Tabel 34 Harga ikan hasil tangkapan nelayan artisanal berdasarkan jenisnya di tingkat lokal Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam
No Jenis Ikan ukuran
Harga Rp 1
a. Kerapu Sunu 500-900 gr b. Kerapu Sunu 900-2 000 gr
c. Kerapu Sunu 2000 gr 100 000.00
50 000.00 60 000.00
2 a. Kerapu Hitam 500-900 gr
b. Kerapu Hitam 900-2 000 gr c. Kerapu Hitam 2 000 gr
50 000.00 20 000.00
20 000.00 3
a. Kerapu 500-900 gr b. Kerapu 900-2 000 gr
c. Kerapu 2 000 gr 50 000.00
20 000.00 20 000.00
4 a. UngarKakap Putih 500-1 200 gr
b. UngarKakap Putih 1 200-5 000 gr c. UngarKakap Putih 5 000 gr
45 000.00 30 000.00
20 000.00 5
Kakap Merah 500 gr 20 000.00
6 Ketarap
13 000.00 7
DelahEkor Kuning 200 gr DelahEkor Kuning 200 gr
15 000.00 11 000.00
8 Pari 200 gr
3 000.00 9
a. Ikan BulatKue 300-800 gr b. Ikan BulatKue 800 gr
20 000.00 18 000.00
10 Sagai 20 000.00
11 Tenggiri 200 gr Tenggiri
Tenggiri Pancing 18 000.00
20 000.00 25 000.00
12 a. GelamKakap Mata Kucing 400 b. GelamKakap Mata Kucing 400
11 000.00 10 000.00
13 Dingkis 200 gr Dingkis bertelur pada hari Imlek
8 000.00 100 000.00
14 Ikan Belang 400-800 gr Ikan Belang 800 gr
25 000.00 30 000.00
15 LobsterUdang Kara 130 000.00
16 Selar 8 000.00
17 Ikan KarangCampur 8 000.00
Sumber: Data Primer Nopember 2006
5.7 Potensi Ekowisata di Perairan Pulau Abang
Dewasa ini pariwisata berbasis pada potensi sumberdaya kelautan seperti wisata bahari telah menjadi salah satu produk pariwisata yang menarik
dunia internasional. Pembangunan kepariwisataan bahari pada hakekatnya adalah upaya untuk mengembangkan dan memanfaatkan objek dan daya tarik
wisata bahari yang terdapat di seluruh pesisir dan lautan Indonesia, yang terwujud dalam bentuk kekayaan alam yang indah pantai, keragaman flora dan
fauna seperti terumbu karang dan berbagai jenis ikan hias yang diperkirakan sekitar 263 jenis.
Untuk mewujudkan pemasukan devisa dari pariwisata ini diperlukan strategi tepat dan langkah-langkah yang kreatif. Hal ini dilakukan melalui
penganekaragaman produk wisata seperti ekowisata bahari dan sarana pariwisata. Produk wisata antara lain dimaksudkan menjadikan Indonesia
sebagai daerah wisata bahari dunia, khususnya sebagai pangkalan base dan daerah tujuan destination kapal pesiar cruise ship dan sea plane. Daya tarik
wisata ini perlu dukungan sarana pariwisata seperti penginapan, sarana makan minum, dan tempat belanja.
Pariwisata bahari merupakan yang paling efisien dalam bidang kelautan, sehingga pengembangan kepariwisataan bahari perlu mendapatkan prioritas
pembangunan daerah Kota Batam. Pembangunan wisata bahari dapat dilaksanakan melalui pemanfaatan obyek dan daya tarik wisata secara optimal.
Berbagai obyek dan daya tarik wisata yang dapat dimanfaatkan adalah wisata alam pantai, keragaman flora dan fauna biodiversity seperti taman laut wisata
alam ecotourism, wisata bisnis wisata budaya, maupun wisata olah raga. Dengan potensi wisata bahari yang tersebar di hampir sebagian besar kota
Batam yang memiliki pulau-pulau kecil yang begitu banyak, akan membawa dampak langsung yang sangat besar kepada pendapatan masyarakat lokal dan
pemerintah Kota Batam. Wisata bahari merupakan kumpulan dari segala bentuk wisata yang
berhubungan dengan laut. Mulai dari wisata di pesisir pantai, wisata di permukaan laut berenang, snorkling, sailing, selancar agar dapat dinikmati.
Sistem wisata bahari ini harus mempunyai tiga unsur pendukung, yaitu obyek, paket dan sarana wisata. Obyek wisata menyangkut tempat atau lokasi dimana
keindahan alam dapat dinikmati. Sementara aktivitas-aktivitas seperti fishing, snorkling, diving, maupun parasailing, merupakan contoh paket wisata.
Sedangkan sarana wisata berupa kapal wisata, tempat wisata merupakan kebutuhan mutlak agar terwujudnya aktivitas wisata bahari. Beberapa alasan
mengembangkan pariwisata bahari antara lain adalah: 1 Saat ini pariwisata bahari tumbuh dengan pesat, bahkan diharapkan akan
menjadi andalan sumber devisa utama bagi Pemko Batam pada beberapa tahun mendatang.
