2.8.2.5 Thailand
Menurut Panayotou 1987 bahwa di Thailand, tidak dijumpai catatan sejarah yang mendudukkan jejak keberadaan sistem manajemen perikanan
berbasis kerakyatan, yang menerapkan hak-hak khusus semacam TURFs. Sistem manajemen perikanan yang berlaku hingga kini didasarkan pada
Fisheries Act 2490, yang ditetapkan pada tahun 1947. Karakteristik manajemen perikanan ini masih sentralistik. Menurut hasil evaluasi Departemen Perikanan
Pemerintahan Thailand, sistem manajemen perikanan ini ternyata belum mampu menyelesaikan masalah biologi, kelebihan eksploitasi, dan konflik di antara
sesama nelayan kecil di negara Thailand. Sejak tahun 1994, pemerintah Thailand menyadari bahwa manajemen
yang sentralistik telah gagal dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi sektor perikanan. Manajemen perikanan yang melibatkan nelayan
bottom up kemudian mulai diterapkan. Dalam Rencana Pembangunan Nasional bidang Sosial-Ekonomi 1991-1996, ditetapkan bahwa pengembangan
manajemen nelayan kecil dapat dicapai melalui penetapan TURFs. Pada tahun 1993, Departemen Perikanan bekerjasama dengan Universitas Kasetart
mengembangkan suatu program pengelolaan perikanan untuk memastikan efektivitas TURFs. Berdasarkan hasil kajian tersebut, maka sejak tahun 1994,
departemen perikanan menyiapkan proyek percontohan dan menyiapkan rancangan hukum perikanan laut Pomeroy, 1994.
TURFs di daerah tertentu diberikan kepada organisasi koperasi nelayan. Nelayan yang menjadi anggota organisasi diberikan hak menangkap ikan fishing
right dalam wilayah TURFs. Organisasi nelayan sebagai subjek TURFs, berhak rnenetapkan jumlah kapal ikan dan jenis alat tangkap yang boleh digunakan.
Segenap anggota organisasi nelayan bertanggung jawab kepada organisasi. Sementara pengurus organisasi bertanggung jawab kepada pemerintah dalam
pengurusan administrasi dan penerapan TURFs . Organisasi nelayan di tingkat desa diberikan bantuan kredit untuk mengembangkan organisasinya. Bantuan
lain juga diberikan berupa pengetahuan tentang lingkungan hidup dan informasi lainnya yang berkaitan dengan perikanan, seperti sistem budidaya laut di daerah
pesisir. Di Thailand masih sedang merintis penerapan TURFs. Namun, kemauan politik untuk menerapkannya sebagai sistem resmi dengan memberikan posisi
kunci kepada koperasi atau organisasi nelayan yang memperlihatkan tanda- tanda yang semakin kuat. Hal itu tercermin dari rancangan UU Perikanan Laut
yang kini telah dipersiapkan Saad, 2003.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran