semua hal yang relevan terhadap peubah-peubah yang ditetapkan input kontrol, dan peubah rancangan yang dianggap sebagai sesuatu yang
mempengaruhi kelakuan sistem keadaan lingkungan dimana sistem itu berjalan, sehingga output yang tidak diharapkan dapat dihindari.
Untuk menganalisis keterkaitan elemen dan sub elemen yang terlibat dalam pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang, kecamatan
Galang, Kota Batam digunakan metode ISM. Berdasarkan identifikasi dan diskusi pakar, maka terdapat delapan elemen dalam pengelolaan perikanan
artisanal Saxena, 1992 diacu dalam Eriyatno, 2003 dan Marimin, 2003. Analisis dilakukan terhadap elemen pengguna sumberdaya laut yang terpengaruh dari
pengelolaan perikanan artisanal, elemen kebutuhan untuk pelaksanaan program pengelolaan perikanan artisanal, elemen kendala dalam pengelolaan perikanan
artisanal, elemen perubahan yang mungkin terjadi dari pengelolaan perikanan artisanal, elemen tujuan dari program pengelolaan perikanan artisanal, elemen
keberhasilan pengelolaan perikanan artisanal, elemen aktivitas pengelolaan perikanan artisanal, dan elemen pelaku pengelolaan perikanan artisanal.
7.1 Elemen Pengguna Sumberdaya Laut
Berdasarkan hasil analisis dengan metode ISM, maka elemen pengguna terdiri dari 9 sub elemen, dapat digambarkan dalam bentuk hirarki dan dibagi
dalam empat sektor dalam grafik Driver Power-Dependence Gambar 21. Dari diagram model struktural elemen pengguna Gambar 20 diketahui bahwa
elemen pengguna terbagi dalam tiga level. Adapun sub elemen yang menjadi peubah penentu yang mempengaruhi secara signifikan dari elemen pengguna
adalah nelayan kecil artisanal E1. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nelayan kecil artisanal merupakan pengguna yang memiliki peran yang lebih besar dari
pada pengguna lain dalam pengelolaan perikanan artisanal. Peran nelayan kecil artisanal menunjukkan tindakan atau kebijakan yang dapat diputuskan dapat
mempengaruhi dan memberikan dorongan besar bagi pengelolaan perikanan artisanal. Peran nelayan kecil artisanal tersebut harus diarahkan kepada
pencapaian tujuan pengelolaan perikanan artisanal, yaitu pengelolaan perikanan artisanal yang berkelanjutan. Peran nelayan kecil artisanal selanjutnya akan
mendorong pengguna lain yang berada pada level 1 dan 2 yaitu penebang hutan bakau atau mangrove E9, pelayaran laut kapal angkutan E5, pelancong
wisata bahari E6, pedagang pengumpul tauke E2, pengolah ikan E3,
nelayan modern atau trawl E4, pembudidaya laut E7 dan penambang pasir E8 sebagai pengguna langsung sumberdaya laut.
Dari Gambar 20 terlihat bahwa pengguna seperti pedagang atau pengumpul tauke E2, pengolah ikan E3, nelayan modern atau trawl E4,
pelancong wisata bahari E6 dan pembudidaya laut E7 termasuk peubah linkages pengait dari sistem. Setiap tindakan pengguna yang diberikan
perhatian akan menghasilkan sukses dalam sistem pengelolaan sumberdaya perikanan artisanal di Barelang, sebaliknya lemahnya perhatian terhadap
pengguna-pengguna tersebut akan menyebabkan kegagalan pengelolaan. Hasil klasifikasi yang digambarkan pada grafik Driver Power-Dependence
Elemen Pengguna Gambar 21 menunjukkan bahwa nelayan kecil artisanal E1 menempati sektor IV independent dan memiliki nilai Driver Power DP
yang tertinggi 9. Hal ini berarti nelayan kecil artisanal E1 merupakan peubah bebas dan dalam hal ini berarti memiliki kekuatan penggerak driver power yang
besar untuk mempengaruhi pengguna lain, juga sekaligus memiliki daya dorong tertinggi bagi pengelolaan perikanan artisanal, namun punya sedikit
ketergantungan terhadap program. Adapun sub elemen pengguna lainnya termasuk kategori peubah dependent, yang diartikan lebih sebagai akibat dari
tindakan pengguna lainnya.
Gambar 20 Hirarki elemen pengguna sumberdaya laut-perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang
MATRIKS DRIVER POWER DEPENDENCE ELEMEN PENGGUNA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
1 2
3 4
5 6
7 8
9
DEPENDENCE DRIVER POWER
Sektor III Sektor IV
Sektor I Sektor II
5,8,9 2,3,4,6,7
1
Gambar 21 Grafik driver power-dependence pengguna pengelolaan perikanan artisanal di Kelurahan Pulau Abang
Keterangan: 1 Nelayan kecil Artisanal
2 Pedagang pengumpul Tauke 3 Pengolah ikan
4 Nelayan modern PukatTrawl 5 Pelayaran laut Kapal angkutan
6 Pelancong wisata bahari 7 Pembudidaya laut
8 Penambang pasir 9 Penebang hutan bakaumangrove
7.2 Elemen Kebutuhan untuk Pelaksanaan Program