2 Tersedia beraneka sumberdaya alam berupa pulau-pulau kecil dengan segala panorama alamnya yang indah, dan sumberdaya buatan yang ada di
Kota Batam dapat dikembangkan menjadi produk wisata bahari. Jika dapat
dikembangkan secara baik dan benar, pariwisata bahari dapat memberikan keuntungan yang cukup besar terhadap ekonomi daerah dan penduduk lokal.
3 Pariwisata masih dianggap sebagai industri yang relatif bebas polusi. Bila dikembangkan secara baik, pariwisata bahari dapat memperbaiki kualitas
lingkungan hidup bagi kepentingan masyarakat setempat. Tabel 35 Potensi ekowisata bahari di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang
No. Jenis dan Parameter
Kegiatan Wisata Kriteria
Lokasi Wisata 1.
Wisata Bahari Diving, Snorkling, Fishing, Swimming a. Daya tarik potensi
kawasan Memiliki keindahan alam laut :
- Warna air yang biru dan
jernih -
Memiliki relief pantai berbatu yang unik
- Memiliki tubir yang baik
- Memiliki kondisi terumbu
karang yang baik Memiliki 3 jenis ikan: target,
indikator dan major Diving:
a. perairan pulau Petong
b. perairan pulau Ujung Baran
c. perairan pulau Hantu
d. perairan pulau Sepintu Besar
e. perairan pulau Sepintu Kecil
b. Kebersihan pantai Keadaan pantai bebas dari
sampah Snorkling:
a. perairan pulau Segayang
b. perairan pulau Hantu
c. Tingkat keasaman Memiliki kadar pH 7
d. Kedalaman perairan m Memiliki kedalaman 10-20 m
e. Kecerahan Jernih 10-20 m
Swimming: perairan pulau
Segayang f. Potensi biota laut
Kelimpahan ikan 75-100 g. Kadar oksigen
Kadar oksigen 5 ppm 3,5 mlL
Fishing: a. perairan pulau
Petong b. perairan pulau
Abang Kecil h. Tutupan karang
Tertutup karang mencapai 30- 50
i. Tingkat suhu 25-30
C 2.
Rekreasi Pantai a. Kedalaman Dasar
Perairan 0-10 meter
Rekreasi pantai: a. pulau
Segayang b. pulau Abang
Besar c. pulau
Ujungbaran d. pulau Abang
Kecil b. substrat
Berpasir dan karang berpasir c. kecepatan arus
0-0,15mdtk d. Kecerahan
Jernih 10-20 meter e. Tipe pantai
Berpasir landai dan sedikit berkarang
3. Wisata Mangrove
Rekreasi Pantai: a. pulau Petong
b. pulau Abang Besar
c. pulau Abang Kecil
a. Jenis Mangrove Memiliki beberapa jenis
Mangrove b. Ketinggian Mangrove
Memiliki ketinggian 5-10 meter
Sumber: Coremap 2005c
Keadaan alam perairan Kelurahan Pulau Abang cukup potensial untuk wisata bahari. Pengamatan terumbu karang dengan metode Transek line yang
dilakukan di 16 stasiun oleh LIPI 2004 dijumpai persentase tutupan karang hidup antara 0.00-55.86. Kondisi habitat terumbu karang cukup baik yaitu
rata-rata sebesar 20.30 karang hidup. Secara rata-rata pulau Petong memiliki persentase tutupan karang hidup yang terbaik yaitu sebesar 40.17, diikuti oleh
pulau Abang yang meliputi pulau Abang Besar dan pulau Abang Kecil sebesar 18.58 dan terakhir pulau Pengelap sebesar 8.37 Coremap Kota Batam
2006a; 2005b. Di pulau Petong karang batu yang dijumpai selain relatif lebih beragam,
juga penyebaran jenisnya lebih merata. Hal yang berbeda terjadi pada bagian barat pulau Pengelap, dimana keragaman dan penyebarannya tidak merata.
Selain beragam dan penyebarannya merata, terumbu karang di pulau Pengelap bisa dikatakan kondisinya sehat Coremap 2005c. Hal ini bisa dilihat dari
kelimpahan Acanthaster planci, yang merupakan hewan pemakan polip karang. Acanthaster planci ditemukan dalam jumlah yang sedikit, yaitu hanya 14 individu
per Ha. Kondisi terumbu karang bisa juga dinilai dari banyaknya ikan spesies
target, indikator, dan mayor. Ikan spesies target biasanya menggunakan terumbu karang sebagai tempat pemijahan dan sarang asuhan nursery ground. Di pulau
Petong terdapat 736 individuha ikan indikator kepe-kepe butterfly fish suku Chaetodontidae. Ditinjau dari keadaan perairan alam dan kondisi perairan di
atas, ternyata perairan pulau Abang mempunyai potensi yang bagus untuk dijadikan ekowisata bahari. Dari uraian di atas, perairan pulau Abang yang
mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan ekowisata bahari terutama pulau Petong sebagaimana hasil studi Coremap 2005c sebagaimana
Tabel 35.
5.8 Beberapa Isu dan Permasalahan dalam Pengelolaan Perikanan Artisanal