Kondisi Kualitas Perairan Analisis sistem pengelolan perikanan artisanal berkelanjutan (studi kasus di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang,Kota Batam Propinsi Kepulaun Riau)

Gambar 17 Pelantar pelabuhan Abang Kecil Air Saga, yang sedang dibangun DKP melalui proyek Coremap 2006

4.3 Kondisi Kualitas Perairan

Berdasarkan laporan studi LIPI 2004 dan LIPI 1990 mengenai data dasar baseline data ekosistem di perairan Kelurahan Pulau Abang, Kecamatan Galang, Kota Batam diinformasikan bahwa kondisi kualitas perairan fisik diuraikan sebagai berikut: 1 Kisaran temperatur di perairan Batam pada bagian permukaan berkisar antara 29.64°C-30.20°C dengan rata-rata temperatur 29.82°C. Sedangkan pada kolom air mulai dari permukaan sampai dekat dasar mempunyai kisaran antara 29.63°C-30.30°C, dengan rata-rata temperatur 29.80°C. Pada kawasan yang lebih dekat ke garis utara seperti perairan di pulau Abang Kecil sampai pulau Pengelap temperatur air lautnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan yang lebih ke utara seperti di pulau Abang Besar dan pulau Petong. 2 Kisaran salinitas air laut di perairan Batam pada bagian permukaan berkisar antara 31.94 PSU-32.65 PSU, dengan rata-rata 32.42 PSU. Sedangkan pada kolom air mulai dari permukaan sampai dekat ke dasar mempunyai kisaran antara 31.73 PSU-32.66 PSU dengan rata-rata 32.47 PSU. 3 Densitas air laut di perairan Batam pada bagian permukaan berkisar antara 1019.52 kgm3-1020.00 kgm3 dengan rata-rata 1019.86, sedangkan pada kolom air mulai dari permukaan hingga dekat dasar mempunyai kisaran antara 1019.38 kgm 3 -1020.06 kgm 3 dengan rerata 1019.93 kgm 3 . 4 Kecepatan arus di perairan Batam relatif tinggi hingga mencapai kecepatan 1 662 mmdetik, terutama pada perairan sekitar pulau Pengelap. Secara umum, kualitas perairan di lokasi penelitian ini dapat dikatakan relatif masih baik untuk kehidupan karang serta biota laut lainnya. Kualitas perairan dapat dinilai dari beberapa indikator, antara lain derajat keasaman, kandungan oksigen terlarut, kadar fosfat, kadar nitrat, dan kadar nitrit. 5 Derajat keasaman merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kualitas perairan. Perairan laut yang baik biasanya bersifat basa dengan pH7 seperti yang direkomendasikan oleh KLH. Derajat keasaman di pulau Abang yang meliputi pulau Abang Besar dan pulau Abang Kecil berkisar antara 8.15-8.45, sedangkan di pulau Petong berkisar antara 8.16- 8.37. 6 Kandungan oksigen terlarut O 2 dalam perairan menentukan kualitas perairan. KLH telah merekomendasikan baku mutu air laut untuk kepentingan wisata bahari dan biota laut, kadar oksigen terlarutnya 5 ppm 3.5 mlL. Di perairan pulau Abang yang meliputi pulau Abang Besar dan pulau Abang Kecil kadar oksigen terlarutnya berkisar antara 3.69-4.30 mlL; di pulau Petong berkisar antara 3.90-4.07 mlL; dan di pulau Pengelap berkisar antara 3.76-3.97 mlL. 7 Kadar fosfat di perairan pulau Abang yang meliputi pulau Abang Besar dan Abang Kecil berkisar antara 0.14-6.82 ìg AL, di daerah pulau Petong berkisar antara 0.55-5.04 ìg AL dan di daerah pulau Pengelap berkisar antara 0.23- 5.41 ìg AL. KLH telah merekomendasikan baku mutu air laut untuk kepentingan wisata bahari dan biota laut, kadar fosfat yang dianjurkan tidak melebihi 0.015 ppm 4.9 ìg AL. Dari perbedaan ini jelas bahwa kadar fosfat rata–rata di bagian permukaan lebih tinggi dibandingkan dengan bagian dasarnya. Tingginya kadar fosfat di bagian permukaan ini diperkirakan merupakan sumbangan dari daratan. 8 Kadar nitrat di perairan pulau Abang yang meliputi pulau Abang Besar dan pulau Abang Kecil berkisar antara 0.55–0.79 ìg AL, di perairan pulau Petong berkisar antara 0.57–0.69 ìg AL, dan perairan pulau Pengelap berkisar antara 0.59–0.75 ìg AL. Mengacu baku mutu yang dikeluarkan KLH, untuk kepentingan wisata bahari dan biota laut nilai ambang batas untuk nitrat = 0.008 ppm 26.27 ìg AL. Nitrit termasuk parameter yang dapat dijadikan indikator kualitas perairan. Status perairan yang baik kadar nitritnya harus lebih kecil daripada kadar nitratnya. Kadar nitrit di perairan pulau Abang yang meliputi pulau Abang Besar dan pulau Abang Kecil berkisar antara 0.04– 0.31 ìg AL, di perairan pulau Petong berkisar antara 0.06–0.21 ìg AL, dan di perairan pulau Pengelap berkisar antara 0.06–0.25 ìg AL. Dengan nilai rata- rata kadar nitrit di bagian permukaan dengan bagian dasar, di perairan pulau Abang Besar, pulau Abang Kecil, dan pulau Petong menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan tingkat perbedaan mencapai 14.29 dan 8.33. Sedangkan di perairan pulau Pengelap kandungan nitritnya relatif homogen. Di daerah pulau Abang Besar dan pulau Abang Kecil memiliki kadar nitrit rata-rata di bagian dasar lebih tinggi dibandingkan dengan permukaannya, sedangkan di perairan pulau Petong, kadar nitrit rata–rata di bagian permukaannya lebih tinggi dibandingkan dengan bagian dasar lautnya.

4.4 Kondisi Bio-Geomorfologi