWA KELAS V SDN SENDANGADI 1.

1 11 164

IMPLEMENTASI PENDEKATAN ACTIVE LEARNING BERBANTUAN MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 8

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL BERBANTUAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KELAS IV SDN 1 JEPANG

1 1 27

IMPLEMENTASI PENDEKATAN ACTIVE LEARNING BERBANTUAN MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA

0 0 20