kecuali untuk pukat bilis Trawl dan pukat harimau Trawl yang dioperasikan nelayan pengusaha Tauke. Umumnya pada daerah ekosietm terumbu karang
yang sehat seperti ditemukan di perairan pulau Abang ikan-ikan karang merupakan spesies target jumlahnya jenis dan populasi terbanyak dengan
organisme berukuran relatif besar. Dengan jumlah populasinya yang banyak dan berbagai spesies tersebut mengisi habitat dan ekosistem terumbu karang,
kenyataan ini membuktikan bahwa ekosistem terumbu karang adalah penyokong terpenting dari hubungan dan keberadaan sumberdaya perikanan artisanal di
kawasan Barelang, seperti ikan-ikan karang. Tabel 32 Produksi perikanan menurut kecamatan di Kota Batam tontahun
Kecamatan Perikanan Laut
Budidaya Perikanan Laut Jumlah
Belakang Padang 5 067.6
37.8 5 105.4
Bulang 3 378.4
25.2 3 403.6
Galang 4 391.9
32.7 4 424.6
Sei Beduk 8 44.6
6.1 850.7
Nongsa 1 689.2
11.8 1 701.0
Sekupang 506.8
3.8 510.5
Lubuk baja 168.9
1.3 170.8
Batu Ampar 844.6
6.3 850.9
Jumlah total 16 892.0
125.0 17 017.6
Sumber: Pemko Batam 2005b Tabel 33 Nilai produksi perikanan menurut kecamatan di kota Batam Juta Rp
Kecamatan Perikanan Laut
Budidaya Perikanan Laut Jumlah
Belakang Padang 9 123.6
1 003.2 10 126.8
Bulang 6 082.4
668.8 6 751.2
Galang 7 907.1
867.4 8 774.6
Sei Beduk 1 520.6
167.2 1 687.8
Nongsa 3 041.2
334.4 3 375.6
Sekupang 30.4
100.3 130.7
Lubuk baja 304.1
33.1 337.2
Batu Ampar 520.6
167.2 687.8
Jumlah total 28 530.1
3 341.7 3 1871.7
Sumber: Pemko Batam 2005b Ikan karang di perairan Barelang terdapat tiga kelompok, yaitu kelompok
pertama, ikan target yaitu ikan-ikan yang lebih dikenal oleh nelayan sebagai ikan konsumsi, seperti famili Serranide, Lutjanidae, Lethrinidae. Kelompok kedua, ikan
indikator yaitu ikan yang digunakan sebagai indikator bagi kondisi kesehatan terumbu karang di suatu perairan seperti famili Chaetodontidae. Sedangkan ikan
kelompok ketiga adalah ikan yang berperan dalam rantai makanan, karena peran lainnya belum diketahui, seperti famili Pomacentridae, Scaridae, Acanthuridae,
Caesionidae dan Siganidae. Ikan target yang terdapat di perairan pulau Abang, cukup beragam, dan beberapa diantaranya memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi, seperti ikan Dingkis Siganus canaliculatus, ikan Bilis Stolephorus sp, kerapu kerapu merahsunu Plectropomus leopardus, udang karaLobster
Panulirus versicolor, dan lainnya DKP2 Kota Batam, 2005b.
5.5 Perikanan Budidaya Laut Kegiatan budidaya perikanan laut marine culture dengan beberapa jenis
ikan yang bernilai ekonomis tinggi di Kelurahan Pulau Abang telah berkembang pada beberapa lokasi di Barelang, sejak tahun 1980-an. Demikian juga di
beberapa lokasi di kawasan Barelang, kegiatan budidaya laut seperti ikan Kerapu Epinephalus spp sudah mulai dikembang melalui proyek budidaya laut sejak
tahun 1984 yang dirintis oleh Sub-BPPL Tanjung Pinang bersama Dinas Perikanan Kabupaten Kepulauan Riau Arsyad, 1986. Ada beberapa unit
keramba jaring apung KJA yang dikelola oleh pengusaha perikanan di Kelurahan Pulau Abang dalam skala usaha besar. Sedangkan untuk masyarakat
umum masih terbatas pada pemeliharaan ikan dalam jaring tancap keramba yang dipasang di sekitar perairan pantai, umumnya dipasang disamping rumah-
rumah panggung nelayan. Ikan yang dipelihara adalah kerapu sunu, kerapu lumpur dan kerapu macan. Usaha keramba tancap ini telah berjalan cukup lama
namun perkembangnya sangat lambat hal dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah: 1 keterbatasan keterampilan; 2 sulitnya mendapat benih
dan pakan; 3 masih rendahnya motivasi; dan 4 kurangnya modal untuk usaha. Untuk mengatasi masalah kekurangan benih ikan karang, Pemerintah DKP RI
telah mengantisipasinya dengan mendirikan Loka Balai Benih Budidaya Laut di pulau Repang Cate, Kota Batam, serta Pemko Batam bekerjasama dengan
BPPT telah melakukan kajian daya dukung dan monitoring ekosistem perairan Pulau Nguan, Galang Baru, Batam Bappeko Batam, 2003.
Lokasi budidaya laut untuk proses pembesaran jenis ikan ekonomis penting berupa keramba tancap yang terbuat dari kayu dan jaring nylon sudah
sangat berkembang. Nelayan artisanal yang berumah di pinggir-pinggir pantai, umumnya memanfaatkan lahan perairan pantai di bagian pelataran rumahnya
sebagai tempat keramba tancap. Usaha pembesaran ikan tersebut merupakan suatu cara untuk menabung uang bagi keluarga nelayan artisanal di daerah ini.
Di Kecamatan Galang jumlah usaha budidaya laut terdapat sebanyak 275 unit keramba jaring apung dan 4 unit budidaya kepiting, yang kesemuanya
diusahakan oleh para pengusaha menengah dan besar, karena kegiatan budidaya laut memerlukan modal yang cukup besar. Sedangkan kegiatan
budidaya laut yang berkembang dan diusahakan nelayan artisanal di Kelurahan Pulau Abang dengan cara sederhana yaitu menggunakan Keramba Tancap
untuk membesarkan benih ikan karang yang bernilai ekonomi penting seperti kerapu Sunu.
5.6 Pemasaran dan Pasca Panen Hasil Tangkapan